Â
Ada saatnya langit bergemuruh. Tiada angin, namun hujan di hati. Beberapa orang berlari di tengah lapangan, namun kau kuyup di pojok ruangan. Membual dalam hati, menguatkan hati sendiri. Padahal tak ada yang menyururuh tuk kuat – kuat.Â
Begitu membabi butanya kau berdiam, hingga kau balut luka dengan sujud di sepertiga. Lalu siapa dari mereka yang mampu menghalau doamu yang masih saja lantang terdengar. Tak ada yang bisa dipercaya, terlalu lama bersusah ria, maka kau sadar bahwa sebaik – baiknya mencintai ialah lewat Tuhan.Â
Berhentilah menangis, hanya membuatmu teriris.
Jika tak ada yang mencarimu, maka jangan bersembunyi. Jika tidak ada yang mau mencintaimu, biar aku saja.
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H