MENUAI HUJAN
Hujan awal maret,Â
Jatuhnya malu-malu menyapu awan kelabu
Di ujung senja, ritmis gerimis membentuk pelangi membias
Memuaskan rindu padaÂ
penantian tiada jemu
Membelah langit nan terbentangÂ
Bagai simfoni syahdu dalam pendengaran
Mengobati dahaga terkuas dalam keinginan merimbun yang hampir kandas
Setelah lama berdiangÂ
dalam panas menerikÂ
Kadang menatap arakan mendung menggantung layu
Lalu senyum mentari menyalip pergi
Menyangka hujan tak turun ke bumiÂ
Padi dan jagung menari bergendangÂ
Hingga daun terjatuh,Â
dan ranting berderak patah
Ranggas dalam bayang-bayang hujan daku, bagaimana dengan hujan di kotamu.
Loimang, 03 Februari 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H