Mohon tunggu...
Elisabeth Pratama
Elisabeth Pratama Mohon Tunggu... -

aku menulis ketika aku berpikir aku sedang tidak ingin menulis.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Beda, Newsroom Konvesional dan Newsroom dalam Jurnalisme Online

24 Maret 2016   15:53 Diperbarui: 24 Maret 2016   16:01 796
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perubahan zaman yang terjadi saat ini di dunia dan di Indonesia khususnya memberikan banya dampak yang pada beberapa aspek. Salah satunya adalah perubahan pada kinerja media. Terutama pada perubahan cara kinerja media online. Kira-kira apa saja yang perbedaanya ? 

 

Bermula pada kinerja media konvesional (media cetak) seperti koran, majalah, tabloig yang hasil akhirnya berubah cetakan kertas dan tinta. Proses panjang dilalui oleh media konvensional cetak untuk menghasilkan sebuah produk jurnalistik berita yang bisa dibaca oleh publik. 

Newsroom pada media konvensional (surat kabar cetak)

  • News Gathering : proses news gathering adalah proses di mana wartawan mencari berita dengan ketentuan fakta yang tepat dan benar. Pada proses ini wartawan mempunya kesempatan yang cukup panjang untuk menelusuri berita yang ada lebih dalam. Biasanya sebelum wartawan melakukan pencarian berita ada rapat redaksi yang dipimpin oleh pemimpin redaksi, hal ini dilakukan salah satunya untuk mempermudah wartawan fokus pada berita atau isu apa yang sedang hangat di tengah-tengah masyarakat. 
  • News Writing

           Setelah mendapatkan data, fakta dan terverfiikasi kebenaraan berita dari proses news gatherin. Wartawan bisa kembali kembali              ke kantor untuk menulis berita tersebut sesuai dengan data yang didapat dan juga sesuai dengan 5w+1H.  Pada proses ini,                    wartawan dituntun untuk cermat dalam menulis sebuah berita, dan ada ketentuan jumlah kata yang digunakan untuk sebuah              surat kabar cetak. Untuk sebuah berita cetak wartawan memang dituntut untuk kembali pulang ke kantor dan menulis                          beritanya di kantor, tujuan agara ketika menulis berita tersebut meskipun dikejar oleh deadline, penulisan berita bisa fokus dan              rapi.

  • News Editing

           Setelah wartawan selesai menulis beritanya dengan yakin dan sudah pada aturan yang ada. Hasil tulisan di berikan kepada                    editor untuk diteliti kembali tulisan wartawan tersebut. Pada proses editor ini, berita yang sudah ditulis oleh wartawan akan lebih            diteliti lagi, mungkin ada tanda baca yang salah, kalimat yang tidak tepat, ataupun pengambilan angle yang diperbaiki,                          ditambahkan atau dikurangin agar menjadi berita yang sempurna.

  • News Layouting

           Berita yang sudah selesai masu room editor, dan sudah diediting berita kemudian diberikan kepada room layouting. Tetapi,                    beberapa perusahaan media cetak pada newsroomnya, berita yang sudah masuk kepada editor akan diberikan kepada                          pemimpin redaksi untuk kembali dilihat beritanya sebelum masuk percetakan untuk dibaca oleh publik.

  • News Printing

           Setelah semua berita sudah selesai dilayouting, file diberikan kepada percetakaan untuk mencetak berita menjadi sebuah koran.            Tidak semua perusahaan media cetak mempunyai percetakaan sendiri. Perusahaan yang tidak mempunyai percetakan biasanya              melakukan kerja sama dengan percetakan besar atau vendor percetakan.

  • News Publishing

           Berita yang sudah melalu proses yang panjang dan menjadi lembaran kertas (surat kabar) kemudian di jual kepada khalayak.                Melalui kios-kios korang yang tersebar koran cetak bisa didapat dengan mudah, dengan harga yang terjangkau.

Proses dari mulai mencari berita hingga menjadi sebuah koran cetak cukup panjang dan membutuhkan waktu 1 hari untuk bisa dikonsumsi oleh pembaca. Namun, dari panjangnya proses newsroom tersebut, koran yang terbit bisa dijamin verifikasinya dan sesuai dengan fakta yang ada di lapangan. 

Lalu, bagaimana proses yang terjadi dalam newsroom dalam dunia digital yakni kinerja media berita online?

Jika, dalam newsroom media konvensional dan media digital yang sama yaitu pada proses news gathering, news writingnya. Sedangkan yang lainnya sangat jauh berbeda. Dalam proses news writing juga ada perbedaan dalam media digital yaitu, jika dalam penulisan berita media konvensional dilakukan di kantor, penulisan berita media digital dapat dilakukan di mana saja bahkan menggunakan smartphone wartawan. 

Dalam menghasilkan berita yang bisa dikonsumsi oleh khalayak, media digital tidak melakukan news editing, news layouting, news printing tetapi setelah penulisan berita langsung masuk dalam proses news publishing. Proses news publishing dalam newsroom media digital menggunakan internet sebagai jaringan keseluruh dunia. 

Wartawan media digital untuk berita online juga dituntut multitasking, tidak hanya bisa mencari fakta saja, tetapi wartawan juga harus bisa editing, menggunakan internet dengan baik, bisa foto jurnalistik, bisa teknik video, mampu menulis dengan cepat, akurat dan tepat. Karena dalam berita online dibutuhkan kecepatan berita tayang di dunia maya (website berita online). Efisien, cepat, dan tepat juga menjadi keunggulan dari portal berita online sehingga wartawan juga dituntut untuk tetap akurat beritanya serta terverifikasi. 

 

Mau berita online (digital) ataupun berita cetak (konvensional) yang terpenting adalah berita yang disajikan oleh media manapun dapat dipertanggung jawabkan tidak merugikan pihak manapun dan sudah jelas terverifikasi fakta dan kebenarannya.

referensi :

 

Bradshaw,P.(n.d.).Model for a 21st century newsroom. Reader in Online Journalism, Birmingham City University, UK (mediacourses.com), Blogger, Online Journalism Blog. Founder, Help Me Investigate.com.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun