Mohon tunggu...
Elison Manisa
Elison Manisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Jadikan pendidikan sebagai tools untuk membangun diri dan sesama.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hidup adalah perjuangan, selama nafas belum berhenti tetap belajar untuk menjadi inspirasi bagi dunia.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Cara Mengatasi Stres Pada Anak dan Persiapan Memasuki Sekolah di Masa Pandemi Covid-19

13 Juli 2021   02:45 Diperbarui: 13 Juli 2021   02:57 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Stress adalah reaksi secara spontan yang menyerang pada setiap individu tidak terlepas dari gejala yang menjadi dampak dan pemicu stres. 

Gejala stres bisa terjadi pada siapa dan dimana saja ketika merasakan dampak kegalauan pada level tinggi hatinya mengalami ketakutan mengenai sesuatu terjadi padanya ketika bangkrut, keuangan menipis, kehilangan pekerjaan, susah mencari pekerjaan, tidak tersedia lapangan pendidikan yang memadai, biaya hidup menuntut, utang menumpuk, tentu berbeda individu tersebut, apalagi dimasa pandemi Covid-19 telah membuat dunia gentar menghadapi tantangan global dengan adanya virus varian baru.

Pendidikan semakin sulit, biaya semakin mahal, ilmu pengetahuan menuntut kita untuk terus belajar mengembangkan kemampuan yang kita miliki, apalagi anak kita harus di persiapkan sejak dini untuk mengahadapi 10.0 dalam pertumbuhan dan persiapan menghadapi teknologi informasi yang serba digital. Kita berada di era 4.0 sekarang ini, tentu berharap anak-anak harus bersaing secara sehat dengan menghilangkan rasa takut dan stres.

Bayang-bayang kematian seakan menyelimuti seluruh dunia, hidup tak tentu, mati tak tentu "tidak ada kepastian dan jaminan hidup" selain itu segala sesuatu dilakukan dari rumah.

Anak-anak kita di tuntut untuk belajar Daring, sampai saat ini masih tetap daring berlanjut belum ada informasi spesifik untuk pembelajaran tatap muka (TTM) dari kementerian pendidikan hal ini menjadi dampak psikologis bagi anak-anak.

1. Gejala Stres 

 Stres menyerang fisik, adapun stres yang berlebihan akan berdampak buruk dan kemungkinan muncul beberapa penyakit seperti;

1. Nyeri pada kepala

2. Vertigo yang berlebihan

3. Nyeri pada bagian pundak

4. Pernapasan terganggu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun