Mohon tunggu...
Elisa Koraag
Elisa Koraag Mohon Tunggu... Freelancer - Akun Kompasiana ke dua

Perempuan yang suka berkawan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Koteka Trip 4: Pesona Kampung Batik Cibuluh

28 Oktober 2022   14:46 Diperbarui: 28 Oktober 2022   15:02 438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anya, salah satu pemandu wisata. Dokpri: Elisa Koraag

Berkunjung dan berkenalan dengan Pesona Kampung Batik Cibuluh di kota Bogor. Mengusung tagline #LebihSerudiKotaBogor bersama Koteka-Komunitas Travel Kompasiana, benar-benar perjalanan yang seru dan menyenangkan. Disepakati titik temu di alun-alun Kota Bogor dan Bus Uncal stand bye pk. 08.00-09.00, saya datang terlambat. (Tutup muka pakai serbet) jangan di tiru ya. Saya tiba di Alun-alun, Bus Uncal-Bus Pariwisata kota bogor yang membawa para Kompasianer, sudah meluncur.

Perjalanan sudah dimulai, pantang saya pulang sebelum mewujudkan niat awal untuk seru-seruan di kota Bogor. Tiba di stasiun. langsung meluncur menggunakan ojek online ke destinasi pertama, yaitu Kampung Batik Cibuluh. Sebuah kawasan wisata para pengrajim batik di Bogor. Kampung Cibuluh, sebuah kawasan  yang berada di gang-gang kecil. Secara umum, masyarakatnya mencari nafkah dengan berdagang. Seperti mie ayam, jajajan cemilan seperti cilok, cireng. ada juga sebagai pengemudi ojek atau supir angkot. Bukan Batik! 

Dinding Mural Batik Dokpri: Elisa Koraag
Dinding Mural Batik Dokpri: Elisa Koraag

Dari stasiun Bogor dengan ojek ke kampung Batik Cibuluh cuma di tempuh sekitar 20 menit. Jalan utama tidak sampai 3 meter, makin ke dalam tipikal rumah di gang, jalanpun mengecil. Menyenangkan menyusuri gang-gang ini, karena dinding rumah atau tembok rumah sudah digambarkan mural motif-motif batik aneka warna. Memasuki gang-gang ini terasa meriah dan ceria. Jalan bermural  menjadi daya tarik tersendiri, selain membuat perasaan senang, jadi banyak spot foto yang kece.

Anya, salah satu pemandu wisata. Dokpri: Elisa Koraag
Anya, salah satu pemandu wisata. Dokpri: Elisa Koraag

Di kampung Cibuluh, ada dua pemandu, Anya dan Ayu. Dari keduanya mengalir kisah, lahirnya Kampung Batik Cibuluh. Kampung Batik Cibuluh lahir 24 Agustus 2019. Berlokasi di  Kampung Neglasari 1, nomor 14 Cibuluh, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor. Adalah Dina Ayu Widiastuti yang tergerak membangun  Kampung Batik.

Sekitar tahun 2015, ia mendirikan usaha membuat kain batik. Dina tergerak untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat setempat lewat membatik. Pada perjalanannya, akhirnya banyak perempuan yang mau berlatih membatik. Mulailah ia melatih membatik para perempuan yang kebanyakan ibu rumah tangga. Sudah tentu banyak kendala tapi tekad kuat telah mengubah kehidupan. Kampung Neglasasri, diubah menjadi kampung Batik Cibuluh. Kata Cibuluh sendiri berasal dari kata Cai buluh. Buluh  bambu yang menjadi ikon Kampung Batik sekaligus menjadi salah satu motif asli.

Motif-motif batik di kampung batik Cibuluh, sama seperti Kampung-kampung atau kota-kota bukan asli pebatik yang menyesuaikan motif dengan budaya setempat. Selain motif bambu, ada motif harimau, motif bunga pala dll. Pembatikan di sini juga menggunakan teknik batik tulis dan batik cap. Batik tulis, dikerjakan sekita 1-2 bulan tergantung pada lebar kain dan kerumitan motif. Batik cap,  lebih cepat. 

Bersama pembati yang membuat batik tulis. Dokpri: Elisa Koraag
Bersama pembati yang membuat batik tulis. Dokpri: Elisa Koraag

Walau usia kampung Batik Cibuluh masih balita tapi produksinya sudah bisa dinikmati masyarakat se Indonesia. Penjualan langsung dari mulut ke mulut, lewat pameran dan masyarakat yang datang, telah membuka harapan baru untuk perbaikan ekonomi. Digitalisasipun sudah dilakukan dengan melakukan penjualan secara on line.  Dengan bantuan Baznas dan pendampingan dari Institut Pertanian Bogor, kini ada sekitar 10 workshop dengan produksi terbatas. Kami mengunjungi 5 galeri yaitu: Batik Pancawati,  Melinda, Batik Sedulur Batik Melangit, Batik Bumiku, kedaung Kujang dan Gaziseri. Memang baru 10 galeri itupun masih disambi dengan berdagang jika order sepi. Tapi seperti ciri utama masyarakat akar rumput yang tahan banting, Kampung Batik Cibuluh terus menggeliat.  Apalagi Disbudpar Kota Bogor telah memasukan sebagai salah satu tujuan destinasi wisata, Bogor.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun