Apakah anda pernah mendengar tentang serangan jantung? Ya, dewasa ini banyak sekali kabar yang terdengar tentang meninggalnya seseorang akibat serangan jantung. Salah satu kasus yang kita dengar adalah Mike Mohede Indra seorang penyanyi yang menjadi juara Indonesian Idol 2. Yang pada Minggu, 31 Juli 2016 meninggal karena menderita serangan jantung.Â
Penyakit serangan jantung menjadi pembunuh nomor satu di dunia. Tahun 2014, di Asia Tenggara terdapat 1,8 juta kasus kematian akibat penyakit jantung koroner/kolesterol. Bahkan, dibandingkan dengan kanker penyakit serangan jantung dianggap sebagai penyakit yang lebih mengerikan. Sehingga dapat terjadi hambatan total pada aliran darah menuju jantung atau biasanya disebut dengan serangan jantung.Â
Mari kita liat lebih dalam lagi, sebenarnya apa manfaat jantung. Jantung (bahasa latin: cor ; bahasa yunani: cardia) merupakan rongga organ berotot yang berperan di sistem peredaran untuk memompa darah ke seluruh tubuh lewat pembuluh darah dengan kontraksi berirama yang berulang dan menampungnya kembali setelah dibersihkan oleh paru-paru, terletak di rongga dada sebelah kiri. Nah, kenapa bisa terjadi serangan jantung? Penyakit serangan jantung itu berhubungan dengan cardiovaskuler, yaitu jantung beserta pembuluh darah. Karena pembuluh darah koroner menyempit sehingga aliran darah dan supai oksigen menuju jantung akan terhambat.
Menurut de Deepak L. Bhatt seorang spesialis jantung dan peneliti, dari Universitas Harvard Medical School
"50% orang yang terkena serangan jantung kadat kolesterolnya tidak mengkhawatirkan. Karena mungkin ada faktor lain yang menyebabkan anda  berresiko untuk penyakit jantung"
Gejala orang yang menderita serangan jantung adalah pada dada terasa nyeri dan sesak napas, sakit pada bagian kepa jika terkena sinar matahari, mudah lelah, merasa mual, rasa cemas yang berlebihan, keluar keringan, serta pingsan mendadak, denyut jantung juga berdegup lebih cepat daripada biasanya. Tapi, penyakit jantung sendiri tidak selalu identik dengan nyeri pada dada. Karena bisa saja orang tersebut menderita penyakit lain seperti asma atau yang lainnya. Bagaimana cara membedakannya?
Menurut Dr. Rob Lamberts,
"Orang perlu membedakan kapan nyeri dada serius karena serangan jantung atau disebabkan oleh penyakit yang lainnya. Kalau nyeri dada yang diderita terindikasi kuat mengarah kepada penyakit jantung, maka tindakan cepat untuk menanggulanginya harus segera dilakukan sebelum terjadinya kerusakan pada otot jantung yang bisa menimbulkan kematian mendada. Sesungguhnya, sepertiga lebih dari pasien penyakit jantung tidak mengeluh rasa nyeri di dada. Tapi, gejalanya sudah dirasakan sebelum yakni ketika dirasakannya nyeri pada dada yang hilang dan timbul dalam jangka 5-10 menit."
Pada nyeri yang menandakan serangan jantung jika terasa sesak dan berat sehingga sulit bernafas, mengeluarkan keringat, mual, cemas berlebihan, rasa sakit menjalar hingga bagian belakang perut, denyut jantung lebih cepat dari biasanya. Tapi, untuk nyeri dada yang bukan karena serangan jantung biasanya timbul nyeri di rusuk / tulang dada dan ketika batuk, karena syaraf tulang belakang terjepit, satu lagi adalah adanya bekuan darah pada paru-paru. Gejala yang dialami harus diperhatikan karena jika salah diagnosa maka akibatnya akan fatal, bahkan bisa hingga terjadi kematian
Menurut sebuah penelitian di University of California, Los Angeles (UCLA), penyebab terjadinya serangan jantung adalah penyakit jantung koroner.
"Sebanyak 75% pasien yang dilarikan ke rumah sakit akibat serangan jantung memiliki kadar kolesterol yang normal."
Daritadi kita sudah membahas tentang kolesterol, sebenarnya apa itu kolesterol? Kolesterol merupakan jenis lipid/lemak yang terdapt dalam tubuh manusia dan punya fungsi untuk menghasilkan hormon dan vitamin D pada membran sel. Biasanya, orang menganggap bahwa orang yang terkena serangan jantung disebabkan oleh orang yang memiliki kolesterol yang tinggi.Â
Sebenarnya kolesterol sendiri dibedakan menjadi dua, yaitu kolesterol LDL. LDL atau Low Densisty Lipoprotein yang merupakan kolesterol jahat. LDL sendiri memiliki fungsi untuk mengantarkan kolesterol ke seluruh tubuh melalui jaringan arteri. Tapi jika terlalubanyak akan timbul plak-plak yang dapat menyumbat saluran pembuluh arteri. Yang kedua adalah HDL atau High Desity Lipoproterin yang merupakan kolesterol yang aman untuk tubuh karena tidak mengandung banyak lemak tetapi mengandung banyak protein.Â
Yang membedakan LDL dan HDL adalah fungsinya karena LDL berfungsi sebagai pengantar kolesterol dan HDL berfungsi sebagai pembersih dalam saluran pembuluh darah arteri. Jadi HDL akan membersihkan LDL yang tinggi dalam pembuluh darah arteri untuk kembali ke hari untuk didaur ulang. Pada dasarnya, kolesterol memiliki fungsi yang baik untuk kesehatan tubuh kita, namun untuk kolesterol LDL yang berlebihan memang dapat menyebabkan seseorang terkena serangan jantung lebih mudah karena kadar lemak yang berlebihan dapt menutupi pembuluh darah sehingga aliran darah tidak menjadi lancar.Â
Kolesterol memang dibutuhkan oleh tubuh tapi harus dengan jumlah yang tertentu. Karena dapat menuebabkan jantung bekerja sangat keras sehingga tidak dapat optimal kinerjanya. Pada umumnya, orang harus memiliki kadar kolesterol yang sehat/normal sebesar kurang dari 200 mg/dl. Jika kadar kolesterol seseorang telah mencapai 234 mg/dl, maka harus segera ditangani bila perlu mintalah obat ke dokter untuk meredakan kolesterol yang sangat tinggi. Â Â Â
Apakah hanya orang yang memiliki kolesterol yang tinggi saja yang bisa terkena serangan jantung? Jawabannya adalah tidak. Karena, mari kita lihat lagi. Bahwa serangan jantung sendiri sangat berhubungan erat dengan tersumbatnya pembuluh darah oleh lemak. Lalu bagaimana dengan orang yang obesitas?Â
Obesitas merupakan keadaan di mana orang memiliki kandungan lemak dalam tubuh yang berlebihan. Lemak yang ada di dalam tubuhnya tersebut dapat menyebabkan pembuluh darah juga tertutup oleh lemak sehingga penyaluran oksigen dan sari-sari makanan dapat terhambat. Karenanya, jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Tapi obesitas tidak akan meningkatkan resiko penyakit jantung secara  langsung. Tapi dengan berkembang dengan berjalannya waktu mekanisme penyaluran darah dapat terganggu dan menyebabkan jantung bekerja sangat ketas hingga menyebabkan orang obesitas terkena serangan jantung.
 Kita juga harus berhati-hati pada penderita penyakit diabetes melitus. Secara tidak langsung gula dalam darah yang terlalu tinggi dapat menyebabkan aliran darah menjadi tidak lancar. Sehingga otot jantung mengalami kekurangan asupan nutrisi dan oksigen dan dapat menghambat kinerja jantung dalam memompa darah. Kondisi tersebut dapat merusak syaraf dan pembuluh darah yang dapat menyebabkan kinerjanya terganggu dan berujung pada penyakit serangan jantung. Sehingga proses pengaliran darah pada tubuh manusia juga terganggu.Â
Penderita diabetes sangat beresiko untuk terkena serangan jantung untuk kedua kalinya dan bahkan dapat berujung pada kematian. Ini dikarenakan gula yang menumpuk dan tidak terkontrol dapat menyebabkan penyumbatan dan pengerasan pembuluh, serta dapat menyebabkan kerusakan pada dinding pembuluh koroner.Â
Kerusakan pada dinding pembuluh tersebut sering disebut dengan peradangan pada dinding pembuluh darah arteri. Serangan jantung pada orang terkena diabetes melitus tersebut terjadi tanpa mengalami rasa nyeri, terlebih dahulu sebagai gejalanya. Itu dikarenakan pada orang terkena diabetes melitus, sistem syaraf penghantar rasa nyeri sudah mengalami kerusakan.
Serangan jantung menjadi musuh yang paling bahaya untuk orang yang mudah terkena sterss. Karena orang yang stress dapat memengaruhi kinerja organ tubuh, hormon, hingga metabolisme tubuh. Ini dapat meracuni syarag dan organ tubuh sehingga daya tahan tubuh menurun dan dapt mudah terserang penyakit. Stress dapat menyerang bagian sistem syaraf otonom yang fungsinya sangat mempengaruhi kinerja jantung. Jika sistem syaraf otonom terganggu, dapat menyebabkan irama detak jantung yang tidak teratur sehingga muncul gangguan pada aliran pembuluh darah. Ini juga dapat menyebabkan penahnya dinding arteri yang menjadi pemicu terjadinya serangan jantung.
