Sudah pernah mengunjungi Provinsi Lampung? Kalau belum, yuk segera agendakan perjalanan menuju provinsi yang terletak di ujung Pulau Sumatera ini, karena ada banyak sekali destinasi wisata yang keindahannya tidak kalah dengan destinasi wisata lainnya di Indonesia. Lampung sejak dahulu dikenal sebagai pintu gerbang Pulau Sumatera, karena setiap perjalanan menuju berbagai kota di Pulau Sumatera pasti akan melintasi satu kabupaten yang letaknya persis diujung Pulau Sumatera, yaitu Lampung Selatan. Lampung Selatan yang beribukota di Kalianda ini memiliki cukup banyak kota kecamatan dan salah satunya adalah Kecamatan Sidomulyo. Di salah satu desa di Kecamatan Sidomulyo inilah dulu saya pernah melaksanakan Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Lampung (UNILA).Â
Kampung Berseri Astra (KBA) di tahun 2021. Kampung Berseri Astra (KBA) merupakan program Kontribusi Sosial Berkelanjutan Astra yang diimplementasikan kepada masyarakat melalui konsep pengembangan yang mengintegrasikan 4 pilar program, yaitu Pendidikan, Kewirausahaan, Lingkungan, dan Kesehatan. Melalui KBA ini, masyarakat dan perusahaan dapat berkolaborasi untuk bersama mewujudkan wilayah yang bersih, sehat, cerdas, dan produktif sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat di wilayah Kampung Berseri Astra (KBA) tersebut.
Kini, Kecamatan Sidomulyo sudah banyak mengalami perkembangan, termasuk jumlah desa atau kelurahan yang dinaunginya, dimana salah satu desanya, yaitu Desa Banjarsuri berhasil menjadi salah satu4 Pilar KBA Banjarsuri, Kecamatan Sidomulyo, Lampung Selatan
Desa Banjarsuri merupakan salah satu desa yang letaknya berada dekat dengan Gunung Rajabasa, bagi yang terbiasa menyeberang dari Pulau Jawa ke Pulau Sumatera atau sebaliknya melalui Pelabuhan Bakauheni pasti sering melihat gugusan gunung yang secara geografis menjadi bagian dari Kabupaten Lampung Selatan. Seperti halnya gunung lainnya, Gunung Rajabasa juga menyimpan banyak sekali potensi, seperti potensi konservasi dengan beragam tanaman serta pohon yang tumbuh dilereng gunung tersebut, juga terdapat potensi energi panas bumi, dan yang pasti adalah potensi wisata.
Sebagai desa yang letaknya tidak terlalu jauh dari Gunung Rajabasa, Desa Banjarsuri juga memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah, tidak heran jika sejak dahulu desa ini dikenal sebagai kampungnya para Petani Jagung, karena sebagian besar penduduknya memiliki mata pencarian sebagai petani jagung. Selain jagung, sebenarnya ada juga yang menanam jenis tanaman lain, tapi memang jagunglah yang menjadi tanaman primadona di desa ini. Apalagi Lampung dikenal sebagai salah satu daerah penghasil jagung di Indonesia.
Desa Banjarsuri terdiri dari lima kampung, yang memiliki potensi sumber daya alam yang cukup melimpah dibarengi dengan keberagaman suku, agama, serta budaya yang membuat Kampung Berseri Astra ini menyimpan potensi besar untuk dikembangkan menjadi desa mandiri dan berkelanjutan. Keberagaman masyarakat bisa dijadikan modal sumber daya manusia untuk membangun desa ke arah yang lebih maju lagi. Besarnya potensi yang terus digali dan dimaksimalkan warga Desa Banjarsuri ini  baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia, membuat desa ini terpilih menjadi salah satu Kampung Berseri Astra (KBA) di Provinsi Lampung.Â
Tentu saja, dibalik kebanggaan akan prestasi yang sudah dicapai, ada usaha dan kerja keras yang terus dilakukan, terutama oleh para pengurus KBA. Salah satu pengurus atau penggerak KBA yang banyak membantu saya menggali informasi tentang KBA Banjarsuri adalah Kakak Khamida Khaerani (@mida_khairani).
Pilar Pendidikan Di KBA Banjarsuri, Sidomulyo, Lampung Selatan
Pendidikan anak usia dini adalah pondasi penting untuk mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) berkualitas di masa depan. Untuk itulah, di pilar pendidikan ini, Desa Banjarsuri mulai mempersiapkan segala sesuatunya agar bisa membangun sekolah mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga Taman Kanak-kanak. Tujuannya agar anak-anak yang memang belum memasuki usia Sekolah Dasar bisa mendapatkan bekal ilmu dan pembentukan karakter agar lebih siap ketika sudah memasuki usia sekolah.
Dalam perkembangannya, aktivitas mengintegrasikan pilar pendidikan di KBA Banjarsuri tidak lagi hanya sebatas memberikan edukasi untuk anak usia Paud dan TK, tapi sudah mulai melebarkan aktivitasnya mencakup upaya peningkatan literasi pada anak, untuk memupuk minat anak membaca buku. Ada banyak cara yang sudah dilakukan, seperti menyediakan fasilitas buku yang menarik untuk dibaca anak dan memperkenalkan anak pada aneka jenis buku, diantaranya buku cerita, komik, majalah, buku ensiklopedia, dan lainnya.
Ada juga kegiatan yang rutin dilakukan, yaitu mengajak anak melakukan aktivitas senam secara berkala, tidak hanya usia paud dan TK lho, anak-anak yang usia diatasnya juga bisa ikutan, agar tubuh lebih sehat dan fokus saat belajar. Selain itu, masih banyak lho kegiatan lainnya yang sifatnya memberikan edukasi bagi anak, salah satunya adalah kegiatan "Show Book's Up" atau dengan kata lain bedah buku, di mana anak-anak diajak untuk membaca serta mereview isi buku tersebut bersama-sama, diharapkan dari membaca satu buku akan memberikan banyak manfaat ilmu untuk masa depan mereka.
Dalam rangka penyambut Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 2023 lalu, KBA Banjarsuri sukses menyelenggarakan kegiatan Lomba Cerdas Cermat Anak Lintas Dusun Se-Desa Banjarsuri. Jauh-jauh hari, anak-anak antusias untuk mempersiapkan diri agar mendapatkan hasil terbaik saat lomba. Sungguh sebuah kegiatan positif, karena anak-anak akan terpacu untuk meningkatkan ilmu pengetahuannya dan belajar untuk berani menjawab berbagai pertanyaan yang diajukan dewan juri. Pelan tapi pasti, pilar pendidikan mulai mengembangkan kegiatannya agar bisa dintegrasikan dengan pilar lainnya, seperti pilar berikutnya, yaitu kewirausahaan.
Pilar Kewirausahaan KBA Banjarsuri, Sidomulyo, Lampung Selatan
Meskipun Desa Banjarsuri sejak dahulu dikenal sebagai kampungnya para petani jagung, namun bukan berarti tidak ada mata pencaharian lain di desa ini. Bahkan sejak bertahun lalu sudah banyak warga masyarakat yang mulai membangun usahanya sendiri, secara gotong royong dengan menggunakan alat-alat yang masih terbilang tradisional, salah satunya adalah pengrajin gula kelapa. Pembuatan gula kelapa di Desa Banjarsuri ini masih menggunakan cara tradisional, selain untuk mempertahakan kualitas rasa yang sudah puluhan tahun juga sebagai upaya untuk ikut menjaga lingkungan, agar tetap lestari. Gula kelapa produksi Desa Banjarsuri ini tidak hanya dipasarkan di desa-desa terdekat tapi juga ibukota Kabupaten bahkan hingga ke pusat kota Bandar Lampung.
Selain pengrajin gula kelapa, masyarakat di Desa Banjarsuri juga mengembangkan wirausaha keripik pisang. Pastinya banyak yang tahu kalau Lampung dikenal sebagai salah satu daerah penghasil pisang, tidak heran jika banyak masyarakat di Lampung yang mengembangkan usaha keripik pisang untuk memberikan nilai tambah ekonomi terhadap komoditas pisang tersebut. Celah ekonomi ini dimanfaatkan dengan sangat baik oleh warga Desa Banjarsuri yang memproduksi aneka kemasan keripik pisang dalam berbagai rasa, ada rasa original, coklat, dan lainnya. Usaha keripik pisang yang banyak melibatkan tenaga kerja dari warga desa ini sukses bertahan hingga puluhan tahun di industri keripik pisang Lampung.
Di bidang perikanan, Desa Banjarsuri juga mengembangkan usaha perikanan air tawar yang dilakukan secara bergotong royong, usaha ini sudah cukup banyak memberikan manfaat ekonomi bagi warga masyarakat. Tidak heran jika usaha perikanan di Desa Banjarsuri ini bisa bertahan bertahun-tahun dan menjadi salah satu usaha yang menopang kehidupan ekonomi warga Desa. Masih ada lagi nih usaha untuk meningkatkan pilar kewirausahaan di Desa Banjarsuri, yaitu mulai mengembangkan usaha peternakan kambing. Ini dimulai dengan kedatangan si Coki, kambing kecil yang diberikan pihak KBA untuk memperkuat pilar kewirausahaan KBA agar warga desa memiliki banyak pilihan untuk berwirausaha.
Sebagai bagian dari keluarga KBA, Desa Banjarsuri juga turut mengimplementasikan komitmen KBA di bidang lingkungan dan kewirausahaan dengan kegiatan pengelolaan lahan kosong menjadi lahan pertanian, tujuannya agar memberikan nilai tambah secara ekonomi bagi warga desa, bahkan di beberapa KBA yang sudah eksis, kegiatan ini memberikan banyak sekali manfaat tidak hanya untuk wirausaha dan lingkungan tapi juga pendidikan. Anak-anak bisa diajak untuk mulai belajar bercocok tanam dan mengenal aneka jenis tanaman. Agar warga masih terasah kemampuannya dalam mengembangkan kewirausahaan, secara berkala pengurus KBA Desa Banjarsuri menyelenggarakan pelatihan kewirausahaan atau pelatihan UMKM, agar potensi UMKM di KBA Banjarsuri bisa dimaksimalkan.
Pilar Lingkungan KBA Banjarsuri, Sidomulyo, Lampung Selatan
Hal pertama dan utama yang dilakukan tim penggerak KBA Banjarsuri adalah upaya mengajak dan meningkatkan kepedulian warga masyarakat mulai dari usia anak-anak hingga dewasa untuk ikut bersama dan bergotong royong menjaga kelestarian lingkungan sekitar desa. Salah satu upaya menjaga kelestarian lingkungan di Desa Banjarsuri adalah dengan mengelola dan memanfaatkan lahan kosong. Ada banyak jenis tanaman konsumsi yang bisa ditanam di lahan kosong tersebut, seperti sayur-sayuran, buah-buahan, dan lainnya. Selain memberikan manfaat ekonomi bagi warga karena hasil panennya bisa dijual, juga bisa dijadikan konsumsi warga desa lho...double manfaat dong!
Selain itu, masih ada lagi lho kegiatan yang berhubungan dengan pilar lingkungan di KBA Banjarsuri, yaitu Bank Sampah Go-Ban. Tujuan awalnya adalah untuk mengurangi sampah dan membiasakan masyarakat memilah serta mendaur ulang sampah yang sesungguhnya masih bisa dimanfaatkan. Berkurangnya sampah otomatis akan membuat lingkungan tetap terjaga dan masih bisa memberikan manfaat optimal untuk generasi berikutnya. Dalam perkembangannya aktivitas Bank Sampah Go-Ban ini juga memberikan banyak manfaat untuk membantu keuangan para penabung sampah dan untuk menyelenggarakan kegiatan hiburan bagi warga melalui Bioskop Desa. Kegiatan ini tentu memberikan korelasi positif bagi pilar pendidikan di mana tontonan yang disajikan adalah yang memberikan edukasi bagi warga terutama anak-anak. Film yang dipilih biasanya sarat dengan nilai-nilai positif untuk membangun karakter positif anak.
Untuk lebih meningkatkan pengetahuan warga termasuk anak-anak tentang aktivitas memilah dan memilih sampah, secara rutin diselenggarakan pelatihan pengelolaan sampah. Tujuannya agar sejak dini anak-anak terbiasa untuk mengelola sampah dan tahu cara memanfaatkan sampah serta mendaur ulang sampah tersebut agar tidak mencemari lingkungan. Usaha menjaga lingkungan tidak hanya tanggung jawab orang dewasa lho, anak-anak juga harus diajarkan untuk tidak mengotori dan mencemari lingkungan dengan berbagai jenis sampah.
