Sehingga moral adalah hal mutlak yang harus dimiliki oleh manusia. Moral adalah perbuatan/tingkah laku/ucapan seseorang dalam berinteraksi dengan manusia. apabila yang dilakukan seseorang itu sesuai dengan nilai rasa yang berlaku di masyarakat tersebut dan dapat diterima serta menyenangkan lingkungan masyarakatnya, maka orang itu dinilai mempunyai moral yang baik, begitu juga sebaliknya.
Moral adalah produk dari budaya dan Agama. Moral juga dapat diartikan sebagai sikap, perilaku, tindakan, kelakuan yang dilakukan seseorang pada saat mencoba melakukan sesuatu berdasarkan pengalaman, tafsiran, suara hati, serta nasihat, dll.
TEORI PERKEMBANGAN MORAL KOHLBERG
Teori perkembangan moral yang dikemukakan oleh Lawrence Kohlberg adalah sebuah kerangka yang menjelaskan bagaimana pemahaman kita tentang apa yang benar dan salah berkembang seiring bertambahnya usia dan pengalaman. Kohlberg membagi perkembangan moral ini menjadi enam tahapan yang dikelompokkan dalam tiga tingkat utama: pra-konvensional, konvensional, dan pasca-konvensional.
Teori Kohlberg dipecah menjadi tiga tingkatan utama. Pada setiap tingkat perkembangan moral, terdapat dua tahap. Mirip dengan bagaimana Piaget percaya bahwa tidak semua orang mencapai tingkat perkembangan kognitif tertinggi, Kohlberg percaya tidak semua orang maju ke tahap perkembangan moral tertinggi.Â
Kohlberg berpendapat bahwa perkembangan moral adalah proses yang berlangsung melalui pembentukan struktur kognitif, bukan sekadar melalui teladan, nasihat, atau hukuman. Berikut adalah inti dari teori Kohlberg tentang perkembangan moral:
1. Dasar Kognitif: Perkembangan moral didasarkan pada struktur kognitif individu.
2.Motivasi Moral: Motivasi untuk bertindak secara moral berasal dari kebutuhan untuk diterima, memiliki harga diri, dan mencapai realisasi diri, lebih dari sekadar memenuhi kebutuhan biologis.
3. Universalitas: Semua kultur memiliki pengalaman sosial yang sama yang mendorong integrasi moral.
4. Norma Moral: Prinsip moral muncul dari pengalaman interaksi sosial, bukan hanya dari penginternalisasian aturan eksternal.
5. Pengaruh Lingkungan: Lingkungan berperan penting dalam perkembangan moral, dengan kualitas dan keluasaan stimulasi sosial yang lebih berpengaruh daripada pengalaman disiplin khusus.