Mohon tunggu...
Elis Nuraeni
Elis Nuraeni Mohon Tunggu... Ilmuwan - Cover

Magister Pertanian khususnya bidang Pemuliaan dan Bioteknologi Tanaman. Memiliki ketertarikan di ranah pangan alternatif, dan mendalami isu diversifikasi pangan. Selain itu, memiliki ketertarikan di bidang pengembangan Sumber Daya Manusia, dan Pemikiran

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Potensi dan Langkah Pengembangan Gandum di Indonesia

12 Oktober 2021   20:36 Diperbarui: 12 Oktober 2021   20:50 547
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Gandum yang telah dirilis dinilai mampu berproduksi optimal di wilayah dataran tinggi (<900 m dpl). Rata-rata hasil dari varietas yang telah dirilis mencapai 3,5 ton/ha.  Angka tersebut bahkan mampu menyamai beberapa negara penghasil gandum seperti China, Ukraina, Italy, bahkan melebihi rata-rata hasil US (2.5 ton/ha) (www.fao.org). 

Artinya, jika Indonesia serius mengoptimalkan varietas tersebut, tidak menutup kemungkinan terjadi pelandaian angka impor. Selain ketersediaan varietas gandum tropis yang menjadi ranah kontribusi para ilmuan, potensi ini akan bermanfaat apabila di sokong oleh berbagai pihak.

Pemerintah sebagai pemangku kebijakan, perlu menyediakan ruang untuk menjembatani antara para peneliti dengan petani sebagai teknis lapangan. 

Konsistensi kebijakan dalam mengawal pengembangan gandum dengan menjamin keterserapan hasil panen juga menjadi kunci dalam budidaya gandum di Indosia. 

Factor lainnya adalah masyarakat sebagai pengguna baik di skala rumah tangga maupun pada skala industi. Kesiapan untuk memanfaatkan hasil lokal mampu mengkatalis pengembangan gandum di Indonesia

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun