Mohon tunggu...
Elison Manisa
Elison Manisa Mohon Tunggu... Freelancer - Penyair Rasa

Pendidikan, Lifestyle, Politik, Humaria, Literasi, Sastra Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rindu yang Patah di Ujung Gelora

26 Agustus 2022   09:39 Diperbarui: 26 Agustus 2022   09:45 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi https://pixabay.com

Rindu yang patah diujung gelora

Seharusnya tidak terjadi hal-hal bodoh di luar nalar yang tak dapat di bendung dengan logika

Andai tidak begini, begitu, pasti karier

Baik-baik saja- saja dalam proses 

Rindu yang patah

Tercabik rasanya

Goresan mematikan

Mungkin ini yang terbaik

Rindu diseberang sana lebih tercabik

Ketika hati ingin memeluk-mu tapi 

Sementara waktu jeruji besi memisahkan kita

Dari sini akan belajar sisi kemanusiaan 

Rindu itu terasa melelahkan

Akan menangisi kalian dan semua 

akan berakhir pada waktunya 

Namun tanpa kerinduan bersama akan terasa dinantikan di ruang kosong yang mendebarkan

Jeritan hati seorang ibu

Ketika kembali kalian telah 

Menjadi dewasa dan entahlah

Waktu demi waktu akan tiba-tiba

Memberikan kejutan yang menyedihkan

Surabaya, 26/08/2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun