Padahal nggak juga harus begitu. Ingat orang bijak berkata: tak perlu merasakan terjatuh untuk tahu rasanya sakit. Presiden Joko Widodo, di pemerintahan keduanya bertekad meningkatkan Sumber daya manusia. saya setuju banget.Â
Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia, bukan cuma meningkatkan kemampuan dan intergeritas tapi juga mental dan nasionalisme. jika di telusuri dari Sabang hingga Merauke akan ada banyak kisah-kisah patriotisme. Nggak berarti patriotisme atau cinta tanah air adalah kisah-kisah yang cuma rela mati untuk negara.Â
Denias, Senandung di Atas Awan atau Laskar pelangi adalah film yang  bercerita tentang kecintaan pada tanah air. Di film-film itupun mengangkat agama sebagai dasar pendidikan moral.
 Tidak ada masalah apapun agamanya tapi bagaimana kerja bersama mewujudkan cinta tanah air lewat kerja keras dan kerja nyata. Perbedaan memang ada tapi justru perbedaanlah yang menjadi kekuatan.Â
Menurut saya seharusnya semua lembaga dan Kementrian mengalokasikan dana CSR dan memproduksi film. Ini akan menjadi cara yang jitu dan keren. Menghibur sekaigus mendidik. Cinta Tah Air harus dipelihara dan ditumbuhkan. salah satu lewat kegiatan menonton film.Â
Akan semakin keren jika dilanjutkan dengan diskusi, apa sih yang ditangkap dari film-film yang ditonton. Ini untuk merangsang kemampuan mengungkapkan pendapat sekaligus menguji, sejauhmana kisah film tersebut mengena. karena berikutnya dapat dlanjutkan dengan film-film yang temanya lebih berkembang.Â
Lewat film-film yang bermutu dan menghibur, saya percaya sedikit banyak kita bisa menumbuhkan rasa nasionalisme dan menangkal gerakan radikalisme yang kian hari kian marak.Â
Internet nggak harus dimusuhi atau dijauhi, pendampingan orangtua dan guru sangat diperlukan. Internet memiliki sangat banyak manfaat. jangan karena ketakutan anak-anak kita terpapar radikalisme lalu melarangnya. Anak-anak kita butuh pendampingan. Â
Film-film dengan tema nasionalisme selain menghibur dan mendidik, bisa menjadi ajang meningkatkan kedekatan antar anggota keluarga karena bisa dijadikan sarana menonton bersama.Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H