Kini, banyak anak-anak muda mengenakan batik disesukan dengan selera mereka. bahkan dipadu padankan dengan jeans pun ok juga. Menurut leonita yang penting saat dipakai nyaman. model dan warna disesuaikan di mana dan situasi yang seperti apa yang akan dihadiri. intinya batik kini jauh lebih bisa diterima. Jadi nggak perlu takut menggunakan batik.
Setelah mendengarkan pengalaman bu nelty dan leonita, wawasan pesertapun bertambah dengan hadirnya bank danamon yang menginformasikan bagaimana mendapatkan bantuan keuangan untuk modal usaha. karena banyak sekali usaha-usaha yang memiliki potensi besar gagal karena ketidak adaan modal. bank Danamon memiliki program untuk mendukung usaha-usaha baru. salah satu nya bisa mengajukan pinjaman dengan rekening koran. Rekening koran adalah rekening tabungan biasa yang bisa diminta oleh para nasabah bank Danamon.
Bahkan bank Danamoin juga memberikan akses advice bagi yang memerlukan. Jadi tahu bagaimana dan syarat apa saja yang diperlukan, berapa maksimal pinjaman, bagaimana proses pembayaran pinjaman dan berapa lamanya, semua  dijelaskan. Jadi buat masyarakat yang memerlukan modal usaha, bank danamon bisa menjadi solusi. Usai perbincangan yang penuh gizi, peserta jeda makan siang dan belajar membatik. Suasana seru dan menyenangkan.Â
Pahamilah saya mengapa batik tulis itu mahal. Bukan cuma tenaga taipi ada energi dan cinta di sana. Tidak cukup sejam dua jam. Dipelrukan waktu bertahun tahun untuk memupuk rasa cinta dan ketrampilan membatik. Dari sanalah sebuah mahakarya dilahirkan. Batik Tangsel walau usianya masih belasan tahun tapi sudah sampai ke Jerman, Jepang, China bahkan Zimbabwe. Mahakarya yang patut diacungkan jempol. dari kearifan lokal menuju Internasional.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H