Yang terpenting adalah kita harus menjaga pola hidup kita. Dengan cara minum air mineral secukupnya, konsumsilah garam secukupnya karena dapat memicu tekanan darah tinggi. Tapi bukan berarti kita tidak makan garam sama sekali. Tetap makan tapi dengan porsi yang sesuai. Kurangi pula konsumsi makanan yang berlemak. Sebenarnya makanan yang kita makan mengandung lemak tak jenuh yang dapat diubah oleh tubuh menajdi energi. Tapi konsumsinya harus diatur karena jika berlebihan dapat menghambat peredaran darah dan mengganggu kesehatan jantung.Â
Jika kita ingin mengkonsumsi sesuatu yang berlemak cobalah untuk makan seperti kacang almond, kacang walnut, atau kacang kacangan yang lain yang mengantung lemak tak jenuh. Dan bagi orang yang memiliki kadar kolesterol yang tinggi, ada beberapa makanan yang dapat menurunkan kolesterol yakni, ikan yang kaya akan omega-3 yang membantu mengurangi pengentalan darah sehingga menurunkan tekanan darah tinggi, oatmeal yang kaya akan gandum dapat menurunkan kadar kolesterol jahat, serta minyak zaitun yang mengandung antioksidan untuk menurunkan kadar kolesterol jahat.
Selain memperhatikan pola makan, kita juga harus istirahat yang cukup karena kurang tidur menyebabkan kerusakan pada jantung. Pada umumnya, manusia tidur sekitar 6-8 jam perhari untuk tubuh memulihkan diri. Dengan tidur yang cukup, tubuh kita mengalami relaksasi yang dapat mengurangi tekanan darah dan juga membantu menurunkan stress dan menjaga kesehatan jantung.Â
Bagi para perokok harus mengurangi kebiasaannya untuk merokok karena rokok dapat menyebabkan lapisan arteri rusak dan dinding arteri menebal. Sehingga pasokan darah yang membawa oksigen menuju ke jantung akan lebih sulit dan jika terus dipaksa maka dapat menyebabkan serangan jantung. Dan yang terakhir, jangan lupa untuk berolahraga yang cukup. Karena dengan berolahraga dapat meminimalisir obesitas, memperbaiki kondisi penderita diabetes karena dapat membantu meningkatkan sensitibitas hormon insulin untuk membantu metabolisme gula dalam jaringan. Sehingga darah dapat dikendalikan ke dalam batas normal.
Itu tadi merupakan beberapa faktor lain yang menyebabkan orang yang memiliki tekanan darah normal dapat beresiko besar juga untuk terkena serangan jantung, tidak hanya orang yang memiliki kolesterol yang tinggi. Faktor-faktor yang tadi merupakan faktor yang masih bisa kita, sebagai manusia hindari/cegah. Tapi ada beberapa faktor penyebab serangan jantung selain karena kolesterol yang tidak bisa kita hindari sebagai manusia. Seperti faktor usia, dengan semakin bertambahnya usia, kondisi fisik seseorang pun akan semakin melemah termasuk jantung. Yang dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah pada jantung karena kualitas pembuluh darah yang juga mengalami penurunan.Â
Faktor yang lain adalah genetika. Apabila ada saudara, terlebih ayah atau ibu yang memiliki kecenderungan untuk terkena serangan jantung. Maka kita harus berhati-hati dan mencoba untuk meminimalisir kemungkinan dengan menerapkan gaya hidup yang sehat. Ada juga yang disebut dengan preeklimpsia yang merupakan sebuah komplikasi saat kehamilan sehingga tekanan darah naik dan kadar protein di urin meningkat. Maka ibu hamil wajib untuk memeriksakan kesehatan janinnya secara rutin.
Jadi, setelah dilihat dari faktor-faktor yang lain, orang yang terkena serangan jantung itu tidak hanya terjadi pada orang yang miliki kolesterol yang tinggi. Tapi memang menjaga kadar kolesterol agar berada pada batas yang normal itu perlu dilakukan. Ada beberapa faktor lain yang dapat menyebabkan orang terkena serangan jantung walaupun kolesterolnya tinggi. Bahkan, resiko kematian untuk orang yang terkena serangan jantung tapi kolesterol rendah jauh lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang memiliki kolesterol tinggi. Semuanya kembali kepada tiap pribadi masing-masing.Â
Setiap orang pasti mengetahui ketahanan pribadi masing-masing. Seperti kata pepatah lebih baik mencegah dari pada menghilangkan. Maka dari itu, kita harus mencegah terjadinya serangan jantung dengan makan makanan yang bergizi, istirahat cukup, tidak stress, kurangi penggunaan rokok dan minum miras, serta berolahraga yang cukup. Maka dengan begitu, kesempatan kita untuk terkena serangan jantung akan lebih kecil. Tapi memang untuk mencegah itu sulit untuk dilakukan jika kita sebagai pribadi tidak memiliki niat sama sekali. Maka dari itu, untuk membangun hidup yang sehat perlu kita terapkan pada diri kita sendiri dan disebarkan ke pada khalayak umum.
SUMBER
Kadar Kolesterol Normal Mengapa Bisa Kena Serangan Jantung.
Kadar Kolesterol Normal Juga Bisa Kena Penyakit Jantung. Apa Penyebabnya?
Astaga, Begini Wajah Mike Mohede Sesaat Sebelum Meninggal
Cara Membedakan Serangan Jantung dengan Nyeri Dada Biasa
Kolesterol Normal Bukan Jaminan Bebas Penyakit Jantung Koroner
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI