Mohon tunggu...
elisabet saverina siena
elisabet saverina siena Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa PPG Prajabatan/Universitas Widya Mandala Surabaya

saya adalah mahasiswa PPG Prajabatan gelombang 2 di Universitas Katolik Widya Mandala surabaya. Hobby saya adalah membaca dan menyanyi. Saya berharap untuk kalian semua agar apa yang saya sampaikan di sini akan menjadi daya tertarik bagi kalian semua.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Rendahnya Pemerataan Pendidikan di Indonesia

18 Januari 2024   23:25 Diperbarui: 18 Januari 2024   23:27 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

"Rendahnya pemerataan pendidikan di Indonesia"

 

Indonesia merupakan negara yang berkembang dan sistem pendidikan di Indonesia masih sangat rendah dengan mutunya dan pemerataannya belum seperti di negara-negara lain. Indonesia adalah salah satu negara di Asia yang sistem pendidikannya masih kurang dan sangat rendah. Pemerataan pendidikan di Indonesia sampai saat ini masih belum maksimal, terlebih khusus di daerah-daerah pelosok. Berbicara mengenai pemerataan pendidikan di Indonesia sangat penting di perhatikan oleh pemerintah, akan tetapi pemerintah kita belum melihat dan menindak terkait dengan pemerataan pendidikan di Indonesia, terlebih khusus di daerah pelosok. Di Indonesia masih banyak mengalami keterbelakangan dalam proses pemerataan penidikan, sehingga di daerah-daerah pelososk masih belum bisa di katakan maju, baik dari segi IT, kreatif dalam berpikir, dan juga memahami dunia komputer. Permasalahan pemerataan pendidikan di Indonesia adanya juga disebabkan daerah-daerah terpencil yang sangat jauh dari perkotaan sehingga dalam layanan pendidikan yang masih belum merata.

Rendahnya pemerataan pendidikan di Indonesia ini juga salah satu penyebabnya adalah akses infrastruktur yang masih belum memadai, dan ini yang menyebabkan tenaga pendidik untuk memutuskan tidak ke Sekolah, bukan hanya tenaga pendidik melainkan juga peserta didik yang akan memutuskan ditengah jala menuju ke sekolah, karena jarak yang di tempuh dari rumah ke sekolah itu lumayan jauh dan masih banyak tenaga pendidik dan peserta didik mrnggunakan jalan kaki ke sekolah. Selain dikarenakan masalah infrastruktur ada juga permaalahan keuangan dengan mahalnya biaya sekolah. Semakin tinggi kita sekolah, maka biaya pendidikan pun semakin naik, sehingga banyak orang tua yang tidak mampu untuk melanjutkan anak mereka untuk lanjut kuliah ataupun sekolah karena biaya yag sangat mahal. Penyebab terjadinya keterbatasan dalam pemerataan pendidikan di Indonesia ini adalah ketidaktercapaiannya dalam program wajib belajar dari pemerintah, sehingga banyak peserta didik yang menganggap itu sebagai hal yang sepeleh.

Indonesia saat ini masih memiliki kesenjangan dan ketimpangan dalam dunia pendidikan, hal ini ditandai dengan sulitnya layanaan akses internet, sarana dan prasarana, infrastruktur, bangunan fisik sekolah yang belum memadai untuk dijadikan tempat yang nyaman selama kegiatan proses kegiatan belajar mengajar berlangsung. Dari masalah tersebut juga salah satu penyebab pemerataan pendidikan di Indonesia sangat rendah, karena berdampak pada anak-anak didik kita di daerah-daerah pelosok, dan ini tidak akan membuat mereka maju akan tetapi mereka megalami keterbelakangan dalam mengenal dunia IT. Pengenalan IT didunia pendidikan itu sangatlah penting agar tidak terjadi ketimpangan dalam proses belajar. Di Indonesia sendiri seperti yang kita lihat sekarang layanan akses internet di daerah-daerah pelosok itu masih kurang memadai, sehingga banyak tenaga pendidik dan peserta didik ketempat-tempat yang lumayan jauh untuk menyelesaikan tugas-tugas yang mereka bebani. Kesadaran ini yang kita inginkan dari pemerintah, akan tetapi belum merata terkait dengan layanan akses internet dalam mengakses sesuatu terkait dengan tugas-tugas sekolah yang selalu membutuhkan jaringan internet. Membahas tentang rendahnya pemerataan pendidikan di Indonesia sangat disayangkan, karena dengan adanya perubahan kurikulum yang sekarang di terapkan di instansi-instansi pendidikan itu akan membuat tenaga pendidik dan peserta didik akan dibebani oleh banyak tugas-tugas, sehingga akses layaan internet itu perlu di perhatikan. Pada kurikulum merdeka ini banyak tugas-tugas atau bahan ajar yang menggunakan media, lalu bagiamana dengan saudara-saudara kita di daerah-daerah pelosok? Ini yang akan perlu dibenahi oleh pemerintah di Indonesia terkait dengan maslah kurangnya ketersediaan jaringan internet, sehingga banyak peserta didik dan tenaga pendidik yang menyelesikan tugas-tugasnya tidak sesuai yang ditargetkan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun