Mohon tunggu...
Mutia Erlisa Karamoy
Mutia Erlisa Karamoy Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Lifestyle Blogger | Web Content Writer

Mom of 3 | Lifestyle Blogger | Web Content Writer | Digital Technology Enthusiast | Blog: www.elisakaramoy.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Wujudkan Net-Zero Emissions dengan Gerakan Rumah Tangga Hemat Energi

21 Oktober 2021   09:13 Diperbarui: 21 Oktober 2021   09:16 432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto/ilustrasi:  https://pixabay.com/

Gunakan Lampu LED dan Pastikan Untuk Menyalakan Seperlunya Saja

Teknologi semakin berkembang dan melahirkan banyak inovasi baru sesuai kebutuhan manusia serta lingkungan termasuk alat-alat listrik. Saat ini, semakin banyak rumah tangga yang menggunakan lampu berbahan Light Emitting Diode (LED) yang memiliki banyak keunggulan terutama dari sisi hemat energi dan lebih ramah lingkungan. Dengan daya yang kecil, intensitas cahaya yang dihasilkannya lebih besar dari lampu biasa. Selain itu, lampu LED juga lebih ramah lingkungan karena tidak membutuhkan gas saat menyala, apalagi energi yang dibutuhkan untuk menyalakan satu lampu LED juga lebih rendah. Tidak heran jika kini semakin banyak rumah tangga yang memilih lampu LED sebagai penerang di rumah. Tapi pastikan untuk menyalakan lampu LED seperlunya sajaagar rumah lebih hemat energi.

Bijak Dalam Membeli dan Menggunakan Peralatan Elektronik yang Menbutuhkan Energi Listrik

Cobalah untuk menginventarisir semua peralatan elektronik yang menggunakan listrik di rumah tangga, tentu dari semua peralatan elektronik tersebut ada beberapa yang menjadi pengonsumsi daya listrik tertinggi, seperti kulkas, pendingin ruangan (AC), dan pompa air. Bisa dikatakan, hampir di setiap rumah tangga, ketiga peralatan elektronik ini mengonsumsi sebanyak hampir 85% penggunaan energi listrik rumah tangga. Untuk itu, bijaklah saat menggunakannya, terutama pendingin ruangan dan pompa air, atau melakukan cara-cara ini:

  • Membeli peralatan elektronik sesuai kebutuhan, seperti kulkas atau lemari es sebaiknya membeli dengan ukuran dan kapasitas sesuai kebutuhan.
  • Mengatur suhu kulkas atau lemari es, pendingin ruangan, serta peralatan elektronik lainnya sesuai kebutuhan.
  • Segeralah dan jangan lupa mencabut steker peralatan listrik jika sudah atau tidak digunakan lagi, jangan sia-siakan energi listrik yang dikonsumsi steker yang tidak dicabut.
  • Gunakan lampu hemat energi atau lampu LED dan matikan peralatan listrik sebelum tidur, sebelum bepergian, atau pun saat tidak digunakan.

Lakukan Penghematan Listrik Secara Terus-Menerus

Aksi atau Gerakan Rumah Tangga Hemat Listrik sebaiknya dilakukan terus-menerus dan bukan hanya pada saat tertentu saja. Ajarkan kebiasaan baik hemat energi ini pada semua anggota keluarga, terutama anak-anak agar nantinya setelah dewasa, mereka akan tumbuh menjadi Generasi Muda yang Hemat Energi atau Generasi Hijau. Berikut 6 tips untuk melakukan penghematan listrik:

  1. Matikan lampu dan lepas tusuk kontak alat listrik yang tidak diperlukan.
  2. Manfaatkan Matahari sebagai sumber cahaya pengganti lampu dan panas untuk menjemur pakaian.
  3. Manfaatkan fitur Eco-Friendly pada berbagai peralatan elektronik untuk menghemat daya dan gunakan fitur Timer untuk mematikan alat listrik secara otomatis.
  4. Untuk ruangan luas, lebih baik menggunakan lampu berdaya rendah di banyak titik daripada lampu berdaya tinggi di satu titik, dan bagi saklar lampu untuk tiap area.
  5. Atur volume suara TV atau speaker secukupnya, karena makin keras volume maka makin besar daya yang dibutuhkan.
  6. Atur temperatur AC di 24-27 derajat celcius, karena makin rendah temperatur maka makin besar daya yang dibutuhkan.

Nah...selain 6 tips hemat listrik, lakukan juga langkah efektif dalam menggunakan energi listrik, yaitu hindari penggunaan energi listrik secara bersamaan terutama untuk peralatan elektronik yang mengonsumsi daya tinggi, menyalakan alat-alat listrik hanya saat digunakan dan mematikan segera saat tidak digunakan, membeli tangki penampuangan air untuk menghemat penggunaan pompa air listrik, utamakan membuka jendela untuk sirkulasi udara daripada menggunakan pendingin ruangan (AC) saat pagi dan siang hari, dan terakhir segeralah mengganti keran yang bocor agar tidak memboroskan konsumsi air.

Sumber Foto/ilustrasi:  https://pixabay.com/
Sumber Foto/ilustrasi:  https://pixabay.com/

Langkah lainnya yang bisa dijadikan opsi menyelamatkan atmosfer bumi dari ancaman emisi gas rumah kaca adalah dengan beralih menggunakan energi terbarukan secara mandiri untuk berbagai kebutuhan rumah tangga, seperti pemanfaatkan energi matahari atau energi surya. Apalagi saat ini sudah banyak desain rumah hijau yang mengutamakan konsep hemat energi dan lebih ramah lingkungan menggunakan energi terbarunya untuk menyuplai sebagian kebutuhan energi rumah tangga. Memang biaya investasinya jauh lebih mahal, namun inilah bentuk kepedulian manusia terhadap aksi menyelamatkan atmosfer bumi. Dengan Gerakan Rumah Tangga Hemat Energi, mari bersama dukung dan wujudkan Net-Zero Emissions.

Referensi tulisan:

http://ditjenppi.menlhk.go.id/kcpi/index.php/inovasi/351-rumah-tangga-hemat-energi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun