Mohon tunggu...
Mutia Erlisa Karamoy
Mutia Erlisa Karamoy Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Lifestyle Blogger | Web Content Writer

Mom of 3 | Lifestyle Blogger | Web Content Writer | Digital Technology Enthusiast | Blog: www.elisakaramoy.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mudahnya Miliki Proteksi Diri dengan Asuransi Kesehatan Online

14 Januari 2022   17:08 Diperbarui: 14 Januari 2022   17:28 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sekitar Bulan November 2021 lalu, anak ketiga saya yang berusia 9 tahun mengalami masalah kesehatan yang bagi saya sangat serius karena berulang kali muntah-muntah dan mengalami demam yang cukup tinggi. Tentu saja, saya merasa sangat khawatir apalagi sekolahnya baru beberapa hari memulai aktivitas Pembelajaran Tatap Muka Terbatas setelah hampir dua tahun menjalani pembelajaran secara daring di rumah. Hmmm...mungkin karena jajanan yang kurang sehat nih, karena sejak kecil anak saya sangat sensitif dengan makanan atau camilan yang berbahan dasar susu sapi.

Langsung saya bawa berobat ke salah satu klinik rujukan dan diberikan obat anti mual serta penurun panas, tapi sampai sore hari kondisinya tidak ada perubahan, bahkan terlihat mulai lemas karena apapun yang masuk ke perutnya selalu dimuntahkan kembali. Sedikit agak panik, saya dan suami memutuskan untuk membawa ke rumah sakit rekanan terdekat agar bisa segera ditangani di IGD. Dokter jaga segera bertindak cepat, anak saya diinfus lewat tangannya untuk memasukkan obat dan diambil sampel darahnya untuk diperiksa. Setelah menunggu selama dua jam, hasil pemeriksaan darahnya terlihat, Leukositnya tinggi (di atas 25 ribu) yang menunjukkan banyak bakteri di pencernaannya, atau dengan kata lain anak saya mengalami infeksi pencernaan.

Syukurlah, setelah hampir tiga hari menjalani perawatan, akhirnya anak saya kembali sehat dan dokter yang merawat  pun mengizinkan pulang dengan catatan tidak boleh lagi jajan di luar rumah, yah...sepertinya nasihat dokter akan lebih didengar. Saya dan suami segera mengurus administrasi kepulangan, dan ternyata kami tidak perlu mengeluarkan biaya pengobatan karena semua tercover oleh asuransi kesehatan. Bahkan tidak hanya itu, biaya kontrol pun bisa diklaim dengan cara reimburse, membuat saya tidak hentinya bersyukur. Kondisi yang dialami ini membuktikan jika Asuransi Kesehatan Online yang dimiliki hampir dua tahun lalu sejak pandemi ternyata bisa memproteksi kesehatan saya dan keluarga dengan baik. Apalagi selama pandemi, dana simpanan yang kami miliki selalu tergerus kebutuhan tidak terduga karena suami mengalami penurunan penghasilan.

Tidak bisa dipungkiri, kondisi pandemi virus yang hingga kini belum menunjukkan tanda-tanda akan usai berdampak pada segala lini kehidupan masyarakat, tidak hanya kesehatan tapi juga ekonomi. Di antara banyaknya kesulitan yang dialami masyarakat di masa pandemi, tetap saja terselip hal-hal baik yang berdampak positif bagi kehidupan masyarakat, seperti meningkatnya penggunaan dan penguasaan teknologi digital dan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan diri serta keluarga tercinta. Ada beberapa cara untuk menjaga kesehatan di masa pandemi yang saat ini trend dikalangan masyarakat, seperti:

  • Menerapkan pola makan sehat dengan memilih asupan nutrisi yang seimbang serta lebih banyak mengonsumsi buah, sayur, serta menu makanan yang sehat.
  • Berolahraga secara teratur dengan memilih jenis olahraga yang bisa dilakukan dari rumah.
  • Pastikan selalu menerapkan Protokol Kesehatan ketat di mana pun berada, terutama saat keluar rumah apalagi saat ini banyak sekolah sudah memulai pembelajaran tatap muka.
  • Memiliki Asuransi Kesehatan Online sebagai solusi mudah untuk memproteksi kesehatan diri serta keluarga tercinta.

Berbagai hasil penelitian menyebutkan selama Pandemi Virus COVID-19, semakin banyak masyarakat yang sadar pentingnya memiliki proteksi diri dalam bentuk Polis Asuransi Kesehatan. Bahkan, dari hasil survei Lembaga Nielsen menyebutkan ada kenaikan sebesar 35 persen orang yang ingin menambah asuransi kesehatan mereka. Dari hasil survei tersebut juga didapatkan data jika sekitar 5 persen masyarakat untuk pertama kalinya membeli produk asuransi kesehatan. Tidak hanya itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga merilis hasil surveinya bahwa dalam dua tahun terakhir terjadi pertumbuhan densitas atau premi terhadap jumlah penduduk pertahun. Jika tahun 2019 densitas tercatat Rp1,67 juta, pada tahun 2020 naik menjadi Rp1,74 juta dan terus mengalami peningkatan hingga akhir tahun 2021 lalu.

Dampak positif lainnya dari pandemi adalah meningkatnya penggunaan dan penguasaan teknologi digital dikalangan masyarakat yang membawa banyak perubahan dalam aktivitas dan kehidupan sehari-hari, mulai dari cara berkomunikasi dan berinteraksi, cara mengakses materi pembelajaran, cara belanja, hingga cara memiliki perlindungan atau proteksi diri dengan membeli produk Asuransi Kesehatan Online. Bisa dikatakan munculnya portal distribusi asuransi digital membuat masyarakat semakin bersemangat untuk memiliki proteksi diri. 

Mudahnya Miliki Proteksi Diri Dengan Asuransi Kesehatan Online

Meskipun selama ini saya dan keluarga memiliki jaminan kesehatan wajib dari perusahaan yang dananya sebagian dipotong dari penghasilan suami, namun pengalaman menggunakan jaminan kesehatan tersebut di tambah kondisi pandemi mengajarkan saya bahwa satu asuransi kesehatan saja tidaklah cukup untuk memberikan perlindungan kesehatan yang maksimal. Sehingga saya berpikir harus memiliki jaring pengaman kesehatan yang lain, apalagi anak tertua saya tahun ini akan melanjutkan sekolah ke luar kota. Tapi adakah asuransi kesehatan dengan premi yang terjangkau dan mudah dalam membeli produknya? 

Sumber foto: Pixabay
Sumber foto: Pixabay

Ada beberapa alasan mengapa saya sangat membutuhkan asuransi kesehatan lain selain jaminan kesehatan yang sudah dimiliki.

  1. Memberikan perlindungan atau proteksi kesehatan yang lebih OptimAll bila sewaktu-waktu saya atau anggota keluarga lainnya mengalami sakit (penggantian obat dan pemeriksaan) atau ingin melakukan pemeriksaan terhadap penyakit yang dialami.
  2. Mengurangi biaya yang dikeluarkan bila terpaksa harus rawat inap atau opname di rumah sakit dalam durasi waktu lebih lama.
  3. Jika sewaktu-waktu mengalami masalah dengan jaminan kesehatan yang ada, maka asuransi kesehatan bisa mengcover untuk memberikan proteksi atau perlindungan kesehatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun