Melihat wajahmu, seakan-akan kau hadir di sini."
"Sabarlah, anakku," tuturmu lembut,
"Selesaikan tanggung jawabmu sepenuh hati.
Waktu akan menjadi saksi pertemuan kita,
Hingga saat itu, doa dan cinta menyelimuti."
Tangis dan rindu terpadu dalam kata-kata,
Telepon ini bagaikan jembatan kasih yang tak terputus.
Anakku, kita akan bertemu saat tiba waktunya.
Kututup telepon dengan mengaminkan harapan kita.
Pangkalan Banteng, Januari 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H