Mohon tunggu...
Elisa Koraag
Elisa Koraag Mohon Tunggu... Freelancer - Akun Kompasiana ke dua

Perempuan yang suka berkawan

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Koteka Trip: Tur Kemerdekaan, Menapaktilasi 3 Museum Jelang Detik-Detik Proklamasi 1945

23 Agustus 2022   21:14 Diperbarui: 23 Agustus 2022   21:34 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok Pribadi
Dok Pribadi

Dari Jalan raya menteng 31, peserta berjalan kaki menuju Museum Perumusan Naskah Proklamasi di jalan Imam Bonjol. Melewati kawasan yang juga memiliki catatan sejarah.

Lewat Pabrik roti jadul Tan Ek Tjoan, Hotel Cikini yang terkenal dengan Es krim Tjan nyan. Rumah Menlu RI Pertama Achmad Subardjo, Taman Ismail Marzuki yang dulunya kompleks perumahan milik pelukis Raden Saleh. kecintaan pelukis Raen Saleh, melukis hewan membuatnya memelihara hewan lalu,ketika banyak masyarakat ingin melihat koleksi hewan peliharaannya, Raden Saleh membuka gerbang dan mengizinkan orang-orang melihat. Inilah yang menjadi cikal bakal keboin Binantang Ragunan. 

Kebon Binatang pertama adanya di cikini di rumah Raden Saleh. yang pada akhirnya di serahkan ke pemerintah. Lukisan hewan karya Raden Saleh antara lain: harimau dan banteng dengan tema 'Perburuan Banteng,  lalu singa dengan tema 'Perburuan Singa'. 

Sebagian halaman rumah Raden Saleh kini menjadi Taman Ismail Marzuki. Di sekitar tempat kebon binatang dulu, ada tempat kuliner legendaris gado-gado yang terkenal dengan nama gado-gado Bonbin. 

Keistimewaannya sudah pasti rasanya. Bumbu kacang dari kacang mede bukan kacang tanah dan kerupuknya bukan kerupuk oranye kecil-kecil tapi kerupuk udang.  Sampai sekarang tepatnya nggak banyak berubah. kalau mau makan harus cepat karena yang antri banyak.

Munasprok, awalnya adalah tempat tinggal Laksamana Maeda, seorang Jepang yang bertugas sebagai penghubung Angkatan darat dan Ankatan Laut. Laksamana Maeda berkawan baik dengan banyak orang Indonesia termasuk Bung Karno dan Bung Hatta. karena itu beliau mengizinkan rumahnya dijadikan tempat berkumpul dan merumuskan naskah proklamasi.

Sebenanya sejak kejatuhan Pangkalan miluter Jepang di  Asia Pasifik, Jepang sudah tahu akan kalah. Namun dengan berbagai alasan, salah satunya harga diri, Jepang mengkamuflase dengan seolah membantu Indonesia menyiapkan kemerdekaan, Jepang menyebut dirinya saudara tua. mempropagandakan Tjahaya dari asia yang menyia[pkan kemerdekaan Indonesia. Makanya dibentuk BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) yang dilanjutkan dengan PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia)

Diskusi persiapan kemerdekaan Indonesia dilakukan di rumah Bun Karno di Jalan Pegangsaan 56, dilakukan berhari-hari. Namun anak-anak muda, tidak ingin ada kekosongan pemerintahan ketika Jepang sudah menyatakan kalah. Sifat anak-anak muda, selalu sama, terkesan terburu-buru, emosional, merasa benar dan merasa hebat. 

Sifat ini mendorong anak muda pada waktu itu, "menculik" Bung karno dan Bung Hatta dan di bawa ke Rengas Dengklok, di Kawasan Kerawang, Jawa barat. 

Anak-anak muda mendesak Bung karno untuk memproklamasikan kemerdekaan. Bung karno juga Bung Hatta, orang-orang cerdas dan terhormat, mereka tahu mereka bukan siapa-siapa dan tidak punya hak atau legitimasi untuk memproklamirkan Kemerdekaan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun