ALAT PERAGA PADA PENERAPAN PERPINDAHAN KALOR SECARA RADIASI
Dosen Pengampu     : Nur Ngazizah
Nama Anggota       : 1. Elis Yohanah
                   2. Niken Handayani
Universitas Muhammadiyah Purworejo
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan alat peraga ini untuk membantu anak-anak SD dalam memahami konsep penerapan perpindahan kalor secara radiasi. Selain itu, alat peraga yang kami buat memiliki beberapa unggulan yaitu, menggunakan bahan bekas yaitu kardus dan bolam sehingga lebih ekonomis dan ramah lingkungan, dan dengan adanya alat peraga ini sebagai media pembelajaran yang menarik, kreatif sehingga anak-anak tidak merasa bosan dan mudah memahami pembelajaran mengenai perpindahan kalor secara radiasi.
Alat dan bahan yang kami butuhkan : . 2 bolam, selang kecil berwarna, kardus, alkohol, pewarna  ( merah dan hitam ), plastisin, lilin, lakban, kertas warna, Lem tembak, gunting, suntikan bekas, korek.
Cara membuat :
- Potong kardus menjadi persegi panjang sebanyak 2. Sebagai papan dan bagian atas/penutup. Buatlah persegi sebagai dasar dengan melobangi bagian tengah untuk meletakan papan percobaan.
- Kardus yang sudah di potong ditempel dengan kertas warna agar terlihat rapi dan rekatkan dengan menggunakan lem.
- Lobangi papan di bagian kanan dan kiri dengan ukuran yang sama.
- Rangka papan percobaan kemudian rekatkan dengan menggunakan lem tembak.
- Melobangi bolam pada bagian fitingnya dan bersihkan bagian dalam maupun luar lampu tersebut.
- Berilah warna hitam pada salah satu bolam.
- Pasanglah selang pada papan dengan membentuk huruf U dengan direkatkan menggunakan lakban. Lakban bagian kanan dan kiri harus sejajar. Pada masing-masing ujung selang dimasukan ke bagian tutup yang telah diberi lubang. Masing-masing Ujung selang  di masukan bolam yang berwarna hitam dan berwarna putih. Lalu bagian bawah bolam direkatkan menggunakan plastisin.
- Pasanglah lilin diarea bolam.
Cara kerja :
- Campurkan air alkohol dengan pewarna merah.
- Masukkan air tersebut kedalam selang menggunakan bekas suntikan yang telah di cuci terlebih dahulu dan di buang jarumnya.
- Tutup kembali ujung selang menggunakan bolam dan plastisin.
- Nyalakan lilin yang telah diletakan di area bolam
- Amati perubahan yang terjadi pada selang tersebut.
Pertanyaan yang kami buat dengan cara siapa yang bisa menjawab boleh mengangkat tangan terlebih dahulu. Kami hanya memberikan tiga pertanyaan kepada anak-anak yaitu,- Perpindahan panas dibagi menjadi berapa ? menurut Qiqi ( perpindahan panas di bagi menjadi tiga yaitu konduksi, konveksi, dan radiasi.
- Alat perga yang kami buat menjelaskan tentang perpindah panas secara apa? Menurut Rizal( menggunakan perpindahan radiasi dari lilin yang dinyalakan kemudian diserap oleh bolam yang diberi warna hitam dan tidak di beri warna)
- Lebih panas bolam yang berwarna hitam atau putih? Menuru Tata ( lebih panas yang hitam dari pada yang putih ).
      Alat peraga kami telah di uji cobakan kepada 6 anak ( Rizal, Obi, Fifi, Adel, Tata, Qiqi ) yang masing-masing masih kelas 5 SD di desa Sindurjan, jalan kartini RT/RW 03/05, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Dari awal kita datang mereka sudah meresponnya dengan baik dan bahkan mereka memiliki rasa penasaran yang tinggi terhadap alat perga yang kami buat. Proses pengembangan alat peraga ini dilakukan dengan cara, kami menjelaskan terlebih dahulu tentang cara pembuatan, pengemasan dan bagaimana cara menggunakan alat peraga yang kami buat. Setelahnya kita memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk mencoba dengan tetap memberikan pengawasan dan memperhatikannya. Karena alat peraga yang kami buat menggunakan lilin dan alkohol jadi memerlukan pengawasan yang ketat dan yang terakhir kita memberikan pertanyaan tentang materi yang berkaitan tentang alat peraga tersebut.Respon mereka setelah mencoba alat peraga tentang perpindahan kalor secara radiasi dapat menyimpulkan bahwa dapat mengetahui perpindahan kalor secara radiasi dengan mengamati lilin yang dihidupkan. Kalor yang dipancarkan lilin diserap oleh kedua bolam sehingga didapat bolam yang berwarna hitam menyerap kalor lebih cepat dibandingkan kalor yang diserap pada bolam bening, alkohol pada bagian bawah bolam hitam terdorong kebawah dan alkohol dibawah bolam bening terdorong keatas. Bolam hitam menyerap lebih cepat kalor karena warna yang lebih gelap dapat dengan mudah menyerap kalor dibandingkan dengan yang berwarna cerah. Terbukti melalui proses perpindahan kalor secara radiasi sebagai akibat dari daya serap kalor pada warna. Dimana warna hitam lebih cepat menyerap kalor dibandingkan warna cerah. Serta mereka menganggap bahwa dengan adanya alat peraga yang kami buat mereka lebih mudah memahami perpindaha panas secara radiasi dengan mudah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H