Mohon tunggu...
elisabet saverina siena
elisabet saverina siena Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa PPG Prajabatan/Universitas Widya Mandala Surabaya

saya adalah mahasiswa PPG Prajabatan gelombang 2 di Universitas Katolik Widya Mandala surabaya. Hobby saya adalah membaca dan menyanyi. Saya berharap untuk kalian semua agar apa yang saya sampaikan di sini akan menjadi daya tertarik bagi kalian semua.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Meningkatkan Minat Membaca Siswa di SDI Ulungali melalui Kegiatan Literasi Membaca

26 Maret 2024   11:13 Diperbarui: 26 Maret 2024   11:34 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

" Meningkatkan Minat Membaca Siswa di SDI Ulungali Melalui Literasi Membaca''

Di era  pendidikan sekarang, minat membaca siswa sangat turun atau belum maksimal. Seperti yang kita lihat dan rasakan masih banyak peserta didik  di sekolah dasar yang minat membacanya belum maksimal. Selain itu, banyak siswa memiliki kemampuan membaca yang belum bisa dikatakan baik. Budaya literasi membaca merupakan cara untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam memahami sesuatu. Kegiatan membaca merupakan salah satu proses pengelolaan suatu bacaan yang secara kritis dan kreatif untuk mendapatkan suatu informasi ataupun pemahaman tentang suatu bacaan (Sakriani & Ammade,2022). Dalam kegiatan membaca tentunya kita menemukan dan memahami ide-ide dan menemukan suatu makna dari isi bacaan tersebut, dan itu dapat membuat kita bisa berpikir secara kreatif dan kritis. Kegiatan ini tentunya mempengaruhi pemahaman peserta didik di Sekolah Dasar. Membaca juga merupakan suatu kegiatan yang sangat sederhana dilakukan, baik di rumah ataupun di Sekolah.

Buku adalah jendela dunia dan membaca merupakan kunci untuk membukanya. Kegiatan membaca merupakan suatu yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Kebiasaan membaca membantu kita menemukan suatu yang baru. Semua proses kegiatan pembelajaran di dalam kelas diawali dengan membaca. Budaya literasi meningkatkan dan membantu pemahaman dari masing-masing peserta didik terutama di Sekolah Dasar. Faktor utama rendahnya pengetahuan peserta didik ialah kurangnya minat membaca. Budaya literasi di Indonesia ini terhitung sangat rendah. Rendahnya budaya literasi di Indonesia membuat manusia Indonesia tidak bisa bersaing dengan manusia Eropa. Penguasaan Ilmu dan Teknologi dipengaruhi oleh budaya literasi. Peserta didik di Indonesia harus diarahkan kepada budaya literasi. Budaya Literasi juga merupakan salah satu bentuk persiapan menuju Indonesia Emas tahun 2045. Permasalahan yang dihadapi Sekolah Dasar di Indonesia adalah kurangnya minat membaca dari siswa. Selain itu, penyediaan buku di lembaga pendidikan belum mencukupi kebutuhan siswa. Salah satu yang mengalami persoalan ini adalah SDI Ulungali, Kec. Satar Mese, Kab. Manggarai-NTT.

Salah satu guru SDI Ulungali adalah Bapak Lambertus Lantur, S.Pd. Ketika diwawancarai melalui telepon, Bapak Lambertus Lantur mengatakan bahwa ketersediaan buku di SDI Ulungali belum bisa dikatakan cukup. Meskipun demikian, tenaga pendidik bekerja keras dalam memaksimalkan dan mengarahkan siswa-siswa SDI Ulungali untuk memanfaatkan buku yang ada. Upaya mendorong minat membaca siswa sudah disepakati oleh semua guru-guru di sekolah. Kegiatan ini juga sudah mendapatkan persetujuan dari orang tua siswa tentunya dan juga kesepakatan dari guru-guru di sini.

Salah satu tenaga pendidik SDI Ulungali pernah mengikuti pelatihan literasi membaca. Dia adalah Ibu Romina Daima S. Pd. Ibu Romin mengatakan bahwa ada beberapa siswa-siswi di SDI Ulungali yang belum bisa membaca. Ada dua faktor penyebab yakni; pertama pandemi covid-19 yang melumpuhkan aktivitas manusia. Kedua, pola asuh dari lingkungan keluarga. Menurut beliau bahwa faktor yang paling besar pengaruhnya adalah covid yang menyebabkan mereka itu mengalami kesulitan dalam belajar, dan tentunya juga dipengaruhi tugas-tugas pokok yang dibebani selama mereka belajar di rumah. Tugas-tugas ini membuat semangat belajar mereka menurun dan konsentrasi berkurang. Dampak belajar dari rumah ini sangat besar pengaruhnya terhadap  kemampuan belajar siswa-siswi, karena selalu dibebani oleh tugas-tugas pokok di rumah oleh orang tua siswa.

Salah satu cara untuk meningkatkan literasi siswa adalah menyediakan pojok baca di setiap ruangan kelas. Pojok baca, ini dapat membantu minat baca siswa menjadi lebih besar. Selain itu, pojok baca juga membuat waktu istirahat dan jam kosong terisi dengan baik. Ketika jam kosong atau saat guru rapat siswa-siswi dapat menggunakan pojok baca tersebut dengan baik tanpa harus diarahkan oleh guru. Kegiatan ini dapat membantu siswa dalam berpikir kritis dan kreatif. Selain itu, siswa juga bisa menemukan ide atau gagasan baru dari buku yang dibaca. Budaya membaca memudahkan bapak-ibu guru dalam menjelaskan materi di kelas, karena siswa sudah membaca materinya. Meningkatkan kemampuan intelektual siswa bisa juga melalui diskusi di dalam kelas ataupun di luar kelas.

Masalah yang ada di SDI Ulungali adalah masih ada beberapa siswa-siswi yang belum maksimal dalam membaca. Mirisnya ada juga siswa kelas5 dan 6 kemampuan membacanya harus mengeja terlebih dahulu. Masalah ini tentunya sangat diperhatikan oleh tenaga pendidik di SDI Ulungali. Kesulitan siswa-siswi dalam membaca adalah salah satu dampak kurangnya arahan dari tenaga pendidik, sehingga banyak siswa-siswi yang kemampuan membacanya belum maksimal ataupun belum bisa sama sekali. Kesalahan ini segera diatasi dan tentunya tenaga pendidik harus mengarahkan dan mendampingi siswa-siswi untuk melatih mengikuti kegiatan literasi membaca. Kegiatan literasi di setiap sekolah harus ada, karena melalui kegiatan ini dapat membantu minat baca siswa meningkat. Harapan dari saya adalah dengan adanya kebiasaan literasi membaca ini dapat meningkatkan kemampuan membaca siswa-siswi di SDI Ulungali, karena dapat melatih siswa-siswi dalam kemampuan berpikir secara kritis dan kreatif.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun