Mohon tunggu...
Elisa Pebrianata
Elisa Pebrianata Mohon Tunggu... Editor - Mahasiswa Semester 6 Universitas Palangkaraya

Hobi Travelling (jalan-jalan)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Dampak Kebijakan Moneter terhadap Jumlah Uang Beredar, Cadangan Devisa Dan Laju Inflasi di Indonesia

2 November 2023   23:13 Diperbarui: 2 November 2023   23:24 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Oleh: Amsal Alfredo Sitepu, Elisa Pebrianata, Jekson, Selviae, Seprimayani Telaumbanua

PENDAHULUAN

Mungkin kata inflasi tidak asing lagi bagi kita terutama kita sebagai kalangan mahasiswa yang dimana selalu terdengar atau terucap ketika kita membahas sebuah kenaikan suatu barang. Dimana inflasi sangat berpengaruh dalam suatu perekonomian, jika inflasi tidak stabil maka perekonomian di dalam negara tersebut tidak stabil.

Jadi inflasi ini merupakan perubahan dan jasa yang kita konsumsi selama periode tertentu, jika kita telah mengetahui apa itu inflasi. Maka inflasi juga dapat naik dan turun ada banyak faktor yang dapat menyebabkan kenaikan inflasi salah satunya suplai barang tidak tersedia. Untuk mengantisipasi inflasi Bank Indonesia juga ikut ambil bagian dalam upaya mengantisipasi kenaikan inflasi dalam suatu negara antara lain, memelihara sistem pembayaran dan turut menjaga stabilitas sistem keuangan.  

Salah satu kebijakan yang dapat dilakukan oleh Bank Indonesia dengan menjaga jumlah uang beredar ke masyarakat dan menjaga nilai suku bunga yang berkaitan juga dengan berbagai kebijakan moneter. Jika kita melihat data kestabilan nilai rupiah sangat dijaga oleh kebijakan moneter Bank Indonesia supaya inflasi dapat diatasi, namun setiap daerah memiliki kenaikan inflasi masing-masing mengapa demikian, karena negara kita merupakan negara kepulauan yang dimana karakteristik antara daerah di Indonesia mempengaruhi nilai inflasi di masing-masing daerah tersebut. Sebagai contoh kita ambil beras yang di produksi di Jawa Barat maka kondisi inflasi di sana saat kondisi panen tentunya akan mengalami penurunan inflasi. Hal ini didorong oleh perbedaan komoditas yang dimiliki.   

  

PEMBAHASAN

Pada suatu Hipotesis ada dua cara pengujian yang dilakukan yaitu pengaruh langsung maupun pengaruh tidak langsung. Pengaruh langsung meliputi BI Rate, kurs dan lainnya. Pengaruh tidak langsung meliputi adanya uji Sobel. Hasil ringkasan koefisien jalur dan signifikan antar variabel terbagi atas regresi, koefisien regresi standar, standar error,p. Value, dan keterangannya. Dengan adanya pengurangan peredaran uang kartal, gerakan dari suatu uang tidak langsung memicu pertumbuhan jumlah uang yang semakin cepat beredar, yaitu dengan kebijakan yang dilakukan yaitu menaikkan dari suatu giro wajib minimum sekitar tahun 2014 oleh BI. Dalam nilai standar  Dized Coefisient Beta dalam variabel Bank Indonesia yang diluncurkan yaitu sangat signifikan dalam suatu hal baik dari segi positif ataupun negatif.

Dari faktor itu semua adanya sesuai dengan teori yang mana kurs sendiri berpengaruh yaitu positif pada uang yang beredar. Seperti yang kita ketahui dalam suatu pengaruh yang signifikan pada total jumlah dari uang yang beredar pada suatu cadangan devisa di dalam negara Indonesia itu sendiri. Dan semakin meningkat juga jumlah uang yang beredar.

Pengaruh positif lainnya yang terdapat dalam suatu Bank Indonesia itu sendiri, dimana dengan adanya peningkatan suku bunga hal ini mempengaruhi cadangan devisa juga ikut meningkat juga. Pada suatu teori yang dilakukan tidak adanya menunjukkan pengaruh yang negatif, karena dalam BI Rate yang naik adanya menyangkut pada suatu investasi yang dilakukan dan investor sendiri harus memiliki dan membeli banyak lagi mata uang rupiah dalam berinvestasi untuk seterusnya dilakukan.

Terdapat dalam suatu variabel giro wajib dimana hal tersebut juga ada pengaruh positif jika Bank Indonesia dalam menaikkannya dan itu juga akan otomatis meningkatkan tingkat inflasi itu sendiri. Dalam suatu giro wajib tersebut jika terjadi adanya perbedaan pada suatu nilai mata uang atau tingkat daya beli tersebut, hal ini dapat membuat nilai dari suatu giro yang wajib minimum tersebut tidak lagi konstan atau tepat. Hal lain yang dapat kita ketahui yaitu dimana jika dari nilai signifikan pada variabel BI Rate itu sendiri kecil maka hal tersebut otomatis akan ditolak atau tidak diterima, yang mana hal itu menunjukkan semakin tinggi atau besarnya BI dalam meningkatkan besaran atau tingkat pada suku bunga itu sendiri, hal itu juga akan membuat laju inflasi semakin meningkat.

Jumlah uang beredar merujuk pada total uang tunai, uang giral, dan uang yang ada dalam sistem perbankan serta di tangan masyarakat dalam suatu negara, dalam hal ini Indonesia. Kebijakan moneter melibatkan tindakan yang diambil oleh Bank Indonesia (BI) untuk mengendalikan pertumbuhan uang beredar. Sebaliknya, ketika suku bunga diturunkan, pinjaman menjadi lebih murah, dan ini dapat mendorong pertumbuhan jumlah uang beredar. Analisis dampak kebijakan moneter pada jumlah uang beredar melibatkan pemahaman tentang bagaimana tindakan BI dalam mengubah suku bunga dan operasi pasar terbuka memengaruhi tingkat pertumbuhan uang beredar dan implikasinya terhadap aktivitas ekonomi di Indonesia.

Cadangan devisa, yang juga dikenal sebagai cadangan valuta asing (forex reserves) atau cadangan valas, merujuk kepada jumlah mata uang asing yang dimiliki oleh suatu negara atau bank sentral sebagai aset keuangan. Kebijakan moneter, seperti intervensi dalam pasar valuta asing atau mengubah suku bunga, dapat memengaruhi cadangan devisa. Sebagai contoh, BI dapat membeli atau menjual mata uang asing untuk mempengaruhi nilai tukar rupiah. Analisis dampak kebijakan moneter pada cadangan devisa akan memeriksa bagaimana tindakan-tindakan ini berdampak pada cadangan devisa Indonesia dan sejauh mana hal itu memengaruhi stabilitas ekonomi.

Laju inflasi adalah tingkat kenaikan umum dalam harga-harga barang dan jasa dalam perekonomian. Kebijakan moneter memiliki peran penting dalam mengendalikan inflasi. Bank Indonesia menggunakan alat-alat seperti suku bunga dan jumlah uang beredar untuk mencapai target inflasi yang ditetapkan. Jika terlalu tinggi, BI mungkin akan menaikkan suku bunga untuk mengurangi pengeluaran konsumen dan investasi, yang dapat membantu mengendalikan laju inflasi. Sebaliknya, jika inflasi terlalu rendah, BI dapat menurunkan suku bunga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Analisis dampak kebijakan moneter pada laju inflasi melibatkan pemahaman tentang sejauh mana tindakan BI dalam mengubah suku bunga dan jumlah uang beredar dapat mempengaruhi inflasi di Indonesia, serta dampaknya pada stabilitas harga-harga dan kesejahteraan masyarakat.

Cadangan devisa sangat penting bagi ekonomi Indonesia yang bergantung pada perdagangan internasional. Kebijakan moneter dapat memengaruhi cadangan devisa melalui berbagai cara. Intervensi BI di pasar valuta asing untuk mempengaruhi nilai tukar rupiah adalah salah satu contoh. Ketika BI menjual rupiah dan membeli mata uang asing, itu dapat mengurangi cadangan devisa. Sebaliknya, jika BI menjual mata uang asing dan membeli rupiah, cadangan devisa bisa bertambah. Keputusan suku bunga juga dapat memengaruhi aliran modal asing masuk atau keluar, yang akan mempengaruhi cadangan devisa.

Salah satu tujuan utama kebijakan moneter adalah menjaga stabilitas harga. BI menargetkan tingkat inflasi yang dapat diterima, dan suku bunga serta jumlah uang beredar adalah alat utama untuk mencapai target ini. Jika BI berpendapat bahwa inflasi terlalu tinggi, mereka mungkin akan mengambil tindakan dengan meningkatkan suku bunga untuk mengurangi pengeluaran konsumen dan investasi. Sebaliknya, jika inflasi terlalu rendah dan ekonomi membutuhkan stimulus, mereka dapat menurunkan suku bunga. Dengan demikian, analisis dampak kebijakan moneter pada laju inflasi akan melibatkan pemahaman tentang bagaimana tindakan BI dalam mengubah suku bunga dan jumlah uang beredar dapat membantu mencapai target inflasi dan menjaga stabilitas harga di Indonesia.

KESIMPULAN

Pada suatu Hipotesis ada dua cara pengujian yang dilakukan yaitu pengaruh langsung maupun pengaruh tidak langsung. Pengaruh langsung meliputi BI Rate, kurs dan lainnya. Pengaruh tidak langsung meliputi adanya uji Sobel. Hasil ringkasan koefisien jalur dan signifikan antar variabel terbagi atas regresi, koefisien regresi standar, standar error,p. Value, dan keterangannya. Dengan adanya pengurangan peredaran uang kartal, gerakan dari suatu uang tidak langsung memicu pertumbuhan jumlah uang yang semakin cepat beredar, yaitu dengan kebijakan yang dilakukan yaitu menaikkan dari suatu giro wajib minimum sekitar tahun 2014 oleh BI. Dalam nilai standar  Dized Coefisient Beta dalam variabel Bank Indonesia yang diluncurkan yaitu sangat signifikan dalam suatu hal baik dari segi positif ataupun negatif.

Jumlah uang beredar merujuk pada total uang tunai, uang giral, dan uang yang ada dalam sistem perbankan serta di tangan masyarakat dalam suatu negara, dalam hal ini Indonesia. Kebijakan moneter melibatkan tindakan yang diambil oleh Bank Indonesia (BI) untuk mengendalikan pertumbuhan uang beredar.

Cadangan devisa, yang juga dikenal sebagai cadangan valuta asing (forex reserves) atau cadangan valas, merujuk kepada jumlah mata uang asing yang dimiliki oleh suatu negara atau bank sentral sebagai aset keuangan.

Laju inflasi adalah tingkat kenaikan umum dalam harga-harga barang dan jasa dalam perekonomian. Kebijakan moneter memiliki peran penting dalam mengendalikan inflasi. Bank Indonesia menggunakan alat-alat seperti suku bunga dan jumlah uang beredar untuk mencapai target inflasi yang ditetapkan.

Analisis dampak kebijakan moneter pada laju inflasi akan melibatkan pemahaman tentang bagaimana tindakan BI dalam mengubah suku bunga dan jumlah uang beredar dapat membantu mencapai target inflasi dan menjaga stabilitas harga di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun