Mohon tunggu...
Mutia Erlisa Karamoy
Mutia Erlisa Karamoy Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Lifestyle Blogger | Web Content Writer

Mom of 3 | Lifestyle Blogger | Web Content Writer | Digital Technology Enthusiast | Blog: www.elisakaramoy.com

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

QRIS Antarnegara Mudahkan UMKM Go Digital dan Go Global

19 Juni 2023   14:07 Diperbarui: 19 Juni 2023   14:11 456
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Ilustrasi: Freepik.com

Sekitar 99 persen pelaku bisnis di Indonesia berangkat dari sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), dan sampai saat ini UMKM masih menjadi kunci sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pariwisata Indonesia yang perlahan namun pasti mulai pulih merupakan salah satu alasan mengapa UMKM Indonesia terus menunjukkan angka peningkatan di banding tahun-tahun sebelumnya. Bahkan, salah satu sepupu suami yang yang memiliki bisnis UMKM, yaitu souvenir atau cinderamata serta aksesoris khas Bali saat berjumpa dalam momen mudik atau pulang kampung tahun 2022 lalu bercerita kalau usahanya kini mulai menunjukkan tanda-tanda peningkatan, terutama dalam transaksi penjualan. Hal ini tentu tidak lepas dari mulai meningkatnya angka wisatawan baik domestik maupun mancanegara ke berbagai destinasi wisata di Indonesia.

Saat sepupu suami sedang asyik bercerita, tiba-tiba saya ingat jika awal tahun lalu beliau pernah mengeluh kesulitan untuk melakukan transaksi pembayaran secara cashless, apalagi sebagian konsumennya sangat menyukai metode pembayaran ini karena lebih mudah dan cepat sedangkan sepupu suami belum terlalu memahami metode pembayaran cashless ini. "Masih menemui kendala mas, saat transaksi pembayaran non tunai?" sambil tersenyum, sepupu suami menegaskan tidak lagi menemukan kendala sejak UMKM miliknya menggunakan QRIS sebagai salah satu metode pembayaran. "Tapi masih ada sedikit kendala nih kalau konsumennya wisatawan luar negeri yang ingin membeli salah satu souvenir tapi uang tunainya terbatas, yah...akhirnya tidak jadi belanja," keluhnya dan kemudian berharap akan ada metode pembayaran yang memudahkan konsumen mancanegara melakukan transaksi seperti QRIS, tinggal scan dan bayar!

Selain memiliki kios kecil untuk tempat usaha, sepupu suami juga sering mengikuti berbagai pameran, baik didalam maupun diluar negeri untuk memperluas pasarnya. Beberapa pameran yang pernah diikutinya bahkan diselenggarakan secara virtual dan berskala global, tidak heran jika metode pembayaran secara digital terutama QRIS sangat penting untuk mendukung kelancaran usahanya. Tapi ngomong-ngomong sudah tahu dan pernah menggunakan QRIS belum nih? Pastinya sudah kan! Karena dilansir dari situs investor.id, sepanjang tahun 2021 layanan QRIS yang dirilis oleh Bank Indonesia telah digunakan sebanyak 375 juta transaksi, dan data ini disinyalir akan terus meningkat dari tahun ke tahun. Nah, peningkatan transaksi menggunakan QRIS ini turut didukung dengan bertambahnya jumlah merchant pengguna QRIS yang di tahun 2021 lalu mencapai 14,8 juta merchant. 

Sumber Foto: Freepik.com
Sumber Foto: Freepik.com

Untuk UMKM, penggunaan QRIS sebagai salah satu metode pembayaran bisa menjadi pintu masuk menuju UMKM Go Digital, karena QRIS sendiri merupakan bagian dari Digital Payment atau pembayaran digital yang menggunakan fasilitas internet sebagai perantara dan dilakukan secara online.  Apa itu QRIS? QRIS atau Quick Response Code Indonesian Standard merupakan standarisasi pembayaran menggunakan QR Code dari Bank Indonesia yang bertujuan agar proses transaksi bisa lebih mudah, cepat, dan terjaga keamanannya. QRIS yang kini mulai diminati pelaku UMKM sebagai salah satu metode pembayaran digital memiliki banyak keunggulan, seperti:

  • Transaksi pembayaran menjadi lebih cepat dan kekinian.
  • Jaminan keamanan saat bertransaksi.
  • Penggunaan QRIS dapat mengurangi risiko beredarnya uang palsu.
  • Tidak perlu pusing mencari uang untuk kembalian.
  • Dapat menerima pembayaran dari berbagai aplikasi mobile banking, e-wallet, atau metode pembayaran digital lainnya yang terdaftar pada Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP).

Dengan berbagai keunggulan QRIS ini tidak heran jika setiap tahun, sejak diluncurkan tahun 2019 lalu, jumlah merchant termasuk skala UMKM terus mengalami peningkatan., ditambah lagi cara untuk mendaftar menjad salah satu merchant QRIS juga sangat mudah. Semakin banyaknya merchant skala UMKM yang menggunakan QRIS sebagai digital payment membuat UMKM Indonesia semakin siap untuk go digital dan selanjutnya menjangkau pasar yang lebih luas lagi, yaitu go global! 

Sepertinya, harapan pelaku UMKM untuk go global bisa terwujud nih, karena bertepatan dengan KTT G20 di bawah Presidensi Indonesia, Bank Indonesia (BI) bersama dengan empat bank sentral ASEAN, yaitu Bank Negara Malaysia (BNM), Bangko Sentral ng Pilipinas (BSP), Monetary Authority of Singapore (MAS), dan Bank of Thailand (BOT) telah menandatangani MoU Integrasi Pembayaran Regional Asean-5 pada akhir 2022. Implementasi dari kerjasama Bank Indonesia dengan empat bank sentral Asean ini diwujudkan dalam bentuk penerapan QRIS Antarnegara atau QRIS Cross Border.

QRIS Antarnegara atau QRIS Cross Border merupakan sistem pembayaran dengan cara memindai kode QR yang dapat digunakan untuk transaksi lintas negara. Implementasi penggunaan QRIS Antarnegara ini menjadi salah satu inisiatif kolaboratif untuk membangun standarisasi perdagangan lintas batas negara, sehingga konsumen dari Indonesia bisa berbelanja dengan mudah di empat negara Asean dan begitu juga sebaliknya. Bahkan, bagi pelancong yang datang dari empat negara Asean ini, bisa mengunjungi Indonesia tanpa repot menukarkan uang tunai di money changer atau merasa kerepotan harus mengkonversi mata uang negaranya ke mata uang Rupiah, begitu juga sebaliknya...mudah bukan!

Di satu sisi, QRIS antarnegara memberikan kemudahan bertransaksi bagi wisatawan atau konsumen mancanegara saat berbelanja, termasuk berbelanja berbagai produk UMKM. Namun di sisi yang lain, UMKM Indonesia harus melakukan berbagai upaya serius agar produk yang dihasilkannya bisa diterima di pasar global, yaitu dengan memperkuat mutu produk yang ditawarkan agar mampu memenuhi ekspetasi pasar mancanegara, terutama wisatawan yang sedang berkunjung ke Indonesia.

Untuk itu, lakukan strategi 5P ini agar UMKM Indonesia bisa diterima dan bersaing di pasar global.

  • Product. Sebagai pelaku usaha, produk adalah hal penting dan utama, karena itu pastikan produk yang dijual memiliki pasar yang jelas. Jika ragu? Lakukan riset terlebih dahulu tentang selera, tren, dan seberapa besar peluang pasar yang bisa dibidik agar produk yang dihasilkan bisa diterima dan laku terjual. Tingkatkan terus mutu serta kualitas produk yang dihasilkan, karena  konsumen mancanegara umumnya memiliki standar tersendiri ketika berbelanja.
  • Price. Tentukan harga jual yang tepat agar produk UMKM bisa bersaing dan diterima pasar global. Caranya? Penentuan harga bisa didasarkan pada biaya produksi ditambah keuntungan, bisa juga didasarkan pada kompetitor, dan berdasarkan permintaan.
  • Place. Ada beberapa kriteria untuk menentukan tempat usaha yang ideal, yaitu lokasi yang strategis, lokasi sesuai target pasar yang dibidik, dan mudah dijangkau.
  • Promotion. Untuk pelaku UMKM, jangan pernah lelah untuk melakukan promosi produk serta brand di mana pun berada, baik melalui media sosial maupun secara langsung dengan menyebarkan brosur, memasang spanduk di lokasi strategis, dan sebagainya. Untuk menarik perhatian konsumen, sertakan pula metode pembayaran yang mudah diakses konsumen terutama konsumen mancanegara, salah satunya adalah QRIS Antarnegara atau QRIS Cross Border.
  • People. Strategi terakhir adalah miliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, kreatif, dan inovatif. Jadi jangan pernah ragu untuk melakukan seleksi ketat kepada calon mitra atau karyawan yang akan membantu kelancaran usaha yang dijalani, jika perlu pilih karyawan yang memiliki keahlian bahasa asing agar target mendatangkan konsumen mancanegara bisa dipenuhi.

