Gandum yang telah dirilis dinilai mampu berproduksi optimal di wilayah dataran tinggi (<900 m dpl). Rata-rata hasil dari varietas yang telah dirilis mencapai 3,5 ton/ha. Â Angka tersebut bahkan mampu menyamai beberapa negara penghasil gandum seperti China, Ukraina, Italy, bahkan melebihi rata-rata hasil US (2.5 ton/ha) (www.fao.org).Â
Artinya, jika Indonesia serius mengoptimalkan varietas tersebut, tidak menutup kemungkinan terjadi pelandaian angka impor. Selain ketersediaan varietas gandum tropis yang menjadi ranah kontribusi para ilmuan, potensi ini akan bermanfaat apabila di sokong oleh berbagai pihak.
Pemerintah sebagai pemangku kebijakan, perlu menyediakan ruang untuk menjembatani antara para peneliti dengan petani sebagai teknis lapangan.Â
Konsistensi kebijakan dalam mengawal pengembangan gandum dengan menjamin keterserapan hasil panen juga menjadi kunci dalam budidaya gandum di Indosia.Â
Factor lainnya adalah masyarakat sebagai pengguna baik di skala rumah tangga maupun pada skala industi. Kesiapan untuk memanfaatkan hasil lokal mampu mengkatalis pengembangan gandum di Indonesia
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H