Komunikasi: Sistem perawatan kesehatan yang tangguh memiliki jalur komunikasi yang jelas antara pelaku sistem kesehatan dan protokol komunikasi risiko sektoral lainnya dan kontak dekat dengan kelompok pasien.
Perencanaan dan struktur manajemen yang fleksibel: Sistem perawatan kesehatan yang tangguh memiliki rencana dan struktur manajemen yang fleksibel untuk merespons keadaan yang berubah.
Hukum: Sistem kesehatan yang tangguh secara hukum disiapkan untuk tantangan yang mungkin muncul selama krisis.
Kapasitas: Sistem kesehatan yang tangguh mampu memobilisasi sumber daya manusia dan modal untuk meningkatkan tingkat layanan selama keadaan darurat kesehatan masyarakat.
Perubahan dalam standar perawatan: Sistem kesehatan yang tangguh memiliki rencana respons yang dapat disesuaikan untuk memandu mereka dalam mengalokasikan sumber daya dan layanan perawatan kesehatan yang langka.
Tenaga kesehatan: Sistem kesehatan yang kuat memiliki tenaga kerja yang memadai, terlatih dan bersedia.
Pasokan dan peralatan medis: Selama krisis, sistem perawatan kesehatan yang tangguh memiliki akses ke suplai dan peralatan medis, termasuk peralatan pelindung diri, obat antivirus, dan ventilator.
Pencegahan dan pengendalian infeksi: Sistem kesehatan yang kuat memiliki tindakan pencegahan dan pengendalian infeksi yang kuat, termasuk pelatihan staf, protokol standar, fokus khusus, dan unit perawatan khusus.
Komitmen terhadap Peningkatan Kualitas: Sistem perawatan kesehatan yang tangguh memerlukan komitmen terhadap peningkatan kualitas yang berkelanjutan untuk mempromosikan keunggulan dan mendapatkan kepercayaan dari masyarakat.
Rencana pemulihan post-mortem: Sistem kesehatan yang tangguh memiliki rencana pemulihan post-mortem yang menangani berbagai masalah.
Tetaplah waspada, Jaga imun agar tidak terpapar virus COVID-19