Dengan mutu produk yang berkualitas dan penerapan strategi 5P diharapkan penguatan QRIS antarnegara ini bisa menjadi salah satu upaya mendorong transaksi pada berbagai produk UMKM, baik produksi dalam negeri maupun perluasan pasar ke luar negeri. Bayangkan, jika QRIS antarnegara sudah diterapkan, para pelaku UMKM yang sedang mengikuti pameran di luar negeri bisa menerima pembayaran dengan mudah jika ada pengunjung pameran yang tertarik ingin membeli produknya, dan harapan ini bisa diwujudkan di mulai dari negara Asean dengan Regional Payment Connectivity. 

Sumber Ilustrasi: Freepik.com
Sumber Ilustrasi: Freepik.com

Regional Payment Connectivity memberi kemudahan dalam pembayaran lintas batas negara. Dengan QRIS antarnegara, transaksi antarnegara tidak perlu lagi mengkonversi atau menukarkan mata uang saat berbelanja ke negara yang dikunjunginya, cukup scan QR Code lalu bayar dan transaksi selesai. Wisatawan asing yang berkunjung ke ke salah satu destinasi wisata di Indonesia dan ingin berbelanja produk UMKM cukup memindai atau scan barcode milik merchant Indonesia menggunakan aplikasi pembayaran negaranya maka secara otomatis transaksi tersebut sudah terkonversi dalam mata uang wisatawan tersebut, setelah transaksi disetujui maka pembayaran dengan QRIS antarnegara selesai dilakukan.

Untuk memperkuat implementasi QRIS antarnegara sebagai salah satu metode pembayaran UMKM Indonesia, tentu ada faktor-faktor penting yang harus dipersiapkan, seperti:

Penguatan Infrastruktur Jaringan Internet Cepat di Seluruh Indonesia

Ketersediaan jaringan internet yang cepat dan stabil untuk implementasi QRIS antarnegara di kalangan UMKM Indonesia sangat penting. Jangan sampai transaksi pembayaran yang akan dilakukan gagal hanya karena jaringan internet tidak memadai. Apalagi UMKM Indonesia yang menjadi merchant QRIS sangat banyak dan tersebar di berbagai kota di Indonesia, termasuk didaerah tertinggal dan terluar. Tidak meratanya infrastruktur internet di Indonesia sangat mempengaruhi efektivitas penggunaan QRIS antarnegara terutama untuk UMKM Indonesia yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia.

Penguatan Keahlian dan Literasi Digital SDM UMKM Indonesia

Untuk beberapa kasus tertentu, metode pembayaran digital juga rentan mengalami penipuan. Untuk itu, UMKM Indonesia harus mempersiapkan SDM yang tidak hanya kreatif dan inovatif tapi juga memiliki keahlian serta literasi digital yang baik. Jika UMKM Indonesia memiliki kualitas SDM seperti ini, maka implementasi QRIS antarnegara untuk UMKM akan lebih mudah. Pelaku UMKM akan mampu mendampingi, membimbing, dan memberikan informasi yang tepat mengenai cara menggunakan QRIS antarnegara saat konsumen asing berbelanja produk yang dijualnya.

Penguatan Kemampuan Berbahasa Asing Pelaku UMKM Indonesia

Untuk menjangkau konsumen mancanegara tentu pelaku UMKM harus memiliki kemampuan bahasa asing terutama bahasa Inggris yang baik. Apalagi banyak UMKM Indonesia yang mendapat kesempatan serta undangan mengikuti pameran di luar negeri. Tentu kemampuan bahasa asing akan sangat membantu pelaku UMKM mempromosikan produk yang dijualnya, bahkan pelaku UMKM bisa menjelaskan dengan lancar penggunaan QRIS antarnegara untuk mempermudah transaksi pembayaran. 

Penerapan Ekonomi ASEAN yang lebih integrated melalui konektivitas Sistem Pembayaran diantara negara-negara ASEAN tentu harus dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh UMKM Indonesia, dan implementasi QRIS antarnegara pastinya akan mempermudah UMKM Indonesia Go Digital dan Go Global.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun