pada garis tangan  dan durjana yang menafikannya
debu-debu menghalangi kehaqiqian
bisik , tatap dan tangan-tangan malaikat yang coba mengingatkan jalan cinta-Nya menjadi
tertepiskan,
segalanya terabaikan
menapak perlahan dengan mata terpejam,
melukis mimpi-mimpi di canvas kemusykilan
menikmati kesemuan
mengingkari keniscayaan yang tlah terpetik
melawan taqdir.
Inilah saatnya terbangun,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!