Pilar Kesehatan Di KBA Banjarsuri, Sidomulyo, Lampung Selatan
Secara rutin, KBA Banjarsuri bersama bidan desa menggelar Posyandu, yang biasanya diikuti oleh ibu-ibu Desa Banjarsuri terutama yang masih memiliki bayi, batita, dan balita. Lazimnya kegiatan posyandu pada umumnya, selain menjadi sarana pemeriksaan kesehatan serta untuk mengetahui tumbuh kembang anak, kegiatan di posyandu ini juga dijadikan ajang sosialisasi berbagai program kesehatan dan edukasi bagi ibu hamil serta ibu menyusui. Â Bahkan beberapa waktu lalu diselenggarakan kegiatan sosialisasi aplikasi iposyandu, aplikasi yang memudahkan pengguna pengakses berbagai informasi tentang kesehatan, terutama untuk bayi dan balita.
Tidak hanya posyandu untuk bayi dan balita lho, KBA Banjarsuri juga Posyandu Lansia, di mana kegiatan ini terselenggara berkat kerjasama tenaga kesehatan atau bidan desa. Adapun tujuan dari kegiatan adalah untuk mengecek kesehatan warga Desa Banjarsuri yang sudah berusia lansia. Selain itu, para lansia tersebut diberikan berbagai edukasi menyangkut cara menjaga diri agar tetap sehat meskipun sudah berusia lansia. Kegiatan ini kemudian terus berkembang, dan sangat banyak membantu warga terutama yang berusia lansia agar bisa mendeteksi masalah kesehatan sejak dini. Harapan kedepannya, tidak ada lagi lansia yang mengalami masalah kesehatan terlambat untuk dideteksi.
Integrasi 4 Pilar KBA Banjarsuri Lampung Selatan Menuju Desa Berkelanjutan
Apa itu desa berkelanjutan? Desa berkelanjutan adalah desa yang mampu mengintegrasikan aspek desain ekologis seperti permukiman, pertanian, dan peternakan yang ramah lingkungan (ecofarm), bangunan ekologis, produksi hijau, penggunaan energi hijau, dan infrastruktur yang ramah lingkungan. Dengan konsep desa berkelanjutan ini diharapkan akan tercipta kehidupan yang selaras antara manusia dan lingkungannya untuk mencapai kehidupan keberlanjutan dan lestari untuk saat ini dan masa depan. Jelas, bahwa desa berkelanjutan adalah desa yang tidak hanya  membangun untuk saat ini saja tapi juga untuk kebaikan di masa depan.
Meskipun belum maksimal, namun integrasi 4 pilar KBA Banjarsuri untuk menuju desa berkelanjutan perlahan tapi pasti akan terus diwujudkan. Melalui pilar pendidikan, diharapkan Desa Banjarsuri akan memiliki sumber daya manusia (SDM) yang tidak hanya berkualitas dan kompeten dalam bidangnya, tapi juga memiliki karakter yang positif. Sedangkan melalui pilar kewirausahaan diharapkan akan semakin banyak bermunculan wirausahawan baru serta UMKM baru di Desa Banjarsuri yang mampu memaksimalkan potensi desa untuk meningkatkan perekonomian desa.
Di pilar lingkungan, diharapkan kegiatan Bank Sampah Go-Ban yang selama ini sudah eksis bisa terus berlanjut, tidak hanya memberikan manfaat ekonomi tapi juga meningkatkan edukasi masyarakat akan pemanfaatan sampah agar tidak mencemari lingkungan. Kedepannya, warga Desa Banjarsuri terutama anak-anak dan remaja bisa turut berperan aktif menjaga lingkungan agar tetap lestari. Terakhir, dari pilar Kesehatan, dengan kondisi kesehatan warga yang baik, tentu aktivitas semua warga desa untuk meningkatkan perekonomian akan berjalan dengan baik.Â
Tentu untuk menuju desa berkelanjutan tidak hanya berpedoman pada sukses atau tidaknya pelaksanaan 4 pilar KBA di Desa Banjarsuri semata. Dibutuhkan kolaborasi dan kerjasama yang harmonis dengan pemerintah desa, pemerintah kecamatan, dan pemangku kebijakkan lainnya. Tapi yang pasti, terpilihnya Desa Banjarsuri sebagai salah satu keluarga Kampung Berseri Astra (KBA) akan meningkatkan partisipasi masyarakat desa untuk ikut serta membangun desanya. Desa berkelanjutan adalah desa yang mampu menciptakan kolaborasi yang harmonis antara masyarakat, pemerintah desa, dan lingkungan untuk bersama mewujudkan desa yang tidak hanya berkelanjutan tapi juga menjadi Desa Mandiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya