Mohon tunggu...
Eli Safitri
Eli Safitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya seorang mahasiswa Akuntansi di Universitas YARSI dengan minat yang kuat pada bidang Akuntansi, Keuangan dan Pajak. Saya seorang yang cepat belajar dan memiliki kemampuan analitis yang bertujuan untuk memperluas pengetahuan saya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Eksplorasi Akuntansi Bank Syariah: Memahami Istishna dan Istishna Paralel

7 Juni 2024   00:05 Diperbarui: 7 Juni 2024   00:10 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam dunia keuangan syariah, akuntansi memainkan peran penting dalam menjamin kepatuhan terhadap prinsip-prinsip Islam. Salah satu aspek yang menarik perhatian adalah kontrak istishna dan istishna paralel, yang merupakan instrumen keuangan unik dalam perbankan syariah. Artikel ini akan mengeksplorasi konsep istishna dan istishna paralel, serta implikasinya terhadap akuntansi bank syariah.

Memahami Istishna

Istishna adalah jenis akad dalam perbankan syariah yang melibatkan pemesanan barang oleh pembeli kepada penjual (bank syariah) dengan spesifikasi tertentu. Dalam kontrak ini, bank syariah bertindak sebagai penjual dan bertanggung jawab untuk memproduksi atau membangun aset yang dipesan sesuai dengan persyaratan yang disepakati. Pembayaran dapat dilakukan di muka, cicilan, atau pada saat penyerahan barang.

Beberapa karakteristik utama istishna adalah:

1. Barang yang dipesan harus memiliki spesifikasi yang jelas dan terperinci.

2. Harga dan waktu penyerahan harus ditentukan di awal kontrak.

3. Pembayaran dapat dilakukan secara tunai atau kredit.

4. Bank syariah dapat memproduksi sendiri atau menyubkontrakkan produksi kepada pihak ketiga.

Dalam akuntansi bank syariah, istishna dicatat sebagai piutang atau persediaan, tergantung pada waktu dan metode pembayaran. Jika pembayaran dilakukan setelah penyerahan barang, maka dicatat sebagai piutang istishna. Jika pembayaran dilakukan di muka atau sebagian, maka dicatat sebagai persediaan istishna.

Memahami Istishna Paralel

Istishna paralel adalah situasi di mana bank syariah menyubkontrakkan produksi barang yang dipesan oleh pembeli kepada pihak ketiga (kontraktor). Dalam kontrak istishna paralel, bank syariah bertindak sebagai pembeli dan penjual secara bersamaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun