Untuk seorang ibu, "smartphoneku bukanlah smartphoneku karena smartphone milikku juga milik anak-anakku."
Di zaman teknologi canggih seperti saat ini, ibu rumah tangga yang juga berprofesi ganda sebagai pelaku bisnis atau pekerjaan lepas lainnya bukan lagi sesuatu yang dianggap aneh atau langka. Bahkan, hanya berbekal koneksi internet yang semakin hari semakin mudah dijumpai di mana saja, seorang ibu bisa menjalani dua aktivitas sekaligus, menemani anak beraktivitas sekaligus menjalankan bisnisnya secara online.Â
Tidak tersedia WIFI, bukan lagi penghalang karena modem WIFI saat ini sudah sangat terjangkau sehingga koneksi internet sudah bukan lagi sesuatu hal yang dianggap sulit di dapat. Tidak hanya itu, kecepatan koneksi internet di Indonesia kini menunjukkan perkembangan yang sangat mengembirakan, karena beberapa provider sudah mengklaim kecepatan koneksi internetnya telah mencapai 4G meskipun masih terbatas di kota dan daerah tertentu.Â
Untuk daerah yang belum terjangkau jaringan 4G, tidak perlu risau karena jaringan 3G pun jika stabil sudah cukup menjanjikan banyak kemudahan dalam penggunaan internet untuk berbagai kebutuhan. Jadi, tidak ada alasan jika tidak bisa memaksimalkan hidup karena teknologi beserta perangkatnya telah memberikan banyak kemudahan dan kesempatan serta dukungan yang maksimal.
Hal inilah yang terpikirkan di benak saya ketika pertama kali memutuskan untuk menekuni dunia yang bisa dikatakan hingga saat ini memberikan banyak keuntungan bagi saya, tidak hanya dalam bentuk materi namun juga pertemanan, ilmu baru yang bermanfaat, serta terbukanya dunia lain yang dahulu bahkan tidak terpikirkan sama sekali di benak saya akan membawa banyak perubahan positif dalam hidup saya, salah satunya dengan menulis melalui kompasiana dan sesekali ikutan acara Kompasiana Nangkring. Tapi ternyata memiliki profesi tambahan selain ibu rumah tangga mau tidak mau harus rajin-rajin mengupdate informasi melalui berbagai channel.Â
Selain berbagai aplikasi sebagai sumber informasi, tentu saja saya juga harus memiliki aplikasi atau channel yang memudahkan saya berkomunikasi dengan teman atau pihak lain, seperti BBM, Whatsapp, Facebook Messenger, Telegram, serta aplikasi komunikasi kekinian lainnya yang menurut saya semuanya bermanfaat untuk menunjang aktivitas saya serta berkomunikasi tidak hanya dengan klien semata namun juga dengan keluarga.
Dan itu belum termasuk aplikasi-aplikasi lainnya yang juga memiliki arti penting untuk menunjang aktivitas serta menambah pengetahuan saya baik yang berhubungan dengan aktivitas pekerjaan saya atau dalam konteks saya sebagai seorang ibu, seperti portal berita, aplikasip perpustakaan digital, beberapa channel email, media sosial, aplikasi kendaraan yang bisa dipesan secara online, dan belasan bahkan puluhan aplikasi lainnya yang rasa-rasanya semuanya penting untuk saya unduh di smartphone saya. Banyaknya aplikasi yang penting untuk saya ini masih harus ditambah dengan aplikasi lain yang juga penting kalau menurut anak-anak saya, seperti aneka macam game.Â
Meskipun anak-anak memiliki smartphone sendiri namun saya masih membatasi smartphone dengan fitur dan spesifikasi yang tidak terlalu tinggi, karena untuk anak-anak seumur anak saya yang masih duduk di bangku SMP dan SD rasanya smartphone hanya dibutuhkan untuk memudahkan komunikasi belaka. Sebagai akibatnya, untuk game-game favorit mereka yang lumayan berat mereka unduh di smartphone saya Samsung Galaxy Tab 2 dengan alasan memori internalnya sangat besar 16 GB dan jarang ngelag kalau main game berat.
Yah...lazimnya anak-anak masa kini yang sudah sangat canggih bahkan mahir mengoperasikan banyak perangkat teknologi terutama smartphone, phablet, atau yang sejenis lainnya, anak-anak saya pun termasuk dalam barisan anak kekinian sehingga update game terbaru selalu ingin mereka mainkan, seperti SimCity, Crisis Action, GTA, Minecraft Story Mode, dan masih banyak lagi yang semuanya bisa memakan memori sangat besar. Bayangkan bagaimana beratnya kerja smartphone saya yang harus menghandel puluhan aplikasi yang tidak hanya bermemori besar namun juga aktif secara bersamaan. Tapi untunglah meskipun sedikit tersendat dan terkadang hang namun sejauh ini masih bisa mensupport aktivitas saya dan bermain anak-anak.Â
Tapi entahlah kedepannya karena seperti halnya manusia yang selalu berubah, teknologi pun akan selalu bergerak dinamis termasuk aplikasi smartphone yang akan terus berkembang menyesuaikan diri dengan kebutuhan masyarakat, termasuk kebutuhan gamer-gamer kecil di rumah saya. Pada tahap inilah saya mulai berpikir bahwa saya membutuhkan smartphone lain yang lebih canggih, sesuai dengan teknologi kekinian dan terutama mampu mensupport aktivitas saya dan keluarga di masa yang akan datang. TIdak bisa dipungkiri bahwa di masa kini untuk mengaktualisasikan diri agar hidup kita dan keluarga lebih maksimal dibutuhkan perangkat teknologi pendukung yang juga memiliki fitur serta spesifikasi yang juga maksimal dan pastinya kekinian.
Untuk mendukung kebutuhan inilah maka Samsung sebagai perusahaan produsen berbagai perangkat teknologi canggih di mana salah satunya adalah perangkat smartphone menghadirkan varian terbaru dalam keluarga Samsung Galaxy, yaitu Samsung Galaxy S7 dan S7 Edge. Varian terbaru dari keluarga Samsung Galaxy ini telah diluncurkan dan diperkenalkan ke khalayak ramai dalam ajang Samsung Galaxy Unpacked 2016 di Barcelona, Spanyol, dan saat ini telah secara resmi diluncurkan di Indonesia.Â