Mohon tunggu...
Elison Manisa
Elison Manisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Jadikan pendidikan sebagai tools untuk membangun diri dan sesama.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hidup adalah perjuangan, selama nafas belum berhenti tetap belajar untuk menjadi inspirasi bagi dunia.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Strategi Pemerintah dalam Penanganan Pandemi Covid-19 Belum Efektif

3 Agustus 2021   00:16 Diperbarui: 3 Agustus 2021   07:00 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ilustrasi https://pixabay.com

Strategi Pemerintah dalam penanganan Pandemi Covid-19 belum Efektif menurunkan angka Penularan dan Kematian. Bukan berarti masyarakat tidak punya alasan, tetapi masyarakat juga kehilangan pekerjaan sehingga dampak pelayanan sosial bagi masyarakat belum terpenuhi sepenuhnya.

Dengan adanya peningkatan dari PSBB-PPKM level 4, 3, 2, dan 1, penularan pandemi covid-19 belum juga berakhir, tetapi kita harus apresiasi kinerja pemerintah dalam penanganan pandemi covid-19, meski ada kekurangan setidaknya saling melengkapi.

Pemerintah republik Indonesia menindak lanjuti PPKM mikro berskala Jawa-Bali di nilai mampu memberikan dampak positif bagi Indonesia dalam menghadapi pandemi covid-19, ini semua kerja keras pemerintah baik Tenaga Kesehatan, TNI-POLRI dan sejumlah elemen masyarakat dengan memiliki tingkat kesadaran.

Persiden Jokowi berterima kasih atas kerja sama antara pemerintah dan masyarakat, ucapan terimakasih disampaikan kepada seluruh masyarakat Indonesia melalui Confrensi Pers atas pengertiannya terhadap pelaksanaan kebijakan pembatasan masyarakat yang kita lakukan dari tanggal 26 juli-2 Agustus 2021. Kompas

Selain itu, pemerintah memutuskan untuk menindaklanjuti PPKM mikro level IV diperpanjang selama sepekan mendatang, tertanggal 3-9 Agustus 2021 di beberapa kabupaten kota tertentu untuk memutuskan tingkat penularan dan tingkat kematian.

Pemerintah berharap pencegahan dan penanganan penularan virus pandemi covid-19 varian baru baru (Delta) fokus pada tingkat penularan dan kematian yang tinggi dapat menyebabkan perekonomian masyarakat Indonesia berdampak buruk.

Pemerintah mengajak masyarakat disiplin dan patuhi aturan yang ada, untuk pengendalian pandemi covid-19 pemerintah menekan 3 poin penting yaitu:

1. Percepatan vaksinasi dengan mendistribusikan obat-obatan yang merata di seluruh Indonesia, sehingga tingkat ekonomi masyarakat dibuka kembali akses aktivitas berjalan seperti biasa. Serta meningkatkan implementasi pelayanan, pengertian, tingkat kesadaran masyarakat dalam pencegahan pandemi covid-19.

2. Penerapan 3M yang patuh dengan Mencuci Tangan, Memakai Masker, dan menjauhi mobilitas. Bulan ini, pemerintah berharap percepatan vaksinasi harus dimanfaatkan dengan baik sehingga target pemerintah dalam membuka kembali PPKM mikro level IV pada September nanti terealisasi sesuai prosedur yang ada.

3. Kegiatan 3T. Testing, Tracing, Treatment.

Pemerintah berharap dengan adanya kebijakan tersebut, masyarakat tetapi mengikuti protokol kesehatan dan waspada selalu. Karena bisa membawa dampak negatif, jika masyarakat tidak membuka akses diluar.

Adapun angka pengurangan PPKM mikro berskala Jawa-Bali, namun kasus covid-19 di luar Jawa-Bali dan beberapa propinsi di Indonesia masih terdampak tingkat penularan kasus pandemi covid-19, seperti:

1. Jumlah kasus di Kaltim 119.224, 

2. Jumlah kasus di Riau 98. 537

3. Jumlah kasus di Sulsel 84. 509

4. Jumlah kasus di Sumbar 71.588

5. Jumlah kasus di Sumut 61.700

Kebijakan pemerintah yang berubah-ubah belum menemukan formula yang tepat, dampak perkembangan kasus covid-19 hari adalah kurangnya disiplin dan aturan yang tegas. Pemerintah harus bijak dan tegas dalam penanganan pandemi covid-19 jika memiliki target yang tepat, tetapi sejauh ini aturan dan level berubah dalam menentukan arah, tetapi belum ada kepastian.

Sejauh ini, ada banyak kasus diskriminasi yang dilakukan oleh oknum-oknum tertentu belum teratasi dengan baik. Sehingga ketimpangan sosial dan pelayanan pemerataan pencegahan belum berakhir, bukannya masyarakat tidak percaya akan adanya covid-19 dan dampak penularannya, masyarakat tau, jaminan sosial belum teratasi dengan baik dan perlindungan hukum seakan tajam kebawah dan tumpul keatas.

Pandemi Covid-19 adalah ujian kemanusiaan bagi dunia internasional, bukan hanya Indonesia saja yan mengalami dampak penularan. 

Catatan 

Perkembangan Kasus Per-hari ini, Kementerian Kesehatan RI.

Tanggal 2 Agustus 2021 Perkembangan COVID-19 di Indonesia

Jumlah kasus terkonfirmasi positif #COVID19 di Indonesia menjadi 3.462.800 kasus dengan 2.842.345 sembuh dan 97.291 meninggal. 

Tetap patuhi 3M dengan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun