Mohon tunggu...
Ria Yunita
Ria Yunita Mohon Tunggu... Guru - Swasta

Politik, Pendidikan, Life, Antologi Puisi Ekonomi dan Keluarga

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Berbalut Luka

23 Februari 2024   04:32 Diperbarui: 23 Februari 2024   04:52 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi https://pixabay.com

Ibu Sang surya

Kemarahan hanya pada angin yang memuai

Pada tempat di mana kaki berpijak penuh harap

Kekesalan telah mengecambah ribuan pinta

Memutik harapan

Luruh di kedua matanya yang hiba

Tiada sebenar luka, duka, menjadi angkara pada sehelai rambut pun menimpa

Di mana hidup telah diperjuangkan

Menyambung nafasnya

Oleh cucuran airmata dan keringat

Berbalut doa mengalun di tiap ingatan

Surabaya, 23 Februari 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun