Mohon tunggu...
Elison Manisa
Elison Manisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Jadikan pendidikan sebagai tools untuk membangun diri dan sesama.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hidup adalah perjuangan, selama nafas belum berhenti tetap belajar untuk menjadi inspirasi bagi dunia.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Model Pakem (Partisipatif, Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan)

18 Februari 2022   16:42 Diperbarui: 18 Februari 2022   16:48 497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Model pendidikan pakem adalah model pendekatan yang didelegasikan oleh UNESCO dan UNICEF bekerjasama dengan depertemen pendidikan dalam mengembangkan program CLCC ( Creating Learning Communities for Children biasanya dikenal dengan manajemen berbasis sekolah (MBS) pada tahun 1999.

Dalam manajemen berbasis sekolah lebih menekankan pada 3 (tiga) konsep dan yang terpenting adalah meningkatkan kualitas pendidikan dan mutu pembelajaran yang berlangsung di kelas, yaitu:

1. Manajemen sekolah bersifat akuntability dan partisipatif sehingga benar-benar menerapkan konsep kurikulum merdeka belajar.

2. Pentingnya mengikut sertakan masyarakat dalam pengembangan potensi dan pendidikan pada masyarakat sehingga nilai-nilai budaya dapat merangkul dari berbagai kestraan serta hak pendidikan, hak hidup, hak hukum, hak sosial dapat terpenuhi.

3. Pendidikan memberikan kenyamanan, keefektifan, kreatif, efektif, di masyarakat dengan pendidikan orang dewasa, remajanya hingga pendidikan dasar masyarakat perlu terpenuhi.

Konsep pakem berpusat pada pada anak yaitu ( student centered learning) sehingga pembelajaran berbasis softskill dan menyenangkan ( learning is fun), maka anak akan termotivasi dengan berbagai sarana yang di sediakan, jika mengacu pada kurikulum merdeka belajar saat ini. 

Siswa tidak boleh terbebani dengan berbagai macam mata pelajaran yang menyulitkan siswa sehingga berikan kebebasan untuk memilih mata pelajaran sesuai dengan minat, bakat dan kemampuan yang di miliki sehingga siswa bisa memilih mata pelajaran lebih dari satu misalkan jurusan IPA, Jurusan Matematika, Jurusan IPS, Jurusan Multimedia dll.

Selain itu, Pakem adalah terdiri dari 4 (empat pilar) pendidikan yang dicita-citakan oleh UNESCO sebagai berikut: 

1. Learning to know, yaitu pendidikan yang mempelajari berbagai ilmu pengetahuan dan pengembangan kognitif dalam pembelajaran agar anak tereksplorasi, kreasi dan berekspresi dalam pembelajaran.

2. Learning to do, anak-anak diajak melakukan eksperimen dari berbagai sumber media untuk meningkatkan kualitas belajar dan pengembangan potensi anak sesuai dengan minat dan bakat.

3. Learning to be, murid diajarkan untuk mandiri, berinteraksi, berinovasi, serta peran pendidikan karakter dan penerapan estetika. Sesuai kurikulum merdeka belajar dapat memberikan signal positif dalam meningkatkan kualitas hidup dan prinsip-prinsip pendidikan.

4. Learning to life together, mudah-mudahan kurikulum merdeka dapat menerapkan aspek sosial dalam masyarakat sehingga terjalin hubungan toleransi, mengasihi, dan melindungi dalam mewujudkan keberagaman lingkungan.

Tujuan pendidikan Pakem merupakan upaya perubahan paradigma secara transparan, dan transformasi pendidikan yang fundamental sesuai dengan Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan dengan adanya kurikulum merdeka dapat bertanggung jawab penuh atas lembaga pendidikan formal, informal, dan non-formal sebagai sarana yang berkomitmen penuh siap mengikuti berbagai perubahan kurikulum.

Pengertian Pakem adalah mendorong guru untuk memiliki pengetahuan yang cukup luas mengenai multimetode dan multimedia yang cukup memadai secara konsisten, kondusif, baik secara imput dan output. Ada respon positif terhadap partisipatif, aktif, kreatif, dan menyenangkan sehingga penerapan kurikulum merdeka mampu menganalisa berbagai gagasan, idea, berpendapat melalui ilmu pengetahuan yang dimilikinya, dengan 5 metode yaitu:

1. Pembelajaran Partisipatif

Model pembelajaran partisipatif yaitu pembelajaran yang melibatkan siswa untuk belajar dalam berbagai kegiatan yang berpusat pada siswa dan siswi yang mendominasi model pembelajaran ini, sehingga guru hanya menjadi fasilitator dan media dalam pengembangan mengaktualisasikan potensi dalam sekolah dan luar sekolah.

2. Pembelajaran aktif

Pembelajaran aktif merupakan metode pembelajaran yang mengajarkan siswa atau melibatkan siswa dalam aktivitas belajar mengajar untuk meningkatkan kompetensi dasar anak.

3. Pembelajaran kreatif

Guru berperan penting dalam memberikan motivasi kepada siswa untuk menyelesaikan setiap masalah yang dialami di lingkungan, dengan mengajak siswa melakukan persiapan, untuk mendapatkan informasi tentang studi kelas dan lapangan, inkubasi adalah memberikan informasi yang benar dan akurat sesuai dengan keadaan, iluminasi adalah keyakinan tentang apa yang sedang terjadi, melakukan verifikasi tentang data-data yang ada.

4. Pembelajaran efektif

Model pembelajaran efektif perlu didukung oleh suasana dan lingkungan kelas yang mendukung. Model pembelajaran yang efektif adalah menerapkan konsep, perencanaan, perumusan, pemaparan, multi strategi, evaluasi, kesimpulan dan tindak lanjut.

5. Pembelajaran menyenangkan

Joyfull instruction merupakan sebuah dorongan melalui hubungan yang baik antara guru dan siswa, antara guru dan masyarakat, antara masyarakat dan siswa sehingga dalam proses belajar mengajar yang demokratis dan multikulturalisme sehingga tidak mementingkan kepentingan tertentu tetapi lebih mengedepankan kepentingan bersama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun