Salah satu aktivitas yang paling di sukai ibu saya meskipun usianya sudah mulai menua adalah memasak aneka makanan untuk cucu-cucunya, karenanya hari-hari spesial seperti saat libur lebaran atau libur sekolah adalah momen yang sangat ditunggunya karena pada momen seperti itu biasanya cucu-cucunya berkumpul. Beragam menu spesial, terutama menu khas daerah asal ibu saya nyaris menjadi hidangan wajib yang kami nikmati jika pulang ke rumah.Â
Namun, dari sekian banyak menu yang dihidangkan ibu saya, nyaris tidak ada satupun yang dinikmatinya. Meskipun duduk bersama di meja makan, kadang ibu hanya mengambil sesendok makanan untuk dinikmati sekadarnya karena sudah tidak berselera untuk makan.Â
Yah...nafsu makan ibu setelah usianya menua memang berkurang drastis, sebagian mungkin disebabkan Hipertensi yang dialaminya selama beberapa tahun terakhir ini sehingga ibu harus ekstra memilih makanan yang tepat.
Tapi ternyata, kondisi seperti ini sudah sangat lazim terjadi pada orang-orang lanjut usia atau lansia, di mana proses penuaan di tandai dengan penurunan massa otot dan densitas tulang serta fungsi indra seperti mata, hidung, telinga, pengecap, serta penciuman, yang pastinya menjadi salah satu penyebab nafsu makan pada lansia semakin berkurang.Â
Menurunnya fungsi pengecap pada lansia terkadang menyebabkan lidah menjadi kurang peka terhadap rasa manis dan asin, padahal rasa-rasa itulah yang merangsang nafsu makan seseorang.Â
Selain itu, usia tua kerap diidentikkan dengan semakin menurunnya kesehatan tubuh dan seringkali memicu beragam penyakit, diet jenis makanan tertentu agar tidak memicu penyakit semakin bertambah parah seringkali menyebabkan lansia sangat berhati-hati dalam memilih makanan untuk di konsumsi.Â
Akibatnya banyak jenis makanan yang seharusnya memberikan nutrisi agar lansia tetap sehat justru tidak boleh di konsumsi. Tidak hanya itu, gangguan kesehatan yang dialami lansia terkadang membuatnya harus rutin mengkonsumsi obat tertentu dan tidak jarang efek samping dari konsumsi obat secara terus-menerus ini justru berpotensi menurunkan nafsu makan lansia.
Menurut Prof. Dr. Siti Fatimah Mu'is, MSc, anggota kelompok Geriatri Studi Geriatri-Gerontologi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Semarang, memasuki usia 40 tahun seseorang akan kehilangan secara progresif Learn Body Mass (LBM) atau jaringan aktif tubuh, dan penurunan metabolisme 2% per tahun. Sedangkan untuk usia di atas 70 tahun lansia akan kehilangan sekitar 40% LMB.Â
Untuk alasan itulah mengapa semakin bertambahnya usia, terutama saat memasuki usia lansia, asupan cairan perlu di perhatikan karena indera yang mendeteksi rasa haus dan sel-sel di ginjal tidak lagi sensitive terhadap perubahan cairan tubuh.Â
Lebih lanjut dikemukakan juga bahwa umumnya lansia tidak lagi mudah merasa haus, dan ginjal tidak lagi efisien dalam mengonsentrasikan urin sebagai respon terhadap perubahan volume cairan tubuh. Saat memasuki usia lansia, bisa dikatakan fungsi ginjal menurun sekitar 50%, dan membuatnya tidak lagi mampu melakukan tugasnya secara maksimal.Â
Di tambah lagi gaya hidup serta pola makan yang tidak sehat saat usia muda, yang semakin melemahkan fungsi metabolisme tubuh, terutama ginjal yang terbilang memiliki tugas sangat berat untuk menjaga agar tubuh seseorang tetap sehat.