Mohon tunggu...
Elisabet Hutapea
Elisabet Hutapea Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

hobi saya membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Kimia Pemisahan

27 Maret 2024   21:15 Diperbarui: 27 Maret 2024   21:24 482
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Prinsip kromatografi kertas melibatkan pemisahan senyawa berdasarkan perbedaan laju pergerakan mereka melalui suatu fase diam (kertas) oleh fase gerak (biasanya pelarut). Senyawa-senyawa dengan afinitas yang lebih tinggi terhadap fase gerak akan bergerak lebih cepat, sedangkan senyawa dengan afinitas yang lebih tinggi terhadap fase diam akan bergerak lebih lambat.

https://id.wikipedia.org/wiki/Kromatografi_kertas
https://id.wikipedia.org/wiki/Kromatografi_kertas

III. Identifikasi Zat Warna dalam Makanan/Minuman Dengan Kromatografi Kertas

Kromatografi kertas adalah salah satu metode kromatografi yang mengguakan kertas sebagai fase diam dan pelarut sebagai fase geraknya. Setelah zat pewarna diteteskan di ujung kertas rembesan (elusi), air dari bawah akan mampu menyeret zat-zat pewarna yang larut dalam air (zat pewarna makanan) lebih jauh dibandingkan dengan zat pewarna tekstil.

Re atau faktor retensi didefinisikan sebagai perbandingan jarak tempuh zat terhadap jarak tempuh pelarut. Didalam penulisannya, nilai Re biasa dituliskan dalam decimal dengan dua angka dibelakang koma. Jika,nilai Ri suatu larutan adalah nol, maka dapat diartikan bahwa solute dalam keadaan tidak bergerak yaitu berada pada fasa diam. Apabila nilai Re | artinya solute tidak mempunyai afinits terhadap fasa diam dan bergerak sesuai dengan gerakan pelarut hingga garis batas. Nilai Re dapat dihitung dengan jarak tempuh zat dibagi dengan jarak tempuh pelarut. nilai Re bergantung pada temperature dan pelarut yang digunakan dalam percobaan. Oleh karena itu, beberapa ppelarut dapat menghasilkan beberapa nilai Runtuk campuran senyawa yang sama.

Ketika sampel bahan kimia berwarna ditotolkan pada kertas saring, pemisahan warna-warna dari sampel akan terjadi etika ujung darii kertas saring dicelupkan ke dalam pelarut.

Pelarut tersebut akan berdifusi menaiki kertas, melarutkan berbagai molekul dalam sampel sesuai polaritas molekul solute dan pelarut. Jika sampel mengandung banyak warna, artinya terdapat lebih dari satu macam molekul.oleh karena perbedaan struktur kimia masing-masing molekul, probabilitas perbedaan polaritas sekecil apapun pasti ada, yang pada akhirnya berujung pada perbedaan kelarutannya dalam pelarut.

IV. Pemisahan Komponen dari Kunyit Secara Kromatografi Kolom

Pemisahan dengan metode kromatografi kolom didasarkan pada pada perbedaan interaksinya dalam fasa diam dan fasa gerak. Pada Proses pemisahannya sampel didistribusikan kedalam 2 fasa, dimana perbedaan pola pergerakan antara dua fasa (fasa gerak dan fasa diam) bertujuan untuk memisahkan komponen (berupa molekul) yang berada pada larutan. Molekul yang terlarut dalam fasa gerak, akan melewati kolom yang merupakan fasa diam. Molekul yang memiliki ikatan yang kuat dengan kolom akan cenderung bergerak lebih lambat dibanding molekul yang berikatan lemah. Contoh pemisahan senyawa organic menggunakan metode kromatografi kolom adalah isolasi senyawa aktif dalam bahan alam, pemurnian dari hasil sintesi reaksi kimia dan lain- lain.

Pemisahan dengan metode kromatografi didasarkan pada perbedaan distribusi komponen –komponen campuran tersebut, diantara fasa diam dan fasa gerak. Jenis – jenis kromatografi yang biasa digunakan dalam proses pemisahan, pemurnian, dan identifikasi senyawa organic.

https://farmasiindustri.com/industri/pengertian-kromatografi-dan-jenisnya.html
https://farmasiindustri.com/industri/pengertian-kromatografi-dan-jenisnya.html
V.Pemisahan Zat Hijau Daun Dengan Kromatografi Lapis Tipis

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun