telepon yang kunanti,
Di ujung sambunganSuara ibu memeluk daku dengan erat.
Kurasakan kehangatan, mengalir dalam kata-kata,
Goresan senyumannya begitu indah.
Wajahnya cantik, seakan ia kembali menjadi muda
Namun matanya berbicara, cerita tanpa kata.
Menahan tangis dalam sorot matanya,
Tergambar kerinduan yang mendalam.
"Dengarlah, ibu, candaanku mengalun riang,
Saat kita terpisah, aku merindukan senyumanmu.
Ibu tertawa, getaran suara penuh cinta, Â
Melihat wajahmu, seakan-akan kau hadir di sini."
"Sabarlah, anakku," tuturmu lembut,
"Selesaikan tanggung jawabmu sepenuh hati.
Waktu akan menjadi saksi pertemuan kita,
Hingga saat itu, doa dan cinta menyelimuti."
Tangis dan rindu terpadu dalam kata-kata,
Telepon ini bagaikan jembatan kasih yang tak terputus.
Anakku, kita akan bertemu saat tiba waktunya.
Kututup telepon dengan mengaminkan harapan kita.
Pangkalan Banteng, Januari 2024
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI