Mohon tunggu...
Elison Manisa
Elison Manisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Jadikan pendidikan sebagai tools untuk membangun diri dan sesama.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hidup adalah perjuangan, selama nafas belum berhenti tetap belajar untuk menjadi inspirasi bagi dunia.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Strategi Merawat Kebersamaan Keluarga

10 Agustus 2021   23:17 Diperbarui: 10 Agustus 2021   23:30 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Strategi merawat kebersamaan keluarga, keluarga adalah terpenting dari semua aktivitas yang lakukan dari luar rumah, semua aktivitas untuk keluarga dan orang terkasih yang selalu mendukung dan memberikan manfaat positif bagi kehidupan.

Ditengah Pandemi Covid-19 ini adalah ujian kemanusiaan bersama,  hari-hari begitu sulit dan susah untuk di prediksi, nasib tidak menentu. Kita tak bisa memprediksi apa yg bakal terjadi  dilingkungan kita dalam 2-3 hari ke depan. 

Orang-orang terkasih, sehari yang lalu masih menyapa, bercerita, berbagai kebersamaan, tiba-tiba kehilangan lantaran covid-19 menerkam nyawanya. Semua tidak diduga, karena itu hargailah waktu bersama keluarga.

Teruntuk anak-anak

Cara mendidik anak-anak rewel, berkeras kepala, tidak menjaga kesehatan, kebersihan, sulit konsentrasi akibat genetik, syukurilah keberadaan mereka karena kebersamaan masih terjaga utuh. 

Jangan terpancing emosi, beritahu dengan lembut, penuh kasih, dan sabar. Ajari mereka untuk menghargai waktu dan waktu itu penting bagi mereka yang masih memiliki waktu untuk keluarga, karena keluarga adalah harta kita. 

Siapa tahu mereka juga akan kehilangan diantara kita, diingatkan demikian, semoga respons mereka akan berbeda dan mereka juga takut kehilangan orang-orang tersayang atau terkasih. Hargailah kesempatan yang ada ketika mereka masih ada.

Teruntuk Suami dan Isteri

Menjadi pasutri atau pasangan suami istri kadang menjengkelkan, tidak kooperatif, ngomel melulu, bersikap tidak seperti yang kita harapkan, tidak terbuka, memberikan keputusan tanpa persetujuan, syukurilah karena mereka masih hadir dan memberikan warna dalam hidup kita, masih tidur di samping kita walaupun menjengkelkan. 

Salah atau benar itu tidak penting, yang terpenting adalah keterbukaan dan bagaimana solusinya untuk menyelesaikan semua persoalan yang terjadi didalam keluarga itu adalah satu kesatuan atau rangkuman, pernikahan adalah bagaimana cara kita saling melengkapi, bukan menjadi batu sandungan dalam rumah tangga, keluarga, tetangga, dan siapa pun.

Pernikahan itu dinikmati selama masih bernafas, tetapi setelah kematian tidak ada komunikasi, suatu hari nanti tempat tidur di samping kita itu kosong, berharap akan memiliki partner kita tetap ada walaupun sering menjengkelkan. 

Masa tua adalah masa dimana setiap individu mengahadapi tantangan hidup, menjadi mudah itu belum pasti, tetapi menjadi tua itu sudah pasti.

 Orangtua kita yg lansia, ngeyel, merepotkan, ngomel terus, tidak mau pakai pampers, tidak mau makan dll. Sekali-kali jangan dibentak, jangan dimarahi. 

Syukurilah mereka karena masih bisa merepotkan kita. Kasihilah mereka tanpa syarat arena mereka jadi demikian bukan kemauan sendiri. Bukan kemauan mereka menjadi orang yg menjengkelkan. 

Paling rentan, paling sensitif dengan kata-kata, suka minta dimanjakan, sering memerlukan hal-hal yang aneh, mudah sakit, lemah, gampang di serang virus. Hargailah selama mereka sebagai orang tua selama masih ada.

Teruntuk Sahabat-Sahabat 

Kalau Sabahat-sahabat kita ada yg menjengkelkan, maafkan mereka, berikan waktu untuk saling berbagi dan mengasihi. Syukurilah akan keadaan mereka karena mereka masih ada. Karena kita tidak tahu apakah besok atau lusa mereka masih ada. 

Jangan tersinggung, jangan sakit hati. tidak ada manusia yang sempurna, termasuk kita. Siapa tahu dimata mereka, kita juga sering menjengkelkan, dan memiliki kekurangan jauh lebih dari mereka.

Buatlah Sesuatu Yang Bermakna

Hargailah waktu yang ada, kerjakan apa yang bisa dikerjakan, tetapi produktif, meski sudah lanjut usia, karena kita hidup bukan untuk diri sendiri, tetapi juga untuk sesama.

Akhirnya

Ditengah Pandemi Covid-19 membawa banyak efek negatif dalam hidup kita, tetapi satu hal positif yg diajarkan kepada kita adalah mensyukuri apa yang ada dan mengasihi tanpa pamrih, Jangan sia-siakan waktu yang telah diberikan, jangan berhenti berdoa selama masih ada nafas.

**Salam sehat dan bahagia selalu**

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun