Ayam Bawang Cak Per,Â
Inilah nilai lebihnya, Rumah makan ini memang nggak mengutamakan keuntungan tapi mengutamakan bagaimana para mahasiswa yang uang saku/uang jajajnnya terbatas bisa makan kenyang, minimal gizinya terpenuhi. Idealis banget ya. Kalau harga murah, musti rasanya nggak enak. Ini strategi cerdas pengelola. Ayam di masak standar, artinya bumbu ayam goreng dan ayam bakar mudah dibuat. Rasa ayam ya rasa ayam. Yang membedakan sambelnya. Ada sambel bawang, sambel matah, sambel kecap, sambel cakcuk, kuah bumbu kuning.Â
Perut kenyang, puas foto-foto cantik, kami kembali ke Taman Krida Leksono, kembali ke ICD 2018. Di booth kolaborasi Ladiesiana dan RTC kami menyelenggarkan menulis dan Membaca puisi. Di luar dugaan, pesertanya banyak. Kami memang menyediakan banyak hadiah termasuk uang tunai. Secara bergantian kami menjaga booth saat yang lain berkeliling mencari stempel 10 komunitas sebagai syarat ikut door prize, yang berhadiah TV 24 Inch. Saya sempat mampir di Komunitas Bolang. Beat box, Doodle, Â Malang Cat Lover, Akar tuli, jendela, Reenactor Malang, Komunitas Local Guide Malang, dan lain-lain. senang namun sempat terbersit rasa malu, bahwa begitu banyak komunitas dengan niat, tujuan dan program yang baik untuk kemaslahatan banyak orang, sedangkan saya?
Menjadi catatan kecil sepulang dari ICD 2018. Saya harus tetap menulis karena itu cara saya berbagi. Sharing is caring. Semoga saya bisa menjadi tetap baik dengan menyaring sebelum mensharing, informasi yang bertebaran di media sosial. Karena peran saya walau kecil tetap berarti jika itu untuk kebaikan. Saya termasuk orang yang mempercayai bahwasannya lingkaran kebaikan akan terus berputar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H