Tapi bukan film namanya, kalau tidak digunakan sebagai penyampai pesan. Monty Tiwa selaku sutradara dengan cerdas mengemas konflik rumah tangga menjadi pesan "Hargai tugas Ibu dan istri". Sebagai perempuan (Sebagian besar penonton perempuan) saya mengacungkan satu jempol pada Monty, karena merasa dibela.
Buat ibu dan istri, 24 jam nggak cukup untuk mencurahkan kasih sayang dan perhatian kepada masing-masing anggota  keluarga.  Dan diharuskan mengatur keuangan cukup nggak cukup harus cukup. Alhasil Film 3 dara 2 lumayan terasa  memberi suport energi.
Buat yang masih beranggpana mengurus rumah dan keluarga adalah tugas Ibu dan istri, rasanya wajib banget nonton film ini. Bukan untuk "melecehkan" sebaliknya mengajak para suami/ayah untuk lebih menghargai peran dan tugas Ibu/istri. Karena walau tugas para suami mencari nafkah, lebih baik bicara dengan pasangan-Ibu/istri, agar ada pemikiran bersama dan mencari solusi bersama.Â
Sekaya atau sehebat apapaun mertua, kalau rasa cinta dan kasih sayangantar suami-istri besar, pasangan anda akan tetap memilih/membela anda. Mertua, ya biarin saja, sudah tugasnya mengawasi anak dan menantu, iya kan?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H