Pop-up store bisa menjadi salah satu solusi yang banyak diminati generasi masa kini untuk menaikkan eksistensi pusat perbelanjaan.
Pusat Perbelanjaan atau mal, sering dijadikan salah satu sarana masyarakat untuk sekedar melepas penat hingga mencari barang yang dibutuhkan.Â
Alasan banyak orang bergantung dengan keberadaan mal, karena, mereka bisa menemukan berbagai macam barang dalam satu tempat tanpa harus berpindah lokasi.
Tapi, tidak semua pusat perbelanjaan secara halus bisa konsisten membuktikan eksistensinya, kemunculan mal baru yang memiliki fasilitas ramah untuk generasi masa kini lebih banyak diminati.
Namun, bukan berati tidak ada solusi. Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk menghidupkan kembali suatu pusat perbelanjaan yakni mengadakan acara pop-up store.
Pop-up store sering digunakan untuk menguji pasar dari suatu produk baru atau produk yang akan diluncurkan di tempat baru.Â
Hanya berlaku dalam jangka waktu tertentu, terbatas dan sementara. Banyak brand menggunakan metode ini untuk menguji seberapa besar antusiasme masyarakat terhadap produk tersebut.
Tujuan utama dari acara yaitu mengajak masyarakat sekitar pusat perbelanjaan untuk datang dan menyaksikan pameran produk tersebut. Kemudian penyelenggara akan menggunakan beberapa metode untuk membuat acara terlihat lebih menarik dan menyenangkan.
Biasanya yang dilakukan adalah mendatangakan selebriti agar banyak orang tertarik datang. Kemudian melakukan aksi dan interaksi dengan menggunakan penyesuaian generasi masa kini, brand akan meberikan tag sosial media yang menarik seperti: jenis produk, nama brand, nama acara hingga info lokasi terkini acara berlangsung, sehingga pengunjung yang datang bisa membagikan momen melalui unggahan sosial media.
Unggahan di sosial media inilah yang bisa menjaring lebih banyak khalayak luas, dan bisa mendatangkan pengunjung baru ke tempat acara.Â
Ketika datang, secara tidak sadar mereka akan menilai dan mengamati bukan hanya acara pop-up store nya saja, tetapi juga pusat perbelanjaan secara keseluruhan.Â
Apakah tempat tersebut layak untuk dikunjungi lagi atau tidak. Jika pihak mal memberikan pengalaman yang nyaman, menyenangkan, lengkap dan mengikuti tren terkini, bukan tidak mungkin mereka akan  datang lagi. Jika itu terjadi, sudah pasti tempat itu bisa eksis kembali dan mal bisa ramai lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H