Mohon tunggu...
Elison Manisa
Elison Manisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Jadikan pendidikan sebagai tools untuk membangun diri dan sesama.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hidup adalah perjuangan, selama nafas belum berhenti tetap belajar untuk menjadi inspirasi bagi dunia.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

5 Strategi Mendampingi Anak Saat Mengikuti Kelas PPTM, Tentu Berbeda Bagi Anak SD

6 Oktober 2021   15:57 Diperbarui: 6 Oktober 2021   17:52 789
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mendampingi anak mengikuti pembatasan Pembelajaran tatap Muka saat masuk kelas 1 SD  adalah momen pertama di masa pendemi covid-19 dan proses peralihan itu tidak mudah bagi ayah bunda untuk melepaskan anak pergi ke sekolah sendiri.

Mengikuti (PPTM) dimasa pandemi covid-19 merupakan proses metamorfosis sampai pada titik sempurna, kemungkinan besar (PPTM) akan berakhir pada bulan 12/Desember nanti.

Tentu merupakan situasi baru baru bagi Anak-anak, memiliki teman baru, tempat baru, guru yang baru, dan situasi sekolah yang baru juga mempengaruhi pola pikir dan proses belajar mengajarnya. 

Karena banyak perbedaan akan di jumpai saat memasuki SD bila dibandingkan dengan saat masih di TK, karena itu anak perlu pendampingan, bimbingan, dorongan, serta motivasi belajar siswa ditingkatkan agar orangtua mengetahui secara langsung bahwa proses adaptasi dapat berjalan dengan baik.

Tidak terasa anak ayah bunda anak sudah masuk SD kelas 1. Apalagi sekolah sekarang masih melakukan pembatasan pembelajaran tatap muka (PPTM) sehingga membuat bunda khawatir akan kehadiran anak-anak di sekolah, apakah anak bisa mengikuti aturan dan tuntutan baru di sekolah tingkat dasar. 

Di masa peralihan tentu anak akan mengikuti proses pembelajaran dan protokol kesehatan dengan memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. Proses belajar mengajar dan metode belajar pasti berbeda dengan pembelajaran di TK. 

Oleh karena itu bimbingan dan pendampingan dari ayah bunda tetap diperlukan guna proses belajar anak berjalan lancar. 

Berikan ini ada strategi yang bisa ayah bunda terapkan: 

1. Menerapkan durasi belajar secara bertahap

Menjalani masa peralihan tentu tidak muda bagi anak karena ia perlu belajar beradaptasi atas tuntunan serta situasi yang berbeda dari sebelumnya. 

Ayah bunda bisa menerapkan pola pembelajaran secara bertahap misalnya mulai dari 10-25 menit, dan berlanjut dari 25-40 menit dalam sehari. 

Dengan catatan anak sudah terbiasa dengan durasi belajar terlebih dahulu kemudian di tingkat ke durasi selanjutnya.

2. Berikan kegiatan pada anak selama proses belajar

Anak kelas 1 SD memang masih butuh pendampingan dari ayah bunda, selain kegiatan akademis berikan juga kegiatan dan kesempatan belajar kepada anak dan kegiatan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan sekolah, seperti mengerjakan PR, dan tugas tambahan lain. Agar mengasah kemampuan anak dalam meningkatkan minat, bakat, dan konsentrasi belajar sehingga ketrampilan anak menjadi tajam.

3. Buat jadwal belajar rutin

Waktu adalah kesempatan emas sehingga ayah bunda perlu memberikan arahan agar anak belajar menghargai waktu yang sudah di tentukan sebelumnya. 

Dengan daftar jadwal yang ada, anak akan belajar konsentrasi dengan memulai bagun pagi, mandi pagi, bantu ayah bunda merapikan tempat tidur, nyapu, mencuci piring gelas sendok dan lain lainnya.

Sebagai orangtua perlu memahami hal ini merupakan proses bagi anak sehingga ayah bunda pelan-pelan menerapkan aturan dan kebiasaan baik untuk pembelajaran baginya.

4. Waktu tetapkan waktu istirahat agar anak tidak bosan

Selain membangun kebiasaan belajar, ayah bunda juga membangun kebiasaan tidur, sebelum tidur kerjakan pekerjaan dari sekolah/PR dan usahakan tidak perlu keras dalam mendidik. 

Karena ini merupakan proses adaptasi bagi anak, jadi ayah bunda menerapkan waktu tidur setelah anak belajar sehingga anak sudah terbiasa dengan aturan yang ada.

5. Ayah bunda tetap mendampingi anak selama proses adaptasi dengan aturan dan rutinitas, belajar di kelas, lebih mandiri, duduk dengan sopan santun, membantu teman-teman untuk membersihkan kelas, merapikan meja guru.

Ajarkan anak untuk tetap patuhi aturan sekolah yang ada, kecuali aturan tersebut melanggar kode etik, anak boleh melanggar dan laporkan pada orangtua. 

Pendampingan dari orang tua terus berlanjut hingga anak dewasa nanti, jadi yang namanya ayah bunda walaupun anak sudah menyelesaikan studinya di tingkat perguruan tinggi. 

Namun nasihat terus diberikan hingga akhir hayat, jadi pembelajaran akan terus menerus ditingkatkan. 

Karena keberhasilan anak adalah proses pendampingan ayah bunda yang terus memberikan semangat, motivasi dan tanggung jawab moral bagi anak. Melakukan tanggung sebagai orangtua adalah kewajiban yang perlu terapkan dalam kehidupan sekarang dan nanti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun