Mohon tunggu...
Elis Solihati
Elis Solihati Mohon Tunggu... Dosen - Komisioner Komisi Perlindungan Anak Daerah Kota Tasikmalaya

Magister Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia Memperjuangkan Hak dan Perlindungan Anak Fokus pada Parenting & Literasi Anak Usia Dini Hipnoterapis, Dosen Kunjungi Media Sosial : Instagram : @anelissoepali

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Hari Anak Nasional, Komitmen Wujudkan Kota Tasikmalaya Layak Anak

16 Juni 2024   07:36 Diperbarui: 16 Juni 2024   13:46 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

BEBERAPA HARI MENUJU HARI ANAK NASIONAL .........

Kilas Balik

Menyadari bahwa anak-anak juga memiliki hak yang sama seperti orang dewasa, PBB atau Perserikatan Bangsa-Bangsa mengesahkan deklarasi tentang hak-hak anak pada tanggal 20 November 1959. Perlu untuk Anda ketahui, tanggal ini jugalah yang menjadi cikal bakal adanya peringatan Hari Anak Internasional.

Kemudian pada tanggal 1989, PBB mengadopsi konvensi hak-hak anak dan menjadikannya sebagai instrumen hukum internasional dalam mengakui bahwa anak-anak pun memiliki hak atas perlindungan, pengembangan, dan partisipasi.

Sedangkan, sejarah Hari Anak Nasional atau HAN di Indonesia pada dasarnya berasal dari pengesahaan Undang-undang No. 4 Tahun 1979 mengenai Kesejahteraan Anak. Pengesahaan itu sendiri terjadi pada tanggal 23 Juli 1979.

Berselang lima tahun, tepatnya di 1984, Presiden Soeharto berinisiatif menggagas perayaan tersebut untuk ditetapkan sebagai bagian penting dari banyak perayaan nasional yang pernah ada. Beliau menganggap anak-anak adalah modal kemajuan bangsa sehingga sangat penting untuk diperingati.

Tidak dipungkiri bahwa Hari Anak Nasional merupakan titik loncat sekaligus renungan untuk kita semua, "sudah sejauh mana kita menyiapkan generasi terbaik untuk masa depan?" 

Kota Tasikmalaya menunjukkan komitmennya dengan:

  • Membuat Peraturan Walikota Tasikmalaya Nomor 46 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Daerah Pengembangan Kota Layak Anak Tahun 2021-2024. Peraturan ini memuat kebijakan dan strategi untuk mewujudkan Kota Tasikmalaya yang ramah anak.
  • Membentuk Gugus Tugas Kota Layak Anak. Gugus tugas ini bertugas untuk mengawal dan mengevaluasi pelaksanaan Rencana Aksi Daerah Pengembangan Kota Layak Anak.
  • Melakukan berbagai upaya untuk memenuhi hak-hak anak. Upaya ini meliputi pembangunan infrastruktur ramah anak, penyediaan layanan pendidikan dan kesehatan yang berkualitas, serta penguatan perlindungan anak dari kekerasan dan diskriminasi.

Dalam kiprah tersebut, diperlukan upaya kerja sama dengan berbagai pihak diantaranya :

  • Pemerintah
  • Masyarakat berbagai lintas kelompok
  • Dunia Usaha 
  •  Media Massa
  • Perguruan Tinggi

Artinya Perwujudan Kota Layak Anak, bukan kepentingan salah satu pihak saja, melainkan semuanya perlu bahu membahu dalam membangun sinergi secara berkesinambungan. Mewujudkan pemenuhan  5 (lima) klaster hak anak meliputi : 

a. hak sipil dan kebebasan; 

b. lingkungan keluarga dan pengasuhan alternatif; 

c. kesehatan dasar dan kesejahteraan; 

d. pendidikan, pemanfaatan waktu luang dan kegiatan budaya; dan 

e. perlindungan khusus.


Melalui Hari Anak Nasional 2024 Kota Tasikmalaya, semoga menjadi gebrakan nyata mewujudkan pentingnya komitmen bersama dan kolaborasi dalam perwujudan Kota Layak Anak. 

instagram: @miyarakaharsa - 082240141590 (Ketua Pelaksana) 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun