Mohon tunggu...
Elisa DeboraYunita
Elisa DeboraYunita Mohon Tunggu... Editor - Mahasiswi

NIM: 43223110031| Program Studi: Strata Akuntansi Fakultas: Ekonomi dan Bisnis | Universitas: Mercu Buana | Pendidikan Anti Korupsi dan Etik Umb | Dosen Pengampu : Prof.Dr.Apollo, M.Si., AK.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Quiz 4 - Rudolf Steiner Mengembangkan Potensi Diri dari Pendekatan Waldorf Education

5 Oktober 2024   12:07 Diperbarui: 5 Oktober 2024   12:09 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Prof Apollo

modul Pr
modul Pr
of Apollo 

Modul Pr
Modul Pr
of Apollo 

Modul Prof Apollo 
Modul Prof Apollo 

Rudolf Steiner (1861-1925) adalah seorang pemikir revolusioner yang berasal dari Austria salah satu karya terkenalnya adalah metode Pendidikan waldorf, yang menekankan perkembangan holistic anak dan pembelajaran melalui pengalaman, Rudolf steiner juga aktif dalam seni, dan karyanya mencakup drama, arsitektur, dan seni Lukis. Pandanganya sering menekankan pentingnya pengalaman spiritual dan hubungan manusia dengan alam, meskipun pandangan dan ajarannya kontroversial bagi Sebagian orang, pengaruhnya tetap kuat di berbagai bidang hingga saat ini. Konsep Pendidikan waldorf education adalah suatu metode Pendidikan yang di kembangkan oleh Rudolf steiner yang menekankan bahwa perkembangan holistic anak dan menghargai proses belajar sebagai sesuatu yang alami.

WHAT, apa itu Waldorf education?

Waldorf education adalah sebuah metode Pendidikan yang di dasarkan pada filosofi Rudolf steiner yang di kembangkan pada tahun 1919. Pendidikan waldorf ini pertama kali di terapkan di sekolah waldorf, Stuttgart, jerman dan sejak saai itu metode Pendidikan ini berkembang secara intenasional. Pendekatan ini berusaha untuk mengembangan anak secara holistic, dengan memperhatikan aspek , emosional,intelektual dan spiritual. Tujuan utama nya adalah untuk membekali anak dengan keterampilan hidup yang di perlukan untuk menghadapi dunia yang kompleks dan terus berubah.

Di dalam waldorf education pembelajaran di sesuaikan dengan fase perkembangan manusia. Steiner membagagi perkembangan masa hidup seorang anak terbagi menjadi tiga tahap yaitu :

  • Usia 0-7 tahun
  • Pada tahap ini anak anak menyerap atau meniru segala sesuatu yang terjadi pada lingkungan rumah atau lingkungan sekitar karena anak otomatis ingin menirukan hal hal yang mereka lihat. Oleh karena itu orang tua penting memberikan  teladan yang baik, yang layak di contoh oleh anak. Adanya teladan yang bagi dari orang tua, maka anak tidak perlu lagi di berikan banyak instruksi. Sesedikit mungkin memberikan intruksi pada anak di masa awal kanak kanak karena hal ini penting untuk memberi ruang bagi kehendaknya untuk tumbuh kuat. Semua fase atau proses ini akan menjadi fondasi yang sangat penting untuk perkembangan intelektual, emosional dan fisik anak di tahap tahap selanjutnya.
  • Usia 7-14 tahun

Pada tahap ini anak akan mengenal dan mengolah rasa. Imajinasi anak mulai berkemang pesat. Mereka mulai bertanya tentang dunia yang ada di sekitar mereka dan ingin mengetahui bagaimana segala sesuatu bekerja. Selama tahap ini, perlu di Yakini bahwa anak belajar paling efektif jika perasaanya di sentuh dan daya kreatifnya di hidupkan, oleh karena itu pembelajaran yang memerlukan pendekatan imajinatif dan artistic sehingga anak terbiasa menghasilkan keindahan. Pada fase ini proses belajar anak masih di pandu penuh oleh orang tua mereka. Selain membimbing anak dalam proses akademis formal, orang tua juga bertugas untuk membangkitkan kesadaran moral anak dan memberitahu mereka mengenai peran mereka di dunia ini.

  • Usia 14-21 tahun

Pada tahap ini anak anak akan mengembangkan pemikiean abstrak dan kritis. Mereka akan mencari identitas diri dan tempat mereka di dunia ini. Setelah imanjinasinya terolah dengan matang, maka anak akan mengembangkan akal yang kreatif. Di tahap ini penting bagi anak di hadapkan kepada pemikiran tentang "dunia yang benar atau jujur".  Di fase ini, anak akan makin di berikan kewenangan oleh orang tua mereka atas Pendidikan yang ingin mereka tempuh tetapi akan terus di bimbing dan di pantau terus oleh orang tua atau orang orang dewasa yang punya pengalaman terhadap bidang bidang yang seorang anak akan ambil atau tempuh.

Selain tahapan perkembangan yang terstruktur, pembelajaran dalam Pendidikan waldorf dilakukan dengan menyelaraskan 3 R ( Ritme, Rasa, Takzim)

  • Ritme berarti kegiatan yang dilakukan selaras sesuai dengan ritme kehidupan.
  • Repetisi berarti kegiatan yang dilakukan secara berulang kali selama rentang waktu tertentu sehingga menjadi sesuatu yang melekat.
  • Rasa takzim berarti membangun respek dan memberi makna pada apa yang sedang mereka kerjakan.

WHY

MENGAPA WALDORF EDUCATION PENTING UNTUK  MENGEMBANGKAN POTENSI DIRI?

Pendidikan waldorf menawarkan pendekatan yang unik dan holistik dalam mengembangkan potensi anak. Filosofi ini mendasari Pendidikan yang berfokus pada pertumbuhan individu secara utuh. Tidak hanya secara intelektual, tetapi juga terhadap emosional, social dan spiritual. Rudolf steiner percaya bahwa setiap individu yang dilahirkan memiliki potensi yang unik yang perlu dikenali, dipahami, dan di kembangkan agar mereka bisa menjadi pribadi yang kuat dan Tangguh.

Berikut ada  beberapa alasan mengapa Pendidikan waldorf dianggap sangat penting untuk mengembangkan potensi diri  :

  • Pengembangan sosial dan emosional.
  • Salah satu fokus  utama Pendidikan waldorf adalah pengembangan sosial  dan emosional seorang anak melalui kerja kelompok, diskusi dan proyek kolaboratif, anak anak belahar untuk berempati, berkomunikasi dengan baik. Keterampilan sosial ini sangat penting dalam mengembangkan hubungan yang sehat dalam mengelolan dan mencari Solusi dalam masalah  yang anak tersebut  hadapi, hal ini baik untuk di terapkan pada anak anak karena tekadang mereka memiliki emosional yang cukup tinggi.
  • Mendorong kreativitas seorang anak untuk mengembangkan potensi mereka
  • Dalam Pendidikan waldorf sangat menghargai kreativitas seorang anak dengan mengintergrasikan seni,musik  dan kerajinan tangan dalam kurikulum. Anak anak di berikan kesempatan untuk mengekspresikan diri mereka. Kegiatan kreativitas bukan hanya untuk sebuah kesenangan semata tetapinjuga untuk mendorong seorang anak untuk bisa berfikir secara kritis dan berinovasi. Anak anak yang dapat berimanjinasi dan bisa berfikir secara kreatiflebh memungkinkan untuk mengembangkan potensi diri mereka secara maksimal dan konsisten.
  • Keterhubungan dengan dengan alam.
  • Steiner meyakini dan percaya bahwa manusia adala bagian yang tak terpisahkan dari alam. Oleh karena itu waldorf education menekankan pentingnya hubungan yang harmonis antara manusia dan alam. Dengan mengaitkan pengalaman alam dengan isu isu sosial, seperti perubahan iklim, dan kerusakan lingkungan, siswa di ajarkan untuk berfikir tentang dampak dari Tindakan mereka terhadap lingkungan mereka. Keterhubungan dengan alam dalam Pendidikan waldorf adalah pendekatan yang integral untuk membentuk individu yang seimbang dan bertanggung jawab. Melalui interaksi mereka langsung terhadap lingkungan, siswa tidak hanya mendaptkan pengetahuan tentang ekosistem tetapi juga mengembangkan rasa empati dan tanggung jawab mereka terhadap lingkungan. Dengan membekali siswa dengan kesadaran ini, Pendidikan waldorf berkontribusi terhadap pembentukan generasi yang peduli, inovatif, dan berkomitmen untuk menjaga bumi.
  • Pengembangan moral dan spiritual
  • Pendidikan Waldorf, yang dikembangkan oleh Rudolf Steiner, menekankan pengembangan moral sebagai salah satu komponen penting dalam pendidikan holistik. Pendekatan ini tidak hanya bertujuan untuk mengembangkan aspek akademis siswa, tetapi juga untuk membentuk karakter dan nilai-nilai moral mereka. Pengembangan moral dalam pendidikan Waldorf adalah proses yang terintegrasi dalam setiap aspek pendidikan.

