Dosen Prodi Pendidikan IPA UNTIDAR Dampingi MGMP IPA Kota Magelang dalam Mendesain Pembelajaran Flip-Classroom

Proses pembelajaran yang terjadi pascapandemi saat ini sudah dilakukan secara offline. Hal ini diharapkan mampu memberikan solusi bagi permasalahan yang muncul dalam proses pembelajaran online. Akan tetapi, ternyata pergeseran dari proses pembelajaran online ke pembelajaran offline masih menimbulkan permasalahan. Setidaknya pada pembelajaran IPA di Kota Magelang, guru mengalami permasalahan pada adaptasi dan hasil belajar siswa pada pembelajaran pascapandemi. 

Siswa masih kesulitan untuk menyesuaikan waktu pembelajaran di sekolah dan hasil belajar pada mata pelajaran IPA masih belum maksimal. Hal inilah yang mendasari tim dosen dari Program Studi (Prodi) Pendidikan IPA UNTIDAR untuk mengadakan kegiatan pengabdian pada Masyarakat di forum MGMP IPA Kota Magelang. Tim dosen yang diketuai oleh Eli Trisnowati, M.Pd. dan beranggotakan Eko Juliyanto, M.Pd. dan Nuryunita Dewantari, M.Pd. ini memberikan pendampingan dalam kegiatan MGMP untuk guru menyusun proses pembelajaran flip-classroom.

Salah satu pembelajaran yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah mitra dalam hal ini MGMP IPA Kota Magelang yaitu flip classroom. Hal ini didukung hasil penelitian yang menunjukkan adanya dukungan bahwa flip classroom dapat diterapkan dalam pembelajaran pascapandemi (Fatriana, 2021; Rahmani & Samira Zitouni, 2022). 

Flip classroom merupakan pembalikan ruang kelas yang biasanya terjadi di dalam kelas sekarang terjadi di luar kelas dan sebaliknya (Deng, 2019). Dengan menerapkan flip classroom maka proses pembelajaran dapat lebih efektif. Salah satu contoh desain pembelajaran yang menerapkan flip classroom berupa integrasi flipped classroom dalam model 5E (Engage, Explore, Explain, Elaborate, Evaluate).

Kegiatan pengabdian yang didanai dari DIPA UNTIDAR tahun 2022 ini dilaksanakan pada tanggal 23 Juli 2022. Pelaksanaan kegiatan pengabdian dilaksanakan secara luring dalam kegiatan MGMP IPA Kota Magelang. Pertemuan berjalan dengan lancar dan mendapatkan partisipasi dan apresiasi yang cukup baik dari guru IPA SMP di Kota Magelang. Jumlah guru yang ikut serta dalam kegiatan pengabdian berjumlah kurang lebih 42 orang. Kegiatan pelatihan dilaksanakan pada hari sabtu sehingga pelaksanaannya tidak mengganggu kegiatan mengajar guru. 

Kegiatan dilakukan dengan metode partisipatif dan diskusi. Aktivitas diskusi dengan guru tentang penerapan flip classroom. Diskusi dilakukan untuk menambah pemahaman guru tentang flip classroom dan bagaimana implementasinya dalam proses pembelajaran. 

Oleh karena hasil diskusi menunjukkan guru sudah cukup paham tentang gambaran pelaksanaan model ini, maka aktivitas selanjutnya untuk memperjelas implementasi dilakukan simulasi aktivitas pembelajaran yang dapat diterapkan pada model flip classroom. Desain aktivitas tersebut dalam aktivitas bagaimana siswa membaca materi agar dapat memahami materi sebelum proses pembelajaran dengan baik.