Kekasihku.
Pahit dan manis yang berpadu.
Tanpa beradu aku.
Kopi itu kekasihku.
Kekasihmu.
Pahit yang menggigit.
Renjana yang bangkit.Â
Kopi adalah kekasihmu
Kekasihku.
Manis yang menangis
karena katamu kebahagiaan itu berlapis.
Kopi itu kekasihku.
Kekasihmu.
Hitam tanpa melihat perbedaan.
Semua ciptaan Tuhan
boleh meneguk di bibir gelasnya.
Kopi itu kekasih yang mempertemukanmu denganku
Entah dengan ombrolan macam apa.
Kita mengenal sakit dan pahit.
Akan selalu ada manis sebagai penghibur rasa.
Banyuwangi, 23 November 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H