Mohon tunggu...
Mutia Erlisa Karamoy
Mutia Erlisa Karamoy Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Lifestyle Blogger | Web Content Writer

Mom of 3 | Lifestyle Blogger | Web Content Writer | Digital Technology Enthusiast | Blog: www.elisakaramoy.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Wujudkan Net-Zero Emissions dengan Gerakan Rumah Tangga Hemat Energi

21 Oktober 2021   09:13 Diperbarui: 21 Oktober 2021   09:16 432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto/ilustrasi:  https://pixabay.com/

Seberapa sering lupa meninggalkan rumah dalam kondisi lampu di salah satu ruangan masih menyala? Sekilas terlihat sepele atau biasa saja, tapi perilaku lupa ini membuat seseorang menjadi lebih konsumtif dalam memakai energi listrik. Padahal setiap aktivitas konsumsi energi sekecil apapun yang dilakukan setiap hari akan menghasilkan emisi gas rumah kaca yang dapat mempercepat pemanasan global. Jika perilaku boros energi masih sering dilakukan di rumah tangga, tentu impian menuju Indonesia yang Net-Zero Emissions akan sulit untuk diwujudkan. Padahal, Net-Zero Emissions merupakan harapan masa depan di mana emisi karbon sepenuhnya diserap oleh bumi melalui berbagai aktivitas manusia sehari-hari dan bantuan teknologi sehingga tidak menimbulkan pemanasan global.

Setiap tahun, produksi energi di Indonesia selalu mengalami peningkatan seiring dengan peningkatan jumlah permintaan terhadap energi. Tidak hanya sektor industri yang membutuhkan energi dalam jumlah besar, sektor rumah tangga pun setiap tahun selalu bertambah dan tentu saja berimbas pada meningkatnya permintaan energi dalam jumlah yang tidak kalah dengan sektor industri. Padahal di Indonesia, produksi energi masih menggunakan bahan bakar batubara. Padahal bahan bakar batubara jika dipanaskan akan berubah menjadi karbon, dan sampai saat ini karbon masih merupakan salah satu jenis gas rumah kaca yang jumlahnya paling besar di atmosfer bumi. 

Kondisi ini sungguh ironis mengingat berbagai negara dan masyarakat seluruh dunia sedang berusaha mewujudkan Net-Zero Emissions untuk mengurangi emisi gas rumah kaca yang berdampak pada pemanasan global. Meskipun nyata-nyata produksi energi di Indonesia memiliki andil menyumbang gas rumah kaca paling besar, pemerintah tidak bisa serta-merta memberhentikan produksi energi karena berhubungan langsung dengan aktivitas manusia setiap hari, terutama aktivitas rumah tangga yang semakin hari jumlah permintaan energinya semakin besar. 

Ditengah situasi ini, tentu saja masih ada harapan untuk menyelamatkan iklim bumi, yaitu di mulai dari rumah tangga dengan cara melakukan penghematan dan pengefektifan penggunaan energi. Nah...salah satu energi yang dapat di hemat dengan hasil yang sangat signifikan untuk membantu mengurangi emisi gas rumah kaca adalah energi listrik dengan menjadi Rumah Tangga Hemat Energi. Kenapa harus dari rumah tangga? Karena meskipun rumah tangga berstatus sebagai komunitas masyarakat terkecil, namun dalam urusan konsumsi energi listrik jumlah penggunanya terbilang sangat besar. Bahkan, berdasarkan rilis dari Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, pada Kuartal-I 2019 sektor rumah tangga memegang porsi terbesar 48,85% di susul industri 32,44%, bisnis 18,23%, dan sisanya tersebar di pelanggan sosial serta publik. Jadi bisa dikatakan, Gerakan Rumah Tangga Hemat Energi menjadi solusi bijak untuk mengurangi emisi gas rumah kaca serta mewujudkan Net-Zero Emissions.

Lantas, apa sih sebenarnya Net-Zero Emissions itu? Di lansir dari situs forestdigest.com, Net-Zero Emissions atau nol-bersih emisi merupakan istilah karbon negatif yang artinya emisi yang diproduksi manusia bisa diserap sepenuhnya sehingga tidak ada yang menguap hingga ke atmosfer. Adapun emisi karbon atau gas rumah kaca secara alamiah terserap oleh pohon, laut, dan tanah. Namun, penting untuk diketahui Net-Zero Emussions tidaklah mengacu pada pengertian berhentinya manusia memproduksi emisi.  Secara alamiah sampai kapanpun manusia akan selalu memproduksi emisi, bahkan untuk bernapas saja menghasilkan karbondiaoksida  (CO2). Bayangkan jika dikalikan dengan jumlah manusia yang milyaran, berapa banyak emisi karbon dari napas manusia yang berkontribusi pada volume emisi karbon tahunan.

Penyerapan karbon menjadi hal yang penting karena penyebab utama pemanasan global adalah naiknya konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer. Bayangkah jika emisi gas rumah kaca semakin tidak terbendung dan penyerapan alamiah tidak bisa berfungsi maksimal, sehingga konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer semakin menebal sehingga kemampuan menyerap panas dari matahari dan emisi bumi, serta melepaskannya ke semesta luar angkasa semakin berkurang, akibatnya panas tersebut akan memantul kembali ke bumi. Jika kondisi ini terjadi, maka bisa dipastikan suhu di bumi akan terus naik dan dalam jangka panjang akan mengancam kelangsungan hidup tidak hanya manusia tapi juga makhluk hidup lainnya serta lingkungan di sekitarnya. Untuk itulah dengan Gerakan Rumah Tangga Hemat Energi diharapkan akan semakin banyak energi yang bisa dihemat untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.

Langkah Sederhana Melakukan Gerakan Rumah Tangga Hemat Energi

Sektor rumah tangga, seperti yang telah dikemukakan sebelumnya menjadi pengguna energi terbesar, jadi bisa dibayangkan berapa banyak energi terutama energi listrik yang bisa dihemat jika semakin banyak rumah tangga yang melakukan Gerakan Rumah Tangga Hemat Energi. Apalagi dengan ruang lingkupnya yang kecil, tentu pengelolaan energi terutama energi listrik dalam rumah tangga tidaklah serumit industri atau sektor lainnya. Jika ada banyak rumah tangga yang bisa menghemat penggunaan energi listrik, maka hal itu akan menjadi sebuah langkah nyata untuk menahan laju pemanasan global. Hal ini selaras dengan salah satu rekomendasi tindakan dalam The Ambition Call terhadap penanganan perubahan iklim di Indonesia, yaitu dengan cara menaikkan tingkat efisiensi energi dari penerangan dan beragam peralatan rumah tangga.

Sumber Foto/ilustrasi:  https://pixabay.com/
Sumber Foto/ilustrasi:  https://pixabay.com/

Sesungguhnya, ada banyak cara yang bisa dilakukan rumah tangga untuk menghemat penggunaan energi khususnya energi listrik serta menaikkan level efisiensinya, bahkan langkah tersebut bisa dikatakan sangat sederhana lewat aktivitas sehari-hari yang sering dilakukan, seperti berikut ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun