Saat lebaran tiba, menikmati liburan bersama keluarga, berkunjung ke sanak saudara, dan saling bermaafan adalah bentuk menjalin silahturahmi yang kuat terutama di hari penuh sukacita. Biasanya salah satu kegiatan yang wajib dilakukan dan menyatukan kekeluargaan itu adalah saat makan bersama.
Tak ketinggalan aneka hidangan spesial pun tersaji. Mulai dari ketupat, opor, rendang, hingga lauk pelengkap lainnya. Sudah sejak lama tradisi ini mendarah daging bagi masyarakat Indonesia. Sehingga banyak dijumpai di rumah-rumah pasti menyajikan makanan andalan tersebut.
Namun bila sudah bosan, tidak ada salahnya mencoba makan hidangan lain, restoran cepat saji bisa menjadi salah satu altenatif pilihan yang bisa #dibikinsimpel dan #antiribet. Penyesuaian rasa yang sudah familiar, atau menu pilihan yang dianggap paling aman menjadikan restoran cepat saji menjadi andalan seketika.
Tetapi perlu diketahui bahwa makanan cepat saji hanya menjadi hidangan pilihan alternatif sehingga tidak serta merta menjadikannya makanan wajib, karena seperti diketahui makanan cepat saji dapat menaikan berat badan dengan mudah akibat tingginya kalori dan lemak dalam satu sajian. (Baca: lifestyle.kompas.com )
Berikut ini beberapa bahaya mematikan apabila sering mengkonsumsi makanan cepat saji.
Kolesterol tinggi
Kebanyakan makanan cepat saji memiliki nilai gizi yang rendah bahkan mengandung  kalori cukup tinggi. Hal ini dapat menyebabkan kolesterol meingkat dan akan sangat berdampak pada kesehatan tubuh.
Diabetes
Makanan cepat saji sangat mempengaruhi sistem metabolisme tubuh. Sistem metabolisme tubuh yang tidak baik akan menyebabkan nutrisi makanan tidak terserap dengan baik. Selain itu, insulin, juga tidak bekerja dengan sempurna. Padahal insulin sendiri dibutuhkan tubuh untuk mengolahh glukosa menjadi energi.
Penyakit jantung
Kandungan lemak yang tinggi di dalam makanan cepat saji bisa berupa lemak jahat. Bila menumpuk maka akan sangat mempengaruhi kerja jantung. Selain itu, lemak juga bisa menumpuk di dalam pembuluh darah dan menyebabkan penyumbatan. Tak heran, resiko serangan jantung pun juga akan meningkat.