Pak Ustadz pun dengan tersenyum menjelaskan "tentang ungkapan tersebut memang ada hadist yang menyatakan bila aroma mulutmu tercium biji kopi maka malaikat akan ber-istighfar untukmu, namun hadist ini bisa di kategorikan hadist yang lemah karena tidak termasuk dalam golangan hadist shoih yang terdapat pada dasar hukum Islam".
Jadi Pak Ustadz memberikan penjelasan "ada baiknya semua makanan dan minuman di konsumsi sesuai porsi tubuh kita, jangan sampai dengan mengkonsumsi makanan atau minuman malah membuat sakit tubuh kita".
Banni dengan lantang menjawab "tuh dengerin apa yang di sampaikan Pak Ustadz, semua kalau berlebihan jatuhnya tidak baik untuk tubuh". Dan akhirnya Erlang pun mengucapkan terima kasih atas pencerahan dari Ustadz Huda serta meminta ijin undur diri karena takut teman-temannya membuat rusuh di rumah Pak Ustadz.Â
Tapi dasar Gang Rajawali mereka tetep aja melanjutkan keributan tentang ungkapan tersebut, hingga mereka mencari banyak refesensi tentang hadist tersebut. Dan sampai lah mereka menemukan suatu artikel Rasulullah SAW menganjurkan minum kopi asal tidak berlebihan karena banyak manfaatnya.
Akan tetapi tidak di temukan hadist dengan ungkapan bila aroma mulutmu tercium biji kopi maka malaikat akan ber-istighfar untukmu, karena di dalam Al-Quran kopi tidak di sebutkan atau di larang.
Hingga dengan tegas si Elang bilang "mulai sekarang kalau bisa lebih baik kita seimbangkan antara kopi dan makanan, karena nanti bila waktu Ramadhan datang kita tidak bisa seenaknya sendiri minum kopi". Akhirnya si maniak kopi Noah menjawab "iya aku sudah kapok sakit karena kopi dan tidak mendapatkan jajan gratis dari Erlang karena terkapar sakit".
Meskipun begitu Gang Rajawali masih suka nongkrong di Cafe Biru dengan mengurangi minum kopi, karena mereka mulai hidup sehat...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H