Mohon tunggu...
Elisa Koraag
Elisa Koraag Mohon Tunggu... Freelancer - Akun Kompasiana ke dua

Perempuan yang suka berkawan

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Miracle in Cell No. 7, Jungkir Balikkan Fakta dan Logika

4 September 2022   14:09 Diperbarui: 5 September 2022   14:33 466
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Usai menonton tayang perdana di bioskop Film Miraclle in Cell No: 7, saya mau kasih tahu, buat kamu-kamu penggemar film, wajib nonton. Kalau perlu masukkan dalam agenda acara keluarga. Bakal tayang serentak di seluruh bioskop mulai 8 september 2022. 

Jika masih punya orangtua terutama ayah, ajaklah nonton bersama. Sama kakek juga boleh. Catatan: Film ini mengandung banyak bawang dengan campuran merica dan garam, yang bikin film ini jadi gurih-gurih sedap. Film layar lebar asal Korea Selatan, di remark banyak negara. Jujur bikin kepo, mengapa? Ini bukan film Korea Selatan, pertama yang di remark. 

Oh ya, saya bukan penggemar film Drakor yang rela menghabiskan kuota dan waktu tapi karena anak saya penggemar drakor dan Kpop, mau nggak mau telinga saya harus mendengarkan. Itu memotivasi saya gogling untuk mencari tahu siapa-siapa mereka. yang namanya susah di sebut itu. 

Ternyata beberapa nama, sudah saya pernah lihat di beberapa film yang saya tonton untuk mengisi waktu luang. Tapi di catatan ini, saya  nggak mau mengulas para pemain film dari Korea Selatan tapi saya mau menuliskan tentang film versi Indonesianya yang di garap Sutrada Hanung Bramantyo.

Buat saya nama Hanung Bramantyo, salah satu sutradara yang mumpuni, nyeleneh dan out of the box. Ingat film Kartini yang diperankan Dian Sastro Wardoyo. Kisah kartini sudah sering dituliskan dan disampaikan. Apalagi setiap tanggal 21 April. 

Hanung Bramantyo lewat Film Kartini, menyentak banyak orang tertutama perempuan. Hanung ,menggambarkan apa yang nggak pernah terbayangkan, dalam film kartini garapan Hanung, Kartini dan adik-adiknya digambarkan manjat tembok yang lumayan tinggi. 

Duduk, bercanda dan tertawa senang. Adegan ini menghancurkan bayang saya terhadap citra Kartini, sebelumnya. Sebagai perempuan Jawa yang halus tutur laku dan ucapannya. Memang ada prilaku pemberontakan tapi bukan dengan manjat tembok.

Karena itu begitu tahu remark Miraclle in Cell no 7, digarap Hanung, saya ingin menontonnya. Dan saya tidak kecewa. Ekspektasi saya menjadi kenyataan. Hanung lewat remark Miraclle in Cell No 7, mampu membuat penonton seolah naik jet coster. naik turun yag bikin seperti ada seribu kupu-kupu beterbangan di perut, geli-geli ngeselin tapi mau lagi. Saya menonton di XXI seperti biasa dengan segelas soft drink dan pop  corn, harus menyesal karena nggak bawa tissue. 

lifestyle.konta.co.id
lifestyle.konta.co.id

Tokoh Dodo Zakaria, seorang dengan keterbatasan mental, mampu memutar balikan fakta dan logika. Saya ingin protes ketika ada bagian yang memperlihatkan Dodo sebagai tertuduh pembunuhan atas gadis kecil. saat rekonstruksi, diperlihatkan bagaimana polisi memaksakan kebenaran. 

Di satu sisi, buat saya nggak masuk logika banget. Karena tertuduhnya terlihat sebagai orang yang krang sehat mentalnya tapi diperlakukan sebagai pembunuh yang sangat kejam. Di sisi lain, barangkali dulu, emang seperti itu, apalagi jika menyangkut penguasa, lihatlah kasus Ferdi Sambo. 

Sayapun menepis pemikiran ada yang nggak beres dengan cara penerapan keadilan. Ini cuma film, cuy. Artinya ya sah-sah saja karena inti cerita bukan pada kebenaran penerapan keadilan. Film ini lebih bagaimana seorang ayah yang kurang sehat mentalnya memelihara dan merawat putrinya dengan penuh cinta.  Adegan-adegan ayah dan putrinya mampu menghancur leburkan kegarangan para tahanan yang berlabel penjahat kelas kakap.

Penjahat kelas kakap yang diperankan para pelawak ini menjadi jaminan, penonton bakal tertawa dan terhibur sekaligus tersentil. badan besar, tato banyak tapi begitu berurusan dengan keluarga dan anak, mejadi lembek seperti kerupuk tersiram air. Balik lagi soal masuk logika atau nggak. Masa anak kecil bisa diselundupkan ke penjara? tapi apa yang digambarkan Hanung, saya pikir ada benarnya. Apa sih yang ngga bisa? Buktinya banyak tuh tahanan yang tetap pegang HP.

Sesuai judulnya Miraclle in Cell no 7. Emang banyak keajaiban di ruang tahanan no 7 yang di huni Dodo Zakaria (Diperankan Vino G Bastiaan) Bagaimana kedekatan ayah dan anak, mendatangkan kebahagiaan bagi penjahat kelas kakap yang terbiasa dengan kekerasan. Hadirnya putri kecil Dodo dan kepolosan Dodo, seakan menghapus semua citra kekerasan dan keangkuahn penjara. Termasuk penjara hati para penjahatnya. 

Karena cinta seorang ayah pada anaknya, mampu membuat hati para penjahat melunak dan bertekad menolong Dodo untuk bisa bersama putrinya. Berhasilkah? hmmmm. Nonton sajalah bersama anak, pasangan atau siapapun orang terdekat kamu. Jangan lupa ajak ayah jika masih ada.  Plus tissue yang banyak, handuk kalau perlu. Oh ya, film ini juga akan mengisi penuh ruang cinta di hati kamu. 

Secara keseluruhan film ini dimainkan para bintang yang aktinya memang ok banget. Vino, sebagai pemeran Dodo, mengingatkan saya pada Anjas, saat memainkan sosok orang dengan kesehatan mental  yang kurang pada sebuah sinetrong dan beradu akting dengan Tamara Blenzinki. Vino bermain total, bagaimana ia beradu peran dengan anak kecil (Graciella Abigail sebagai Kartika kecil) Dan penonton dipaksa menahan haru bagaima si putri kecil yang menjaga ayahnya. kalau yang lain-lain nggak usah dikomentarilah, pokoknya cakep. Nonton ya, Serentak di Bioskop mulai 8 september 2022.

Para pemain

* Vino G. Bastian sebagai Dodo Rozak

* Graciella Abigail sebagai Kartika kecil

* Mawar Eva de Jongh sebagai Kartika dewasa

* Indro Warkop sebagai kepala geng napi

* Tora Sudiro sebagai Jaki

* Rigen Rakelna sebagai Bewok

* Indra Jegel sebagai Atmo

* Bryan Domani sebagai Asrul "Bule"

* Denny Sumargo sebagai kepala sipir penjara

* Otig Pakis sebagai hakim

dokpri
dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun