Gelisah pengantin tanpa bahteraÂ
Bagai layang tanpa tali
Ku ceritakan padamu akan hari kemarin tentang kerling mata beradu cintaÂ
Saling bermanja dan sedikit pulas senyum yang ku kenali adamu walau lewat "gegendang gending dahulu"dan ku ikuti alurmu itu adalah kau
Saat suara meruah dari ramainya kehadiranÂ
Para terhormat nuansa penggantian berbinarÂ
Adakah kau rasa senyum itu adalah terpadu
Mungkin culas juga bila tak mengaku padaku
Inilah catatan terakhir dalam sepenggal cerita
Kelak menjadi pribahasa yang berpaduan antara sedih, gelisah dan untung malang kitaÂ
Menebarkan kasih sayang kepada sesama
Kaulah bunga yang mekar
Beradu harap dan bermanja cinta
Bak mentari mengantarkan bahtera cinta
Kau cerita sesungguhnya dalam jiwa
Andai semua berakhir biarkan ku enggan
Merenung dalam dekapanku hingga sejarahÂ
Surabaya, 15 Januari 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H