Teman-teman bilang akibat cinlok, bener juga. Soalnya sejak awal proyek acara Valentine's Party, hari-hari Manda selalu dilewatinya bersama Niko.
"Nik, gue mau bicara..." Manda meraih lengan Niko yang sedang berdiri di pojok panggung.
Niko tersentak sejenak.
"Kok bisa sih, Nik? Seenaknya main ganti orang begitu?" suara Manda mulai meninggi. Tepuk tangan riuh menyambut band pembuka, menambah bising suasana.
"Kalo gini caranya gue nggak bisa terima, Nik. Lo harus jelasin semuanya ke gue. Kalo harus Mili yang nemenin Tommy ngemsi, paling nggak konfirmasi dulu dong ke gue." Manda masih meninggikan suaranya.
Niko makin bengong. Matanya menerawang entah kemana.
"Eh, Nik... Jangan cuma bisa diem?!" Manda menarik lengan Niko.
"Elo ngerasa bersalah, kan? Sampai lo nggak bisa menjawab?"
Niko masih terdiam tapi hanya sebentar, detik berikutnya Niko malah ngeloyor pergi meninggalkan Manda. Manda melongo hebat. Heran bercampur kesel dan jengkel menari-nari di kepalanya.
"Nik, tunggu...!" jerit Manda sambil melangkah menjajari langkah Niko. Dengan susah payah Manda berjalan di antara meja-meja yang sudah padat dipenuhi tamu undangan.
"Nik..." Manda berteriak kesal begitu berada di samping Niko.