HOW

BAGAIMANA WALDROF EDUCATION MENGEMBANGKAN POTENSI DIRI ?

  • Perkembangan holistik Pendidikan waldorf mengakui bahwa setiap anak memiliki kecerdasan yang berbeda beda. Tidak hanya kecerdasan intelektual yang di asah, tetapi juga  kecerdasan emosional,sosial, dan spiritual. Melalui berbagai macam aktivitas seperti seni, music, dan permainan, anak anak di ajak untuk mengeksplorasi dan mengembangkan semua potensi yang mereka miliki. Anak anak juga di ajak untuk terhubung dengan alam melalui kegiatan diluar ruangan, berkebun, dan mengamati alam. Hal ini dapat membantu mereka untuk mengembangkan rasa empati, tanggung jawab, dan pemahaman yang lebih dalam tentang dunia.
  • Pengembangan karakter Pendidikan waldorf menanamkannnilai nilai moral yang kuat seperti kejujuran, tanggung jawab dan empati. Nilai nilai ini di tanamkan melalui interaksi sosialndan kegiatan sehari hari mereka di lingkungan sekitar mereka. Hal ini penting untuk mereka lakukan agar mereka menjadi seorang yang punya rasa tanggung jawab dan berempati terhadap lingkung sekitar mereka atau terhadap keadaan keadaan yang mereka alami. Anak anak didorong untuk menajdi seorang yang mandiri dan penuh rasa tanggung jawab atas Tindakan mereka. Mereka di ajarkan untuk membuat Keputusan sendiri dan menghadapi setiap konsekuensi nya.
  • Persiapan  untuk kehidupan. Pendidikan waldorf membekali anak anak dengan keterampilan hidup yang penting. Seperti pemecah masalah, kerja sama tim yang baik dan komunikasi yang efektif. Keterampilan ini sangat berguna bagi mereka untuk masa depan mereka nanti nya.Lulusan sekolah waldorf cenderung menjadi individu yang seimbang, kreatif, dan memiliki easa ingin tahu yang tinggi. Mereka mampu menghadapi tantanganbdengan lebih baik dan memberikan kontribusi yang positif  terhadap masyarakat.

Daftar Pustaka 

repository. upi. edu diakses pada tanggal 5 oktober 2024, https://search.app/AGgQFwgPfFs1SpdA8

waldorf school of pittsburgh, diakses pada tanggal 5 oktober 2024, https://www-waldorfpittsburgh-org.translate.goog/what-is-waldorf-education?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=tc&_x_tr_hist=true

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun