Mohon tunggu...
Elisa Koraag
Elisa Koraag Mohon Tunggu... Freelancer - Akun Kompasiana ke dua

Perempuan yang suka berkawan

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Netizen +62 Nggak Bisa Disiplin, Terapkan Lagi PSBB Demi Indonesia Sehat

25 Juli 2020   17:04 Diperbarui: 25 Juli 2020   17:04 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa perusahaan sudah memanggil kembali pegawainya untuk masuk kerja di kantor. Walau seminggu cuma 2-3 kali. tapi tetap saja bertemu dengan banyak orang. baik di kendaraan umum, maupun di tempat kerja. 

Maka balik lagi, kuncinya disiplin. memakai masker bakan sekarang ditambah face shield. jaga jarak dan cuci tangan. hindari deh, bersalaman apalagi cipika-cipiki. membaca status seorang kawan, menceritakan keprihatinannya ketika kawannya, seorang Ibu Muda dengan anak 3 yang sangat menjaga keluarganya. Tidak keluar rumah selama hampir 4 bulan terjangkit sang suami yang sudah berkantor.  Jadi suami dan si Ibu serta balitanya, positif. Dua anaknya tidak. Mau marah?

Covid19 ini awalnya diinformasikan penyebarannya lewat droplet, ludah atau percikan cairan dari hidung/mulut. Makanya memakai masker bukan cuma melindungi diri sendiri tapi juga melindungi orang lain. Mahkan rumors terakhir, covid19 ini bisa bertahan lama di udara terbuka. Jadi kalau kita berhadapan/berkumpul lebih lama dengan orang tanpa gejala padahal sudah positif terpapar covid19, maka besar peluang kita terjangkiti.

Lalu harus bagaimana dong? Disiplin. menerapkan Protokol Kesehatan. Sejujurnya saya nggak setuju pemerintah mengizinkan masyarakat  kembali beraktifitas. Karena kedisiplinan masyarakat nggak terukur. Alias lebih banyak yang nggak disiplin.  Pendidikan menerapkan sistem pemebelajaran jarak jauh alias sistem daring/online. 

Memaksa orangtua menjadi guru atau pendamping. Banyak yang kesulitan menggunakan peralatan dan teknologi tapi lebih banyak yang kesulitan mendampingi  anak belajar. Tapi para orangtua ini harus menaklukan ego mereka. Toh itu anak mereka sendiri selain itu, biar mereka sadar, peran guru sangat luar biasa.

Duta Adaptasi Kebiasaan Baru dr. Reisa Broto Asmoro menyampaikan bahwa, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan telah menerbitkan Kepmenkes Nomor HK.  01.07/menkes/413/2020 tentang Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian Coronavirus Disease 2019 atau COVID-19 yang telah ditandatangani pada 13 Juli 2020. Beberapa perubahan yaitu menyebut definisi kasus dengan sebutan suspect, probable dan konfirmasi. 

"Pemutakhiran, panduan tersebut, semakin menguatkan pelaksanaan arahan presiden, untuk tetap berkonsentrasi dan memassifkan 3T, yakni testing, tracing, dan treatment. Khususnya, di wilayah Jawa Timur, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, dan Papua," kata Reisa di Media Center Gugus Tugas Nasional, Graha BNPB, Jakarta, Selasa (15/7). Sumber:

Testing, Tracing dan Treatment, idelanya seperti itu, tapi saya nggak percaya. Lebih banyak orang yang menghindari tes rapid, tes swab dan memilih membayar untuk dapat surat keterangan negatif covid19. Menurut saya nggak harus lockdown tapi Pembatasan Sosial Berskala Besar -PSBB itu sudah benar banget. Tapi harus disertai sanksi. Sanksi demi tujuan #IndonesiaSehat, tidak apa-apa. Tutup kembali Mall/pusat perbelanjaan. Pasar-pasar rakyat tetap buka dengan penerapan Protokol Kesehatan ketat. Buka secara bergantian, pembelipun datang secara bergantian. Saya yakin bisa diterapkan.

Pemerintah bisa mendorong perdagangan daring/online. Kenyataannyakan selama pandemi covid19, penjualan daring/online memanf meningkat. Mereka yang mau beradaptasi pasti akan bertahan. 

Banyak kawan-kawan saya beralih menjadi penjahit dan penjual masker. Itu menjadi sumber penghasilan. Kalau dulu bebas jajan dan belanja ya masa pandemi covid19, dikurangi dulu atau bahkan ditahan. Karena saat #Dirumahaja pengeluaran terbesar listrik, biaya internet, dan makan. Belanja fashion atau lifestyle nggak perlu.

Saat pakai masker, liptik dan alat make up lainnya nggak terpakai. Saat di rumah, cuma kaos-celana pendek dan daster. Baju bagus, tas, sepatu nggak terpakai. Bosen masih lebih lebih baik daripada terjangkiti covid19. 

Daripada memberi peluang masyarakat nggak disiplin dan berakhir dengan terjangkiti covid19, lebih baik kembali PSBB. Ekonomi carut marut? resiko yang harus ditanggung. Lebih baik sehat untuk nanti kembali beraktifitas daripada memperbaiki ekonomi sekarang dan berakhir dengan kematian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun