Naskah sudah jadi tapi Bung Karno mempertanyakan, siapa yang akan menandatangani. Sempat terjadi perdebatan, antara semua yang hadir mrnandatangani, cukup perwakilan atau apa? Akhirnya di puruskan Bung Jarno dan Bung Hatta yang menandatangani dan tertulis atas nama Bangsa Indonesia, Â Soekarno-Hatta. Naskah proklamasi di tanda tangani di atas puano, yang sampai saat ini masih ada di Munasprok.Â
Kami sempat naik ke lantai atas yang merupakan kamar tidur Laksama T Maeda, lengkap dengan kamar mandinya. Usai Laksama T Maeda menyetujui fan mendukung Bing Karno dan oara pemuda merumuskan Proklamasi, beliau langsung naik ke kamarnya di atas.
Di ruang bagian atas, berisi baju dan ornamen -ornamen, catatan kisah seputar kekalahan zJepang. Bahkan ada gambar/diorama ledakan bom nuklir yang membentuk cendawan putih.
Turun kembali ke bawah, kami masuk bioskop museum yang dilarang merekam. Film srkitar 10 menit memperlihatkan pelabuhan Pearl Harbor hingga jatuhnya bom nuklir. Dari bioskop lanjung ke bagian belakang, melihat bunker yang dulu digunakan menyimpan dokumen.
Usai menjejak di Munasprok kami lanjut berjalan menuju Tugu Proklamasi yang dulunya ada rumah Bung Karno, sekaligus tempat pembacaan Proklamasi. Di Jalan Pegangsaan. Perjalanan di bawah terik matahari yang lumayan aduhai, tertawarkan dengan kesegaran juice dari Country Choice.Â
Perjalanan diakhiri di Tugu Proklamasi dengan pembagian hadiah dan foto bersama. Mengenal srjarah, menjaga api nasionalisme.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H