Tidak terasa, hampir 26 tahun sudah sang khalik mengizinkan aku, dengan bebas menghirup udara, merasakan teriknya matahri, dingin dan sendunya rintik hujan, menawannya senja,dan indahnya pelangi. Beberapa tahun terakhir ini, Selalu terbersit dalam benak, hal apa saja yang sudah ku lakukan selama 26 tahun ini ? apakah bermanfaat ? atau hanya buang-buang waktu ? apakah sudah baik atau masih begitu-begitu saja ?
Membandingkan diri dengan orang lain, selalu saja aku lakukan. Padahal, manusia hanya berdiri di dunia yang sama, namun berjalan diatas takdir yang berbeda hehe. Contoh sederhana, saat wanita seumuranku sudah menikah dan bahkan mempunyai buah hati, aku masih gini-gini aja. Seolah betah dengan status jomblo haha. Tidak tahu kenapa, semenjak putus cinta di akhir tahun 2019 lalu, hati enggan untuk jatuh apalagi berharap pada hati manapun.Â
Sementara, orang tua sudah ketar-ketir melihat anak perempuannya belum juga nikah haha. Sepertinya ini masalah klasik yah. Perasaan khawatir dalam hati tentu ada. Namun, aku berusaha untuk selalu berbaik sangka pada penciptaku, yang menjanjikan wanita baik untuk laki-laki baik. Tapi...yang jadi pertanyaan, apakah aku sudah masuk dalam kategori wanita baik ? hehe..
Orang-orang bilang, 26 itu usia matang bagi seorang perempuan. Ya.. ternyata memang benar, menuju 26 tahun ini, aku baru menemukan jati diriku sebenarnya. Terlambat ? nggak kok, karena setiap manusia punya "time line" masing-masing.Â
Menuju usia 26 ini, aku dipertemukan dengan beberapa orang yang "special", salah satunya mr.x ! mr.x yah, bukan mr.money haha. Mister x ini, nggak tau kenapa, yakin sekali bahwa aku si anak manja, punya potensi besar. Selama ini, aku memang lebih suka jadi orang yang tidak ingin menonjolkan diri. Aneh kan? Disaat orang-orang show off, aku jusrtu memendam haha.Â
Sedikit cerita yah, mr.x adalah orang yang paling menyebalkan! Tapi..menyebalkannya itu, membuat aku si anak manja, belajar menghadapi berbagai masalah. Membuat ku, belajar menghadapi berbagai karakter orang lain. Kesempatan luar biasa pun, aku dapatkan. Aku diizinkan bisa berkomunikasi dengan beberapa orang hebat di negeri ini. Bagaimana rasanya ? tentu bangga dong...
Meski beberapa kali, nyali ku menciut untuk menghadapi mereka. Meski mr.x ini beberapa kali aku dibuat kesal. Tapi, terimakasih atas kesempatan baiknya. Tangis, tawa, sedih, kecewa, marah, Lelah, dan putus asa, sering kali menghampiri. Tapi semua rasa itu, sirna begitu saja, tiap kali usahaku dihargai.
Menuju usia 26 ini, seolah aku dipaksa untuk menjadi lebih kuat, dan tidak mudah terbawa arus. Â
Meski ada beberapa orang yang mungkin merasa kecewa, atas perubahan yang terjadi dalam diriku. Tapi percayalah, aku tidak akan pernah lupa, atas kebaikan-kebaikan kalian. Akan selalu ada tempat di hatiku, untuk kalian yang selalu berbuat baik padaku.
Bicara soal kecewa, ada banyak rasa kecewa pula yang aku rasakan menuju 26 ini. Tapi, kecewa itu mampu tertutupi, dengan hadirnya orang-orang baik di hidupku, terlepas baik itu tulus atapun bulus.Â
 Dan untuk diriku..
Terimakasih, sudah mau berjuang sejauh ini. Terimakasih sudah menjadi pribadi yang lebih kuat dari sebelumnya, meski tetap sering kali tiba-tiba nangis, dan mudah terenyuh. Terimaksih, sudah mampu bertahan, walaupun orang lain, mungkin pernah berpikir yang tidak-tidak tentang dirimu. Terimakasih, karena tetap bisa tertawa, meski sedang berada dititik Lelah dan jenuh. Percayalah, Bahagia yang sesungguhnya akan segera datang. Meski mungkin Bahagia itu tidak seindah pelangi, tapi setidaknya singgah lebih lama di hidupmu. Sekali lagi, tetaplah jadi pribadi yang ceria, walaupun seringnya cemberut hehe. Terakhir, untuk orang-orang yang sudah baik padaku, terimakasih sudah terlahir ke dunia ini, dan hadir di hidupku...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H