Jelajah Desa Rejowinangun, Desa Wisata Ramah Berkendara

Sudah berulang kali mengunjungi Kota Yogyakarta dan menjelajahi berbagai destinasi wisata bersama keluarga, tapi baru tahu kalau ada salah satu desa, yaitu Desa Rejowinangun yang berada di kawasan Kota Gede ditetapkan sebagai Desa Wisata Ramah Berkendara. Langsung tertarik mencari info lebih lanjut, dan ternyata predikat "Desa Wisata Ramah Berkendara" yang disematkan pada Desa Rejowinangun ini diberikan oleh PT Adira Dinamika Multi Finance, Tbk atau Adira Finance, saat menggelar acara Jelajah Desa Wisata Rejowinangun dan Festival Pasar Rakyat yang berlokasi di Pasar Legi Kotagede sebagai bagian dari event Festival Kreatif Lokal 2022 untuk Kota Yogyakarta. 

Dengan menyandang predikat ini, tentu Desa Rejowinangun sangat nyaman untuk dikunjungi jika membawa kendaraan bermotor, karena untuk mendapatkan predikat ini pastinya ada sejumlah kriteria yang harus dipenuhi desa yang sudah tergolong desa wisata. Ternyata ada beberapa kriteria Desa Wisata Ramah Berkendara, yaitu dari segi infrastruktur, sumber daya manusia, dan ekosistem pariwisata.  Faktor ketersediaan infrastruktur yang nyaman tentu sangat mempengaruhi kunjungan wisatawan, untuk itu Adira Finance menetapkan kriteria infrastruktur yang meliputi, memiliki jalan minimal dua jalur, kualitas jalan desa sudah hotmix, terdapat lampu lalu lintas dan penerangan yang baik, marka jalan, stasiun pengisian bahan bakar, serta bengkel otomotif resmi atau tidak resmi.

Setelah dijelajahi, ternyata cukup banyak juga ya destinasi wisata di Desa Rejowinangun yang sangat cocok dikunjungi bersama keluarga. Untuk memudahkannya, potensi wisata Desa Rejowinangun ini terbagi dalam lima klaster wisata, yaitu klaster budaya, klaster kerajinan, klaster herbal, klaster kuliner, dan klaster agro...wah menarik nih! Apalagi Desa Rejowinangun memiliki cukup banyak potensi wisata yang cocok untuk dikunjungi bersama keluarga. Salah satu yang menarik perhatian saya adalah klaster herbal, dimana wisatawan bisa melihat secara langsung dan menikmati olahan herbal yang dijadikan jamu tradisional, yaitu olahan jamu instan dan jamu gendong yang diberi nama J'GER (Jamu Gendong Rejowinangun).

Foto: https://www.festivalkreatiflokal2022.com/

Sejak dahulu, masyarakat Indonesia sangat percaya manfaat jamu bagi kesehatan. termasuk saya nih yang sejak kecil sudah terbiasa mengonsumsi jamu untuk kesehatan dan membantu mengatasi berbagai penyakit, seperi pegel linu, batuk, perut kembung, sakit kepala, dan lainnya. Banyaknya manfaat jamu bagi kesehatan tidak lepas dari kandungan bahan bakunya, seperti kunyit, jahe, temulawak, dan bahan lainnya. 

Nah, yang membuat jamu J'GER khas Desa Rejowinangun unik adalah jamu gendong tersebut terbuat dari bahan baku rempah yang ditanam sendiri oleh warga desa, memiliki aroma serta rasa yang tidak hanya segar tapi juga menggugah selera. Bahkan dari beberapa sumber yang saya baca, industri jamu di kampung herbal Desa Rejowinangun ini diakui memiliki potensi yang besar dengan Sumber Daya Manusia (SDM) cukup baik, serta mandiri dalam hal produksi maupun pemasaran. Tidak heran jika Jamu J'GER ini dibanjiri permintaan dan laris di pasaran. 

Selain mengunjungi industri jamu di kampung herbal, masih banyak potensi wisata lainnya yang menyenangkan untuk di jelajahi bersama keluarga dan cocok sebagai destinasi wisata saat anak-anak libur sekolah. Jadi jangan lupa memasukkan Desa Rejowinangun, Desa Wisata Ramah Berkendara dalam list liburan ya.