Ibu Sang surya
Kemarahan hanya pada angin yang memuai
Pada tempat di mana kaki berpijak penuh harap
Kekesalan telah mengecambah ribuan pinta
Memutik harapan
Luruh di kedua matanya yang hiba
Tiada sebenar luka, duka, menjadi angkara pada sehelai rambut pun menimpa
Di mana hidup telah diperjuangkan
Menyambung nafasnya
Oleh cucuran airmata dan keringat
Berbalut doa mengalun di tiap ingatan
Surabaya, 23 Februari 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!